Regret

6.3K 866 73
                                    

"4..."  jantungku berdetak takkaruan.

Aku takut bagaimana jika ia yang mereka pilih. Harry menarik napas panjang.

"Maafkan kami Magenta. Tapi kami akan menumbalkan dirimu."

Deg

Benar saja kan! feelingku tidak pernah salah sepertinya. Ia tega membuat pacarku menjadi tumbal!

Magenta tersentak, wajahnya pucat,napasnya seperti tersengal. Tapi ini kan permintaan pemenang, aku pun tidak bisa melawannya.

"Kenapa! kenapa harus dia sih?!" teriakku pada Harry dan Zayn

"Maaf Lou, tapi sebaiknya kita bergegas. Aku dan Zayn sudah menimbang-nimbang." Harry menarik tanganku menjauhi Magenta.

Cassie. Cassie mematung disana. Cassie menatap magenta aku tau ia pasti sangat sedih. Begitupun aku, aku juga sedih dia akan pergi lebih dulu dari pada aku.

"Cassie! ayo cepat!" Liam menarik tangan Cassie.

Aku dan yang lain mulai berjalan menjauhi Magenta yang menangis sesenggukan, aku bisa melihat kakinya bergetar ketakutan. Aku tak tega. Ia pacarku. Tapi aku tak bisa melawan. Karena jika aku melawan aku juga membahayakan nyawaku.

Baru beberapa langkah menjauh dari Magenta suara bodoh dari speaker diruangan ini berbunyi.

"Baguslah kalian sudah memilih. Waktu penyiksaan akan dimulai."

"Aaa!" Magenta berteriak kencang sekali.

Aku menoleh kearahnya yang berjarak 2 meter dari kami. Badan Magenta mengambang diudara, kulit yang ada ditubuh Magenta-ku tertarik, mereka terlepas dari dagingnya. Bagian perut hingga dada nya terbelah, seperti mengaga. Mengeluarkan air terjun darah.

"Magenta!" seru Cassie sambil menangis.

Zayn,Harry,Niall,Liam menundukkan kepalanya. Mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi dihadapan mereka. Mataku mulai berair, aku ingin menangis karena ini, aku sendiri yang mengajak mereka bermain. Dan sekarang karena aku juga Magenta ku mati didepan mataku sendiri.

Kaki yang kupaikai berpijak sudah bergetar. Aku terjatuh kelantai. Mungkin terdengar banci, tapi aku menangis mendengar teriakkan kesakitan dari mulut Magenta. Sedari tadi ia melontarkan namaku. Aku semakin sakit mendengarnya menderita.

Aku bangkit dan mendorong Zayn hingga ia terjatuh dilantai. Ini semua karena mereka! Kenapa mereka tidak mati! jadi aku masih bisa bersama Magenta!

"Ini semua karena kau dan Harry! kenapa kalian memilih Magenta huh?! kenapa tidak kalian saja yang mati!" Teriakku didepan wajah Zayn.

"Kau menyalahkan kami?! kau ingat tidak siapa yang mengambil kertas pemberitahuan tentang game ini?! siapa yang mengajak aku dan yang lain bermain permainan bodoh ini? kau Louis! Pikirkan itu! kalau kau masih menyalahkan ku kau salah. Salahkan dirimu sendiri yang membawa kita kelubang bodoh ini!" Ujar Zayn tak kalah keras,lalu ia mendorongku.

"Ronde 2 akan dimulai. Lets playing hide and seek, if you cant hide you will die."

Suara bodoh itu berbunyi lagi. Aku masih diposisi awalku memegang kepalaku,memijatnya pelan. Aku sendiri bingung kenapa aku mau bermainan permainan bodoh ini. Itu semua karena kertas itu!

***

Hide and SeekWhere stories live. Discover now