Cassie and Harry

5.9K 812 71
                                    

Tanpa Harry sadari sudah ada mahluk bermuka rata berpakaian suster, wajahnya seperti diseret, kau tau? tertarik ya.. bayangkan saja lah. Mahluk itu membawa suntikan yang cukup besar.

"Omg! Harry! Awas!" Liam berteriak sambil berlari kearah Harry. Harry membalikkan tubuhnya dan

duk!

Liam memukul mahluk itu tepat dikepala, dan menusuk jantungnya menggunakan pisau besarnya. Harry meringis kesakitan. Harry terkena suntikan itu, tepat di lengan kanannya.

"Harry! kau tidak apa-apakan?" Niall mendekat kearah Harry, Harry mengangguk pelan. Lalu mencabut suntikan yang menempel di lengannya.

"Aku ok. Ini kalungnya. Ayo kita ketempat Cassie."

Mereka semua berjalan kearah kelas tempat mereka mengobati cassie.

Ceklek

Terlihat Cassie sedang tertidur. Tapi napasnya seperti memburu. Liam yang melihat cassie langsung berlari memasuki ruangan itu.

"Cassie! kau kenapa? kakimu sakit lagi?" Tanya Liam sambil menggoyangkan tubuh Cassie yang terkulai tak berdaya. Cassie tak menjawab, badannya menggigil semakin hebat.

Tiba-tiba pada saat yang sama saat Cassie mengigil Harry terjatuh kelantai. Ia mengerang kesakitan. Tubuhnya gemetaran. Fokus Liam terbagi dua, kedua sahabat kesakitan.

"Harry! Kau kenapa?" Zayn mendekat ke arah Harry, ia langsung membuka mantel yang dipakai Harry. Darah Harry mengalir dari sebuah lubang. Ternyata itu adalah lubang karena ia tertusuk oleh monster tadi.

"Omg Harry! kau tertusuk! Terkutuk kau setan suster idiot!" Teriak Louis sembari mendekat kearah Harry dan Zayn.

"Perhatian. Perhatian. Kalian sudah menyelesaikan ronde 2 ini."

"Kita mendapatkan semua kalung, lalu akhirnya kita mendapatkan 2 teman kita yang sakit karena hantu bodohmu speaker idiot." Ucap Niall ketus sambil memegangi Harry.

"Haha. Salahkan mereka kenapa mereka tidak hati-hati." Orang dibalik speaker itu bisa mendengar omongan mereka.

"Sekarang aku akan memberikan kalian hadiah. Hadiahnya adalah obat untuk menyembuhkan teman kalian. Hanya terdapat satu obat. Obat itu ada di loker nomor 246. Obat ini hanya bisa kalian berikan pada salah satu teman kalian. Pilih salah satu dari dua teman kalian."

Mereka semua terdiam. Kecuali Harry, Harry mengerang kesakitan sedari tadi. Kuku dan jari-jarinya memanjang. Harry terkena virus dari suntikan itu. Niall yang melihat itu menjauh dari Harry.

"Guys. Harry.." Niall berjalan mundur mendekati Zayn yang melihat kearah Cassie.

"Sekarang cepat ambil obat itu. Suntikkan pada salah satu teman kalian yang ingin kalian selamatkan."

Louis langsung berlari meninggalkan Zayn,Niall,dan Liam yang masih memperhatikan Harry yang mulai berubah, dan Cassie yang napasnya makin pelan.

"Siapa yang harus kita selamatkan?! Mereka sahabat kita kan. Bagaimana bisa memilih!" Teriak Zayn sambil menjambak rambutnya.

"K..kalian.. selamatkan lah Ha.. Harry.. bi..biarkan aku.. biarkan ak.. aku pergi.." Cassie membuka suara, suaranya kecil dan tersengal-sengal, ia seperti mencari oksigen,mencoba memasukkannya ke paru-parunya.

"Ggrh" erangan Harry makin menjadi-jadi.

Badannya membesar,terdengar suara retakan-retakan tulang. Matanya berubah, mata hijaunya menghitam, bagian putihnya ikut menghitam. Louis berlari kearah loker bernomor 246 itu.

"Gotcha!" gumam Louis

Aku akan memberikan ini pada Harry. pikir Louis lalu berlari kearah ruangan tadi.

*

Badanku terasa semakin sakit. Kepalaku semakin pusing. Lama kelamaan semakin panas. Sebetulnya apa yang terjadi pada diriku? tadi tanganku tertusuk jarum suntik bodoh itu. Dan sekarang semuanya seperti ini.

Otakku sudah tidak bisa berpikir apa-apa. Yang aku rasakan hanyalah sakit. Aku berteriak dan mengerang kesakitan, tapi mereka semua tidak mendengarkanku sepertinya. Dan tiba-tiba aku merasakan sebuah benda tajam menusuk punggungku.

Aku melempar orang yang sudah menusukku. Dan yaampun itu Louis! aku melemparnya kencang, hingga terbentur ke dinding. Lalu aku samar-samar mendengar suara niall.

"Oh yaampun Louis! " 

Aku bisa melihat Niall yang berlari mendekati Louis yang tidak berdaya. Rasa sakit ditubuhku mulai menghilang. Pandanganku agak buram, lalu semuanya menghitam beberapa detik.

"Harry! sadarlah!" sepertinya itu Zayn.

Aku membuka mataku perlahan. Melihat ke sepasang mata hazel yang menatapku. Benar itu Zayn. Badanku terasa sakit semua.

"Ssh.. aku kenapa?" tanyaku sambil meringis menahan sakit di sekujur tubuhku.

Bajuku sudah berantakan. Yang aku ingat sekarang adalah, tadi aku tertusuk dan kemudian pandanganku buram lalu badanku sakit--lalu aku melempar Louis. Dan melihat Cassie yang dipeluk oleh Liam. Sebetulnya aku kenapa ya?

"Sepertinya kau terkena virus dari suntikan suster tanpa muka itu." ucap Zayn yang mencoba membangunkanku dari posisi tidurku. Aku membalas dengan anggukan pelan.

"Cass.. Cassie! sadarlah Cassie! Guys Cassie!" teriak Liam.

Zayn dan Niall langsung berlari mendekati Liam yang memeluk Cassie sambil menangis. Aku mencoba berjalan kearah mereka. Tapi tubuhku masih sangat lemas. Aku hanya bisa melihat dari kejauhan.

"Cassie.. jangan tinggalkan kami.." Niall menunduk dan akhirnya menangis.

Cassie?

"J..jaga diri kalian.. ce..cepat selesaikan.. game.. ini."

Cassie?

"Cassie?! Cassie Cassie!" aku berusaha mendekat.

Liam, Zayn,dan Niall menangis mengelilingi Cassie. Liam memeluk tubuh Cassie erat. Zayn dan Niall berdiri sambil menangis. Aku. Mataku mulai berair dan kemudian satu persatu air itu turun mengalir di pipiku.

***

Hide and SeekWhere stories live. Discover now