perdebatan batin

34.3K 2.2K 17
                                    


Sudah beberapa minggu aku dan Bima kembali dengan aktivitas kami. Aku menjadi sekretaris di kantor nya, maka siang bersama dengan bekalku, dan aku sudah pergi ke kantor bersama. Aku sudah tidak membawa cooperku, pergi bersama lebih menyenangkan. Aku menghabiskan 24jam bersama Bima. Ketika bersama Vincent kami melakukan pendekatan kurang lebih 3 tahun di senior high school tapi dengan Bima hanya beberapa bulan dan aku sudah jatuh terlalu dalam.

Bima adalah pria yang baik bagiku. Tidak ada cela dari dirinya bagiku untuk sekarang ini. kami tidak pernah bertengkar meskipun berbeda pendapat salah satu dari kami akan mengalah. Bima juga sangat perhatian pada keluargaku. Kami selalu mengunjungi keluargaku setiap minggu. Awalnya mama dan papa masih segan pada Bima, tapi setelah tau bagaimana sikap Bima, mereka sudah menganggap Bima seperti anak sendiri.

Minggu kemarin mama mengadakan acara makan keluarga dengan mengundang aku, Bima, pacar Anne, pacar Arsherie. Mama dan papa sangat bahagia melihat anak-anaknya bahagia dengan pasangan masing-masing. Menikmati moment bahagia ini.

Aku tidak akan memungkiri suatu saat aku dan Bima akan bertengkar, tapi aku akan meyakinkan diri agar tidak menyerah atas masalah itu. Segala masalah akan aku hadapi kecuali perselingkuhan, bagiku itu tidak akan ada jalan keluarnya. Tapi aku rasa Bima bukan tipe pria yang suka berselingkuh. Mudah-mudahan saja.

Siang ini Bima sedang pergi meeting bersama Hengky. Aku sendiri tidak pernah ikut untuk meeting di luar kantor karna Hengky bisa menggantikanku. Aku sedang membuat laporan ketika seorang wanita datang padaku. “Permisi, ada Pak Bima nya?”

“Ada perlu apa ya, bu?”

“Ah, tidak. Saya temannya ingin bertemu sudah lama tidak bertemu.”

“oh begitu, maaf bu Pak Bima nya sedang keluar meeting. Kalau boleh tau ibu siapa ya? Nanti akan saya sampaikan ketika Pak Bima sudah kembali.”

“Bilang saja Kayla. Mungkin besok saya akan kembali.”

“Ah iya bu Kayla, saya akan menyampaikan pada Pak Bima besok ibu akan kembali bertemu dengannya.”

“Terima kasih.” Ia pergi lalu memberikan senyuman.

Ketika di kantor aku akan memanggil Bima dengan Pak. Karna kami berkerja professional, tidak ada KKN sama sekali. Bahkan ketika aku salah Bima akan memarahiku. Tapi aku adalah sekretaris yang belum punya salah. So, aku tidak pernah di marahinya.

**

“Bim”

“Kenapa?”

Saat ini aku sedang berada di kamar. Biasanya kami akan melewati presesi saling mengenal satu sama lain. Bertanya tentang makanan kesukaan, minuman, hobby, dan banyak lagi.

“kenapa sih kamu mau di nikahin sama aku?” tanyaku.

“Waktu mama bilang mau nikahin aku sama kamu, jelas aku awalnya nolak. Lalu mama kasih biodata kamu ke aku beserta foto-foto kamu. Tapi foto-foto itu bikin aku penasaran, karna beberapa foto itu waktu kamu kerja jadi pelayan di NYC. Nah, dari situ aku mulai cari tau tentang kamu.”

“jadi kamu udah tau semua tentang aku dong?”

“semua aku tau, bahkan sebenarnya alamat kamu di NYC pun aku tau.” Jawabnya sambil memberikan pelukkan hangat. Aku selalu tidak bisa menolak pelukan ini.

“tapi kamu yakin banget aku mau nikah sama kamu?”

“ya iya, awalnya mama kasih aku 3 foto anak papa kamu sama biodata kalian. Tapi mama langsung bilang pasti kamu yang bakal di jodohin sama aku.”

“Kenapa kok mami yakin gitu?”

“Ya Cuma kamu yang ga laku, yang lain kan udah laku.” Aku mencubit tangannya sampai Bima meringis. Bisa-bisa nya ia berkata seperti itu.

Every New Step to Make a New JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang