BAGIAN XI -- FIRST LOVE

18.5K 1K 95
                                    

"....... Maka, tolong biarkan aku sendirian untuk menghabiskan waktu yang telah dianugrahkan tuhan."

~~~~~~~



Bagian XI -- First Love


"Bagaimana ayah? Apa kalian menemukan Jungkook?" Jung Hoseok memikik pelan saat sambungan telponnya dijawab oleh Minhwo. Pagi itu, Hoseok terbangun setelah akhirnya dia bisa tertidur selama tiga jam. Pria itu benar-benar khawatir dengan keadaan Jungkook sampai tidurpun tidak bisa. Suara cicitan burung diluar kamarnya ditambah sinar matahari menerangi bunga-bunga yang sengaja Hoseok tanam dipot depan pintu balkonnya.

"Yaa,, kami sudah menemukannya. Maaf tidak mengabari kalian, tapi kami sekarang sedang siap-siap untuk pulang." Hoseok sedikit mengerutkan keningnya mendengar suara Minhwo. Dia jarang mendengar suara lesu milik ayahnya. "Apa terjadi sesuatu, ayah?" Tanya Hoseok hati-hati. "Hmm. Hanya kecelakaan kecil. Tapi semua baik-baik saja." Tetap saja, bagi Hoseok kini tidak ada kata baik-baik saja untuk menggambarkan keadaan Jungkook yang sebenarnya. "Baiklah, aku tunggu kalian." Jawab Hoseok akhirnya, tidak ingin semakin memperkeruh keadaan. Pria itu tahu, ada sesuatu yang tidak beres dengan mereka disana. Setelah Minhwo menjawab, Hoseok segera mematikan sambungan telpon. Pria itu menatap kedepan, jauh diluar jendela kamarnya suasana pagi itu benar-benar cerah. Namun tidak dengan hatinya, diam-diam Hoseok tersenyum kecil. Dia merasa merindukan Jungkook lebih dari dia merindukan menari diatas panggung.

Kim Taehyung melempar ponsel ditangannya keatas meja belajarnya dengan kesal, sejak tadi sudah banyak pesan masuk dari seorang gadis. Gadis tercantik dikampusnya. Pagi itu sebenarnya Taehyung sudah ada janji jalan-jalan bersama Lee Yunshi tapi tidak bisa dibohongi, hatinya merasa tidak tenang jika dia belum mendengar kabar mengenai adik bungsunya. Taehyung telah siap dengan pakaian rapihnya, tapi tetap saja pria itu masih betah mondar mandir didalam kamarnya.

Tiba-tiba getaran ponselnya mengalihkan pandangan pria itu, dari tempatnya berdiri ia melihat nama yang tertera dilayar ponselnya. Lee Yunshi. Karena merasa tidak enak juga dengan janjinya, akhirnya Taehyung meraih kembali benda pipih itu dan mendekatkannya ketelinga.

"Hmm, Ya?"

"Taehyung-ah, kenapa kau tidak menjawab pesanku? Kita jadi kan hari ini?" suara seorang gadis disebrang sana membuat Taehyung menghentakkan kakinya kesal, dia kesal karena sulit memilih antara hati dan fikirannya. Fikirannya memang tertuju pada janjinya bersama Yunshi tapi jauh didalam hatinya dia ingin tahu keadaan Jungkook.

"Ne, aku sebentar lagi berangkat. Tunggu sebentar." Jawab Taehyung. Yunshi bergumam dan sambungan mereka terputus. Kim Taehyung mendengus sekali lagi dan ia segera mengambil langkah cepat keluar dari kamarnya, sebelumnya pria itu mengambil kunci mobil karena dia berniat untuk menyetir sendiri.



****


Jeon Jungkook melangkah keluar dari kamar inapnya saat beberapa pengawal telah membawa tas punggung setelah ia memastikan semua barang bawaannya tidak ada yang tertinggal. Pagi-pagi sekali, Jungkook diberitahu oleh ayahnya jika dia akan pindah rumah sakit besar di Seol. Sebenarnya pemuda itu menyukai rumah sakit yang telah merawatnya selama semalam tapi tidak bisa dipungkiri jika pilihan ayahnya memang benar, rumah sakit itu tetaplah tidak memiliki alat lengkap seperti rumah sakit besar dikota.

Sekali lagi Jungkook menghela nafas panjang saat ia tengah menatap keluar jendela, ingatan tentang ibu kandungnya yang telah tiada tak urung membuat amarah didalam hatinya kembali membara. Ia jadi marah pada dirinya sendiri karena bisa menganggap wanita paruh baya yang menjadi ibu tirinya justrul ia ingat sebagai ibu kandungnya. Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah apa lagi yang telah dilupakannya dimasa lalu selain ibunya? Dan satu-satunya yang akan menjawabnya adalah dirinya sendiri, bukan orang lain bahkan bukan ayah angkatnya yang sekarang. Jika memikirkan itu semua, kepala Jungkook mulai terasa pening. Dia memegang kepalanya dengan tangan kiri, dia sudah tahu sekarang, kecelakaan lima tahun lalu bukan hanya menyebabkan ada pendarahan di otaknya, tapi beberapa kenangan dimasa lalu bahkan orang-orang dimasa lalu ia telah lupakan.

SPEND TIME || FF BTS (End)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum