Last Round // Three

5K 777 79
                                    

Liam berbalik kearah Niall, dan langsung memegang pundaknya. Wajahnya sudah tidak sempurna, dari dahi sampai pipinya tidak berkulit, kulitnya terlepas dan menggantung. Bagian leher nya terdapat beberapa bolongan kecil, dan itu mengeluarkan darah.

"AAAA!!" Niall berteriak dan memundurkan badannya 1 kali kebelakang.

"NIALL!" Louis baru akan berlari tapi ternyata sia-sia.

Kedua bola mata Niall dicabut paksa keluar, kulit wajahnya dirobek.

"AAAA! LOUIS!"

Louis mematung disana melihat Niall yang masih disiksa oleh monster Liam itu. Sekarang tangan Liam menusuk bagian dada Niall, ia berteriak kesakitan. Kemudian Liam menarik jantung Niall keluar dari tempatnya, seketika suara teriakan Niall mengilang.

"Louis, Louis cepat lari tinggalkan Niall" Louis mendengar seseorang yang menyuruhnya untuk cepat-cepat pergi dari gedung itu.

Louis dengan cepat berlari meninggalkan tubuh Niall yang sudah dilumuri darah dimakan oleh monster itu. Ia berlari menuju koridor lain. Sesosok monster berkepala 3 dengan 10 mata mendekati Louis yang sedang berlari. Louis mempercepat larinya, tapi kaki Louis tersandung sesuatu dan terjatuh.

"AAAAAA!" Louis berteriak kencang saat monster itu menarik kakinya.

"Lepaskan aku bodoh!" Teriak Louis, ia mengayunkan kapak itu ke tangan monster itu.

Akhirnya Louis terlepas, ia kembali berlari. Lalu sesosok monster berlari cepat kearah Louis, monster itu memiliki bagian dada sampai perut yang menganga, memperlihatkan organ dalamnya. Bagian atas kepalanya tidak tertutup tulang ataupun daging dan kulit, membuat otaknya terlihat dengan jelas.

Louis menoleh kearah belakangnya dan mendapati monster itu. Ia langsung berlari lagi, berusaha secepat mungkin sampai di gerbang. Namun malang monster itu terlalu cepat, tapi Louis tidak menyerah. Sampai akhirnya ada satu monster lagi didepannya. Monster itu tak berbentuk, tapi banyak sekali wajah disana.

"Shit!" Louis menengok kebelakang dan memutar kepalanya lagi kedepan.

Louis memilih berlari kedepan dari pada ia harus kembali kebelakang. Dengan cepat Louis berlari maju dan memukul monster itu berkali-kali dengan kapak lalu meninggalkannya dan berlari lagi.

"Fuck! Argh!" Louis merasakan lengan atas sampai punggung tangannya perih.

Tangannya sudah terkena suntikan besar milik suster tak berwajah itu. Ia mengayunkan kapaknya keleher suster itu dan membuat kepalanya terpotong dengan sadis. Tanpa pikir panjang Louis kembali berlari. Sampai akhirnya ia menemukan gerbang sekolah, ia berhenti sebentar dan tersenyum senang.

"Yes! Selamat tinggal permainan bodoh!" Louis kembali berlari kearah gerbang.

Dibelakangnya sudah banyak monster yang mengejarnya. Tapi Louis tidak peduli, semakin banyak monster yang mengejarnya semakin cepat larinya. Beberapa langkah lagi Louis sampai di gerbang. Semakin cepat ia membawa kakinya berlari diatas salju yang tebal, dan...

"YES!" Louis keluar dari sekolah terkutuk itu.

Ia sudah berada diluar gerbang sekolahnya. Ia mebelalakkan matanya, senyuman diwajahnya mengembang, menampakkan giginya yang tertata rapih. Ia menghempaskan tubuhnya dan terduduk diatas salju yang tebal.

"I'M HERE? I'M HERE! PERSETAN DENGAN PERMAINAN BODOH ITU! AKU SELAMAT!" Louis berteriak dengan senang.

Orang-orang yang berlalu lalang memperhatikan Louis seperti dia itu orang gila. Louis berdiri, matanya masih saja melotot, ia berjalan mendekati dua orang wanita yang sedang berjalan.

"Kau tau ma'am? Aku disini! Aku sudah keluar! AKU BEBAS! HAHAHA" Louis mengguncangkan tubuh wanita satu yang berambut pirang.

"AKU BEBAS! AKU BEBAS!" Louis berteriak kegirangan, ia mengguncangkan tubuh orang-orang yang ada disekitarnya.

Semua orang berteriak ketakutan. Jelas mereka ketakutan, Louis sudah berlumuran darah. Beberapa polisi datang dan menarik tangan Louis untuk menjauh dari warga.

"LEPASKAN AKU TOLOL! AKU SEDANG BAHAGIA!" Teriak Louis pada polisi yang memeganginya.

"Kami akan membawamu kerumah sakit." Ucap polisi itu, mereka menarik Louis dan membiusnya.

"Rumah sakit apa?! aku tidak sakit!" Ucap Louis setengah sadar.

"Rumah sakit jiwa" lalu semuanya berubah hitam bagi Louis.

***

Hide and SeekWhere stories live. Discover now