Last Round // one

4.9K 756 54
                                    

"Selamat merasakan penyiksaan kalian.."

"AAAAAAAAA" mataku membelalak melihat Harry dan Zayn yang teriak semakin kencang.

Tubuh mereka mulai menghitam seperti arang yang sedang dibakar, kulitnya mengelupas dari dagingnya tanpa harus ditarik terlebih dahulu. Aku tak habis pikir ternyata Magenta bisa berbuat sekejam itu pada Harry dan Zayn.

Aku tahu, ia pasti marah besar pada mereka karena mereka membuatnya mati. Tapi tidak seharusnya ia membalas perbuatan ini bukan? Ia kejam. Terlalu kejam. Ia sudah bukan Magenta-ku. Ia iblis.

"AAAAAA HELP ME NIALL! LOUIS! ARGH ITS HURTING ME!" Zayn meronta-ronta, badannya makin lama makin menghitam, darah dan kulitnya yang hitam bercampur mengotori lantai.

Aku menengok kearah Niall yang menutupi mulutnya dengan tangannya, aku yakin ia terkejut. Aku juga terkejut. Semakin lama teriakkan itu semakin membuatku sakit.

"Kau jahat Magenta" ucapku yang lebih terdengar dengan bisikkan.

Magenta dengan cepat menoleh kearahku, ia terbang melesat kedepan wajahku, wajahnya sudah berubah kembali menjadi sosok yang mengerikan. Darah keluar dari wajahnya. Matanya terbuka lebar seakan mau copot. Aku mundur satu langkah kebelakang.

"Aku? Aku jahat? Louis! Mereka yang membuatku mati! Mereka harus merasakan apa yang aku rasakan!" Ia berteriak tepat didepan wajahku.

"Tapi tidak seharusnya kau membalas dendam Mag! Mereka sahabatmu juga!"

"I don't care" suara Magenta berubah menggema, seperti ada suara lain didalamnya. Lalu menghilang dengan cepat.

"Harry..Zayn.." ucap Niall lirih.

Kring

Bel sialan itu berbunyi lagi. Aku dan Niall melihat satu sama lain, badanku membeku, begitu pula Niall. Kami hanya tinggal berdua, apa lagi yang harus aku lakukan sekarang? Gila saja kami berdua melawan monster besar berdua.

"Selamat datang di ronde terakhir kami. Sekarang adalah saatnya kalian meloloskan diri dari jeratan Hide and Seek ini. Kalian harus berlari keluar gerbang sekolah, dan jika kalian sudah berada diluar artinya kalian selamat. But now, it's the real Hide and Seek."

Aku dan Niall terdiam memahami perkataan speaker tadi. Harry dan Zayn sudah tidak berteriak mereka sudah mati. Tapi entah ada apa dan kenapa aku tidak memperdulikan mereka sama sekali.

Kring

Dengan secepat kilat aku berlari, begitu juga Niall, ia berlari tak kalah cepat dariku. Kami berdua menyusuri lorong, tapi tiba-tiba ada monster besar di ujung lorong. Dengan cepat aku bersembunyi, aku tidak tahu Niall buta atau apa, ia malah terus berlari.

"ARGH!!!"

"Yatuhan Niall!"

***

Hide and SeekWhere stories live. Discover now