Her Medication (8) - Pre

585 82 128
                                    

Geraman keluar dari kedua pemuda Kim itu, sama-sama menolak untuk bangun meskipun cahaya matahari sudah memenuhi kamar mereka dari dua jendela besar yang terbuka. Taehyung terpaksa membuka mata ketika Namjoon menggoyangkan lengannya. Lantas Taehyung membalas Namjoon dengan menendang kaki panjang laki-laki itu sampai jatuh satu dari atas kasur. Masih menolak dipisahkan dari kasur, Taehyung memeluk selimutnya dengan lebih erat.

"Kak, bangun ih!"

Ho, Taehyung spontan membuka mata, menyaksikan wajah Sujeong yang semakin bulat karena perempuan itu menguncir dua rambutnya ke depan. "Nanti aku tidur sama kamu aja. Dari dulu Kak Namjoon ga enak dipeluk," ucap Taehyung dengan suara parau.

"Ugh, masih aja kayak anak kecil. Bangun sana," cibir Namjoon, meregangkan tubuhnya. Toh ia pun kembali bergelung ke samping.

Taehyung bangkit duduk untuk mendapati Sujeong segera berjalan ke luar kamar. Ia berhasil meraih tangan perempuan itu. "Bentar. Aku butuh dicharge," ucap Taehyung lagi, lalu kembali memejamkan mata sambil tetap menggenggam tangan Sujeong.

"Namjoon?"

"Eng, Kak Namjoon masih tidur, Kak," balas Sujeong, gagal menarik tangannya dari kuasa Taehyung ketika Jisoo masuk ke dalam kamar.

Langsung saja perempuan itu terkekeh gemas melihat kelakuan dua pemuda Kim yang serupa. Bedanya dengan Sujeong, Jisoo tentunya sudah tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Kim miliknya bangun dari sisa-sisa bunga mimpi.

Ia bersimpuh di hadapan wajah Namjoon, menumpu wajahnya sendiri di tepi kasur. "Namjoonie? Joonie?" ucap Jisoo pelan dengan nada berbeda setiap kalinya.

"Mm?" gumam Namjoon putus-putus, sebelah matanya terbuka sebagian.

Kali ini Jisoo memainkan daun telinga laki-laki itu. "Bangun, Joonie ya."

"Bentar." Jisoo terus memainkan daun telinga Namjoon sampai akhirnya laki-laki itu menggenggam pergelangan tangannya. Masih dengan mata terpejam, Namjoon bangkit, duduk di atas kasur. Otomatis membuat Jisoo berdiri untuk mengimbangi tinggi laki-laki itu. Namjoon meraih kedua tangan Jisoo dan membawanya kembali ke daun telinganya.

"Jam?"

"Hampir setengah sepuluh," balas Jisoo, masih memainkan daun telinga Namjoon dengan jemarinya.

Namjoon menggumam, membuatnya mendapatkan pijitan pelan di kedua bahunya. "Dah. Bangun!" ucap Jisoo tegas tak lama kemudian, yang langsung dituruti Namjoon dengan bangkit sempurna dari kasurnya. Jisoo sedikit mendongkak ketika Namjoon memberinya sebuah kecupan di dahi. Kemudian Namjoon berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Jisoo kembali ke dapur.

Keduanya meninggalkan Sujeong yang hanya bisa merah padam melihat kemesraan tadi. Ditambah pula dengan tatapan iri dari siapa-lagi-kalau-bukan Kim Taehyung. Semakin merah ketika Taehyung membuka mulutnya, "Kamu mau aku cium juga ga?"

---

Baru Taehyung tahu tadi malam kalau villa yang mereka tempati ini berdiri di atas nama Kim Namjoon. Hadiah kelulusan dari CEO Kim katanya, namun minus penjaga dan koki seperti kebanyakan villa keluarga Kim lainnya. Bukan sesuatu yang harus disayangkan banget sih, toh hal itu membuat Taehyung bisa mencicipi masakan Sujeong dan Jisoo.

Kalau boleh jujur nih ya, Sujeong sih cuma buat telur dadar dan nasi. Kalah banding sama Jisoo yang membuat sup ayam dan ubi karamel. Tapi kan, Taehyung sudah lama tidak makan masakan Sujeong. Terkahir kali sih ya waktu mereka ke taman bunga entah berapa bulan yang lalu. Itu juga yang Taehyung bilang enak banget ternyata adalah nasi gulung buatan ibunya Sujeong.

"Kalian mau ke mana hari ini?" tanya Namjoon, mengisi kekosongan di sela-sela kunyahan keempatnya.

Meskipun sudah berpolah mesra tadi pagi, Taehyung yakin Namjoon dan Jisoo belum lagi membicarakan rencana pernikahan mereka. Laki-laki itu sampai di villa pukul 11an kemarin, tidak lama dan ia langsung masuk ke kamar, membersihkan diri, dan tidur. Padahal Taehyung pikir tadi malam akan menjadi malam yang panjang untuk sepupunya.

IG Stories (end)Where stories live. Discover now