CHAPTER 214 | PROTECT OUR BLOODLINES

5.5K 490 82
                                        

Put on your earphone and listen to the media for the full experience

Soundtrack
Shi-ki

🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱

Rakyat Arastosa berkerumun di hadapan istana Imperial Wolf. Lycans memacu kuda merentasi kawasan pekan. Kepala Medussa terikat kemas di dalam beg kulit.

Merlin dan Deathwing menarik tali kuda apabila mereka tiba di hadapan pintu gerbang istana...

Orang ramai memberi ruang apabila Si lagenda berjalan masuk ke dalam ruang istana. Keadaan malam itu terasa sesak dengan himpunan orang ramai...

"Lycans..." Aiden bingkas bangun dari kerusi kayu apabila dia ternampak kehadiran si lagenda di tangga.

"Macam mana keadaan Vlad, Aiden...?"

"Worst..."

"I see...Hurmm..." Lycans mengorak langkah ke depan. Pintu kamar ditolak perlahan. Kelihatan tabib diraja sedang merawat Sang raja. Vlademir terlantar di katil putih...

Loralyn dan Eilya bingkas mendapatkan Lycans. Aeryz dan Euryca pula keluar dari kamar untuk mendapatkan Aiden. Ciry dan Allucard hanya berdiri di penjuru kamar...

"Abang dapat kepala Medussa...?" Loralyn menyoal perlahan. Lycans menyimpulkan senyuman kelat. Beg kulit yang terikat di pinggang, Loralyn pandang...

"Airmata duyung? Awak dapatkan tak...?" Giliran Eilya menyoal.

Lycans mengeluarkan botol kaca bersaiz kecil dari dalam poket. Kedua gadis musang berbalas pandangan seraya tersenyum tawar...

"Everything completed...Lora...Eilya...Tolong keluar? Aku nak bersendirian dengan Vlad"

Lycans meminta dengan nada sopan. Eilya dan Loralyn mengangguk. Mereka beredar dari kamar bersama Allucard dan Ciry. Tabib yang merawat Vlademir juga meminta diri...

Lycans duduk di birai katil. Vlademir menghela nafas lemah. Lendiran hitam terus menerus mengalir dari kedua lubang hidung...

Kepala Medussa, Lycans keluarkan dari beg kulit. Kain putih yang menutup mata makhluk ular tersebut, dileraikan...

"Lycans..."

Si lagenda bingkas menoleh apabila suara Vlademir kedengaran halus. Sang raja membuka kelopak mata...

"Vlad...Just relaks...Aku akan selamatkan kau..."

"Lycans..."

"Don't talk much, Vlad...I can handle this..."

Vlademir menolak perlahan kepala Medussa apabila Lycans cuba menghala makhluk tersebut kepadanya. Lycans menghela nafas lemah...

"Vlad, please...Berikan aku peluang untuk selamatkan kau..."

"I dont wish to be saved..."

"Vlad..."

"My time has come to an end, Lycans. You must accept this..."

"Kenapa kau degil sangat, Vlad...? Jangan buat aku macam ni, Vlad...Please?"

"Aku nak jumpa Raisya..."

"Vlad..."

"Finally...I can meet her..."

Lycans tertunduk seraya menekup dahi. Vlademir pula menatap siling dengan pandangan kosong....

"Kau...Pasti tahu...Bagaimana rasanya...Bila kau rindukan...Isteri kau...Lycans...?" Vlademir menyoal dengan nada tersekat-sekat. Si lagenda menyeka airmata...

"Yes, my old friend...Aku tahu..."

"I've been longing to see her...To hug her...To kiss her...Once again..."

Lycans memasukkan kembali kepala Medussa ke dalam beg kulit, kemudian beg tersebut ditolak ke sisi...

Si lagenda mendukung tubuh Vlademir perlahan-lahan. Sang raja terkulai di pangkuan Lycans...

Orang ramai menangis semahu-mahunya apabila Lycans turun ke tingkat bawah Istana. Loralyn dan Eilya pula memerhati gelagat Lycans dengan mata berkaca...

"Lycans...Kenapa..."

"Jangan ikut aku, Aiden..." Lycans berkata dingin sebelum sempat Aiden menyoal. Merlin dan Deathwing hanya memerhati Lycans dan Vlademir dari jauh...

Si lagenda memecut ke puncak gunung Arastosa. Tatkala dia tiba di puncak, Si lagenda mendarat di hadapan tugu serigala...

"Lycans..." Vlademir bersuara sekali lagi. Kali ini, nada suaranya seakan berbisik...

"Yes...?"

"Kau...Ingat lagi...Semasa di rumah anak yatim Gullen...Kau...lindungi aku dari ogre gemuk..."

"Of course..."

"Nobody want to be friends with me...Sebab...Aku lemah...Aku lembik..."

"Vlad...Yang lepas tu lepaslah...Jangan dingatkan lagi..."

"Tapi...Kau satu-satunya kawan aku, Lycans...Kawan terbaik...Yang pernah aku ada..."

"Vlad...Jangan cakap macam ni..."

"Lycans...Thanks...For everything..."

"No...Aku sepatutnya berterima kasih pada kau...Kau jaga Aiden untuk aku...Kau berikan aku nasihat...Disebabkan kau...Aku berkahwin dengan Loralyn...Kau..."

"Protect....Our...Bloodlines...."

Vlademir terkulai kaku di pangkuan Si lagenda. Lycans melutut di hadapan tugu serigala. Cecair hitam menitis keluar dari bibir dan hidung...

Tubuh Vlademir, Lycans rangkul erat. Airmata menitis bagaikan hujan. Angin malam bertiup perlahan...

"Aku janji, Vlad...Aku janji...I kept your last wish..."

Si lagenda melolongkan laungan serigala. Alunannya mendayu bagaikan tiupan angin...

Seluruh Rakyat Arastosa tertunduk menahan hiba...

Malam itu...

Di hadapan Tugu peringatan Raisya Findley...

Vlademir Scovish, The 4th King of Arastosa.....

Menghembuskan nafas terakhir....

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART TWO [C]Where stories live. Discover now