"Eh lo!" Mona mendorong Kayla hingga jatuh.
"Mona! Lo apa-apaan sih!"
"Itu sebagai hukuman buat lo, karena lo udah menghancurkan posisi gue!!!"
Kayla beranjak bangun dan menatap Mona heran.
"Dan ini.." Mona menarik rambut Kayla.
"Awww.. ih sakit tahu gak!" Kayla berteriak kesakitan.
"Itu hukuman karena udah rebut Arga dari gue!"
"Rebut?! Lo gila kali ya! Bahkan, gue gak ngapa-ngapain. Gue juga gak kenal sama Arga, Mona."
"Apa kata lo?! Terus kenapa, tadi Arga ngelihatin lo mulu? Dasar cewek ganjen."
Mona hendak menampar Kayla,
"Mona!!!" Teriak Arga
"Kalau lo berani kasar sama dia, lo bukan cuma jadi mantan gue aja. Tapi, lo jadi musuh gue selamanya!!!"
"Lho, Arga?!" Mona masih tak percaya, Arga berani mengatakan itu padanya.
"Jadi, kamu belain dia?" Katanya lagi.
"Gue gak belain dia, gue cuma gak suka aja ada cewek main kasar macam lo gini. Jadi, jangan pernah lagi lo kasar!"
Mona merasa sangat begitu kesal sekaligus malu, dan ia akhirnya memutuskan untuk pergi.
"Apa lo lihat-lihat?!" Bentak Kayla.
"Masih untung gue tolongin, bilang makasih kek gitu- malah ngedumel."
"Gue gak butuh sama sekali bantuan dari lo. Harusnya lo gak perlu sok jadi pahlawan deh!"
"Lagipula gue gak pernah takut sama siapa pun, termasuk lo dan Mona. Tapi, gue cuma gak mau berurusan sama kalian."
Kayla beranjak pergi, meninggalkan Arga yang masih mematung di posisinya.
"Sialan tuh cewek!" Ujar Arga
Arga tersenyum licik, "tapi, gue gak bakal berhenti ganggu lo. Sampai lo gak akan bisa merasa tenang."
***
"Kayla, tunggu!" Panggil Ayu
"Ayu, ada apa yu?"
"Gue- mau bilang sesuatu sama lo."
"Oh ya? Apa itu?"
"Ini, jadi gini.. sebenarnya mantan Arga gak cuma Mona doang, tapi gue dan Caca juga. Bukan cuma itu, seluruh cewek di kelas kita juga pernah di modusin sama dia."
"Terus? Apa hubungannya sama gue ya?"
"Ya gue cuma takut, kalau misalkan Arga juga lagi ngincar lo buat jadi gebetan dia untuk yang sekian kalinya."
"Astaga, jadi lo datang ke gue tuh cuma karena lo takut gue bakal tertarik sama rayuan dia? Engga bakalan lah. Gue gak mempan koq, digombalin sama cowok.",
Pejaran setelah jam istirahat dimulai dengan pelajaran Fisika, suasana ruang kelas begitu hening karena semuanya sibuk mencatat rumus-rumus yang ditulis di papan tulis.
Sementara itu, Mona masih belum bisa menghentikan kemarahannya kepada Kayla.
Eh, Kayla?" panggil Mona
"Apaan?"
"Urusan kita belum selesai ya. Awas lo!!!"
"Gue gak takut."
"Oke, bagus kalau gitu. Lo memang anak pemberani."
"Kayla, Mona. Ada apa ini?!" Tanya Dea, guru Fisika.
YOU ARE READING
KAYLA & BAD BOY (COMPLETED)
Teen FictionKehidupan bunga edelweis adalah bunga yang sebaiknya patut di contoh. Karena dia adalah bunga yang tulus menerima keadaan, katanya dalam hidup itu tidak selamanya bahagia dan senang. Terkadang kita juga diselipkan dengan perasaan sedih, susah bahkan...
