Kayla berjalan menyusuri sepanjang koridor sekolah, melihat-lihat isi mading yang terpampang di setiap sudut, dan ruang-ruang kelas disekitarnya. Namun, hati Kayla masih belum terpikat akan nyaman di sekolah barunya- SMA Herios. yang katanya, adalah sekolah favorit nomor tiga se-Jabodetabek.
Merasa sudah sangat lelah setelah berjalan ke sana-kemari, ia akhirnya memutuskan duduk di dekat lapangan basket.
Kedua matanya tertuju kepada laki-laki dengan baju seragam berantakan dan beberapa kancing seragamnya terbuka- sedang menghisap rokok.
"Astaga, yang benar saja.. dia merokok di area sekolah?! Ini gak bisa dibiarkan."
Kayla segera menghampirinya, "woyyy!!!"
Arga hanya mendongak sesaat,
"Woyy, lo tuli? Gue lagi ngomong sama lo!"
Tetap saja Arga tidak menghiraukan Kayla, lama-kelamaan Kayla menjadi geram.
Ia langsung mengambil rokok itu dan membuangnya.
"Apa-apaan maksud lo hah?!" Bentak Arga.
"Lo tahu kan ini di mana? Sekolah kan?"
"Anak kecil juga bahkan tahu kalau ini sekolah. Tapi, kenapa lo malah merokok di area sekolah?!! Lo sadar gak sih, apa yang lakukan itu salah?"
Arga memijat dahinya pelan,
"Dan, apa lo tahu kalau cuma lo yang berani melakukan itu sama gue?" Tanya Arga
Kayla mengernyit, "maksud lo apa?!"
Arga tersenyum licik, ia melangkah maju mendekati Kayla.
Mencengkram kedua bahu Kayla, hingga dirinya ketakutan.
"Jadi, lo belum tahu siapa gue?"
"Gue gak tahu, dan gue gak mau tahu."
"Gue. Yang punya sekolah ini. Paham lo?"
Mata Kayla membelalak, ia benar-benar terkejut.
"Gak ada yang berani melakukan itu sama gue, kecuali guru-guru di sini!!! Gue gak kenal siapa lo, tapi lo tiba-tiba datang dan langsung buang rokok gue?"
"Astaga, lo cari masalah sama gue?!"
Arga melepas cengkramannya, "hidup lo gak akan tenang kalau lo coba ganggu gue sekali lagi."
Kayla langsung berlari ketakutan menjauh dari lapangan, ia menghampiri Yulia.
"Kayla ya?"
"Iya, Bu. Saya Kayla."
"Ayo, ikut ke ruangan saya?"
Kayla mengangguk pelan, mengikuti langkah Yulia dari belakang.
***
Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah di SMA Herios, Kayla sudah memasang wajah cemberut di pagi yang cerah ini. Bagaimana tidak? Ia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan, bahwa sekarang- ia sudah pindah ke Jakarta.
Di perjalanan menuju sekolahnya, Kayla melihat beberapa laki-laki yang memakai seragam sama dengannya- sedang asyik nongkrong di sebuah kafe.
"Pak, berhenti dulu dong, Pak!"
Kayla sepertinya sangat mengenal siapa mereka, untuk menjawab rasa penasarannya- Kayla menghampiri mereka.
"Kalian anak SMA Herios kan?" Tanya Kayla
Seluruh pasang mata, kini menatap ke arah Kayla.
"Terus, kenapa memangnya?"
"Lo lagi, lo lagi. Masih berani lo ganggu gue???"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA & BAD BOY (COMPLETED)
Teen FictionKehidupan bunga edelweis adalah bunga yang sebaiknya patut di contoh. Karena dia adalah bunga yang tulus menerima keadaan, katanya dalam hidup itu tidak selamanya bahagia dan senang. Terkadang kita juga diselipkan dengan perasaan sedih, susah bahkan...
