IG Stories (end)

Her Medication (1) - Bercanda

---

SMA_hotnews

❤ 260 likes

[Kim Taehyung's Endless Confession] 

Ryu Sujeong must be the most fortunate girl alive at the moment. After his love confession toward the girl in his latest broadcast (@SMA_Radio), Taehyung always takes a good chance to make sure that Sujeong notices his true feeling in his interview with Hwarang casts. 

Ooops, don't be sad, Boys and Girls, there is still plenty of time till Sujeong's cold heart is melted by Taehyung's bold intention. - Jo Twins (@jojotwins)

Tag ur SMA's friend people, spread the word to the world with SMA_hotnews!

view all comments...

jaesungjae masih tetap berusaha

halfmoonbok mantap temanku, sudah sudah jangan sedih @hayoungah 😅

taehyungvkimfans_official huhu bingung mau sedih ato nyemangatin taehyung oppa 😂😂😂

jeon_jeongkook gue baru tau kita punya akun gosip...

kmg_mingyu tiati tuh kalo kebanyakan tikungan nanti masuk berita @bam_bam_bam

bam_bam_bam ngaca pak @kmg_mingyu iri ya dulu pas lagi hot ga sempet tersorot @jeon_jeongkook?

keiyakei ???

zzz_yyy_ apadah  sok jual mahal

rabbitnayeon ya ampun akun ini muncul lagi 😓😓😓

---

"Setahun." Itu jawaban Taehyung jika ada yang bertanya sudah berapa lama ia menyukai Ryu Sujeong.

"Ketika melihat video Sujeong menyanyikan lagu Dean, Half Moon versi akustik." Itu jawaban Taehyung ketika ada yang bertanya kapan pertama kali ia melihat gadis itu.

"Tidak ada, tapi apa itu penting?" Dan itu jawaban Taehyung untuk pertanyaan "kenapa menyukai Ryu Sujeong?".

Taehyung benar-benar tidak butuh alasan untuk mencintai seseorang. Perasaan itu ada begitu saja. Seperti sebuah kesenangan yang menyisakan hampa jika ditelantarakan. Seperti sebuah kebutuhan yang menyiksa jika tidak terpenuhi. Seperti sebuah melodi baru setiap harinya, membuat Taehyung kembali ingin mendengarkan setiap detiknya. Lagi dan lagi.

Baiklah, mungkin jika Taehyung benar-benar harus memberi alasan kenapa ia menyukai si gadis Ryu, seakan menjawab 'tidak ada alasannya' akan membuat Taehyung kehilangan Sujeong, maka Taehyung akan menjawab, "Senyumnya."

Tapi lagi, apa itu penting?

Toh, Sujeong tidak peduli. Sekencang apapun Taehyung meneriakan, "Aku sungguh-sungguh menyukaimu, Ryu Sujeong," lewat siaran radio kampus, seyakin apapun Taehyung mengatakan, "Aku sedang menyukai seseorang perempuan. Senyumnya selalu membuatku semangat setiap hari. Ryu, jangan lupa tersenyum hari ini," di interview pertamanya sebagai seorang aktor, ya, itu juga tidak akan membuat Sujeong tersenyum kepadanya.

Perempuan itu hanya akan terdiam ketika mata mereka bertemu. Lantas mengucapkan kalimat itu lagi. Kalimat yang membuat Taehyung kesal setengah mati. Seperti saat ini.

"Kak, lo cuma kasihan sama gue. Lo tau kan, kalo gue monofobia?" Taehyung mengangguk, berbohong bukan salah satu hobi menarik untuknya.

"Kak, jangan bercanda," Sujeong menghela napas, "Perasaan kasihan itu bukan suka."

Yang Taehyung tahu, kasihan itu adalah perasaan iba terhadap seseorang. Ketika pertama kali Taehyung menemukan Sujeong menangis di pelukan Jeongkook, melihat tubuh perempuan itu bergetar, wajah pucat pasti, lemah tidak seperti Sujeong yang ia kenal, Taehyung memang merasa iba. Ia ingin melihat perempuan itu bahagia. Tersenyum manis bersama gitar kesayangannya, mengeluarkan suaranya yang indah dan merupakan candu bagi pendengaran Taehyung.

Tapi, memangnya perasaan Taehyung yang tidak karuwan setiap kali melihat perempuan itu masih bisa masuk definisi 'kasihan'? Lalu bagaimana dengan keinginannya untuk mendengarkan playlist berisi semua lagu yang dinyanyikan Sujeong setiap hari? Ada ya, orang kasihan yang kesal melihat gadis yang ia kasihani akrab dengan laki-laki lain? Sejak kapan orang yang kasihan bisa berangan-angan memiliki dua orang anak perempuan dan dua orang anak laki-laki dengan orang yang ia kasihani? Lengkap dengan satu anjing peliharaan bertubuh tebal?

Jangan bercanda.

"Gue ga bercanda. Lo ngejauh ketika lo tau gue ngeliat lo kambuh semester lalu. Tapi lo tau kan gue udah suka sama lo dari jauh sebelum itu?" (*)

Ekspresi Sujeong berubah, ia mengalihkan pandangannya dari Taehyung.

"Lo juga suka sama gue, Ryu Sujeong. Tapi lo takut gue bakal ninggalin lo kaya Mingyu. Kaya temen-temen lo yang tahu kalo lo lebih jago dari pada mereka. Kaya...ayah lo."

Suara tangan Sujeong yang menampar pipinya membuat seisi restauran menjadikan keduanya sebagai perhatian utama. Taehyung toh tidak merasa malu sama sekali karena rasa itu tertutup oleh nyeri yang mengisi hatinya.

Bukan karena perempuan yang ia sukai menatapnya dengan penuh amarah setelah melayangkan sebuah tamparan murka kepadanya. Bukan pula karena ia mengingat semua perjuangan sia-sia yang telah ia lakukan guna meyakinkan perempuan itu atas kesungguhan hatinya.

Tapi karena air mata Sujeong jatuh dan Taehyung tahu ia tidak akan bisa menghapusnya. Setidaknya, tidak sekarang.

"Please, Kak, berhenti gangguin gue. Gue duluan," ucap Sujeong ketus setelah mengusap air matanya, mengambil tas, melewati Taehyung begitu saja.

Percayalah, Kim Taehyung tahu kapan ia harus bercanda, memeriahkan suasana, dan menjadi badut pesta. Saat-saat itu pastinya bukan detik ini juga ketika ia menahan pergelangan tangan perempuan itu.

"Oke, anggep gue bener kasihan sama lo. Berarti ga ada salahnya kan kalo gue mau lo sembuh? Gue bakal berhenti gangguin lo kalo gue udah ga kasihan lagi sama lo."

Taehyung membalas tatapan nanar Sujeong dengan sebuah senyuman miring. "Lo sembuh. Rasa kasihan gue ilang. Gue bakal pergi. Lo ga keganggu lagi. Impas, kan?"

---

azel's note: aduh kok jadi intens gini kan aku maunya taejeong manis-manis gemas (well, aku mau semua kapal aku manis-manis gemas...)

(*) kalo kalian notice di Maknae in Love (2) - Masih Kurang Fokus, Sujeong sama Taehyung udah sempet ngedate bareng ke musium, lalu semua berubah ketika negara api menyerang :(