3. I Love My Family

3.7K 131 3
                                    

"Pak Tiwi ada dimana, saya orang tua Tiwi dan ini adeknya."

"Oh baik bu. Saya antar ke kamar Tiwi sekalian saya menjenguknya. Silahkan bu!"

Adek, Ibu Tiwi, dan Pak Abdi berjalan menuju ke kamar Tiwi dirawat. Tapi saat ibunya masuk. Ibu Tiwi terkejut melihat Tiwi bersih keras untuk bangun dari tempat tidurnya.

"Tiwi kamu belum kuat benar, Jadi jangan banyak gerak." perintah Edghar dengan penuh perhatian.

"I'm fine Edghar, biarkan aku bangun aku mau berlatih lagi. Kan minggu besok aku ada lomba."

"Kamu itu ya. Ingat kesehatan, kalau kamu maksa kayak gini. Gimana bisa kamu latihan serius nantinya!!!" sahut Edghar kesal sambil mencubit pipi Tiwi.

"Eh Kakak mau kemana? Kakak kan belum sehat. Mending kamu tidur lagi aja deh, daripada nanti kakak pingsan lagi." cegah Ibu Tiwi saat melihat Tiwi ingin bangun dari tidurnya.

"Tidak Bu. Tiwi mau kembali latihan lagi. Nanti kalau Tiwi gak latihan Team Volly Tiwi bisa kalah!!!" dengan bersih keras Tiwi memaksakan diri dan akhirnya saat dia mencoba berjalan. Dia terjatuh lagi karena kepalanya masih terasa pusing.

"Nah kan kak, kakak jatuh. Mending kakak tidur lagi aja. Nanti kalau kakak sakit yang temani aku main badminton sapa dong." bujuk Bintang agar Tiwi melanjutkan istirahatnya.

"Baiklah kakak ngalah. Kan kakak sayang sama adek kakak yang imut dan pintar ini." Tiwi mencium kening adiknya dan memeluknya dengan erat.

Sedangkan Edghar yang sedari tadi melihat perilaku Tiwi yang memanjakan adiknya. Tanpa tidak sadar Edghar menertawai perilaku Tiwi itu. Edghar menjadi semakin sayang dan cinta kepada Tiwi, tapi tau kan Tiwinya anggap Edghar seperti apa. Tiwi juga memeluk dan mencium Ibunya lalu mengatakan "I Love You Mom & My Little Brother." dengan sangat gembira adik Tiwi membalasnya "I Love You My Sister." adik Tiwi membalas ciuman Kakaknya tadi.

"Tante Edghar pulang dulu ya. Hari sudah mulai petang juga." pamit Edghar ke Ibu Tiwi.

"Baiklah Edghar dan terima Kasih juga sudah membawa Tiwi ke sini."

"Sama-sama tante. Ya sudah Tan saya pulang dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Edghar!!! Tunggu!!!" cegah Tiwi sambil memegang erat tangan Edghar saat Edghar mau berjalan menuju pintu keluar.

"Iya Tiwi. Ada apa???"

"Terima Kasih Edghar, kamu sudah membawaku kesini, meskipun kamu tau kalau aku benci dengan bau obat-obatan." balas Tiwi dengan menunjukkan gigi kelincinya

"Hahaha!!! Ah santai lah. Kan kita teman bukan musuh ya kan." balas Edghar terpaksa saat dia mengatakan 'Teman Bukan Musuh'

"Sekali Terima Kasih ya Ghar."

"Iya Tiw. Ya udah aku pulang dulu ya."

Saat Edghar telah keluar dari kamar Tiwi dirawat. Di dalam hatinya dia berkata "Asal kamu tau Tiw, aku itu suka sama kamu, tapi kamu gak sadar akan hal itu." Edghar hanya bisa mengelus-ngelus dadanya dan menarik nafasnya dalam dalam.

Di kamar Tiwi sekarang dirawat tinggal lah Tiwi, Ibunya, Adiknya, dan Pak Abdi. Saat Pak Abdi berpamitan untuk segera pulang, tersisalah tiga orang manusia di dalamnya. (Astaga bahasanya itu loh lol banget sih)

Muka Tiwi terlihat senang pada hari itu, karena dia memiliki kelurga yang sangat sayang kepada dia. Setelah dokter memperbolehkan Tiwi pulang. Wajah Tiwi terlihat menjadi sangat gembira, karena akhirnya dia bisa pulang juga dari klinik itu.

Ketua Basket Vs Ketua VollyWhere stories live. Discover now