13 [Sekelumit Kenangan Di Masa Lalu]

2.8K 270 45
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




****PELUANG KEDUA*****





Jam pelajaran sudah berakhir sejak sepuluh menit yang lalu. Sudah banyak mahasiswa yang keluar dari kelas. Namun tidak dengan namja manis bergigi kelinci yang menekuk mukanya sambil duduk di kursi pada barisan paling belakang. Ia enggan untuk keluar, ditambah kepalanya serasa mendidih dari tadi. Celotehan dari mahasiswa yang keluar kelas membahana memenuhi gendang telinganya. Yang dibicarakan tak lain dan tak bukan adalah tentang Taehyung yang dengan santainya duduk di bangku depan kelas. Semuanya tahu jika namja tampan itu menunggu Jungkook keluar dari kelas. Mengingat teriakan dari namja itu tadi sebelum dosen Shin memulai materi kuliahnya.

“Kook. Mantan lo, tuh. Setia banget nunggu di depan kelas. Nggak disamperin?” Zelo yang pertama kali mengeluarkan suaranya.

“Jungkook nunggu kelas sepi, Zelo-ya. Lo kayak nggak tahu aja.” Sambung Woohyun.

“Kita kalah saing ya, sob. Apalah daya yang hanya ampas tahu ini. Selalu dijadiin tokoh antagonis di setiap cerita” Timpal Minki lesu.

“Lo ngomong apaan, sih? Nggak jelas banget kayak hidup lo.” Woohyun kembali berucap.

Minki mendelik. “Iya emang hidup gue nggak jelas. Kenapa?! Lo mau protes?!” Woohyun langsung ngacir ke luar kelas sebelum amarah dari Minki semakin meledak. Minki ikut ke luar kelas barengan sama Sungjoong dan juga Kevin. Ketiga cabe tersebut siap melebarkan sayap mereka untuk memanaskan area kampus hari ini.

“Enak banget ya yang ditungguin mantan. Mana mantannya cakep banget lagi. Mau dong digituin.” Ucap Kyungsoo tiba-tiba sambil menatap Taehyung yang serius membaca buku tebal di tangannya.

“Lo mau gue kayak gitu juga, beib?” tanya Jongin.

Kyungsoo bergidik jijik. “Idih amit-amit gue ditungguin ama lo. Yang ada orang-orang pada ngira gue bawa boneka Voodoo berjalan.”

“Ya elah. Sok tsundere lo, Kyungie. Yang tiap kali dugeun-dugeun karena dapet chat-an dari Jongin terus teriak-teriak kegirangan siaapa, ya?” ledek Chen.

“Ember banget, sih. Mulut lo cabe!”

“Lo juga cabe, keleus. Sesama cabe jangan saling ngehina.”

“Udah. Udah. Nggak usah ngerebutin gue. Gue tau gue tampan, tapi gue tetap milih yayang Kyungie.” Ucap Jongin sambil membusungkan dada. Seluruh kelas sontak tertawa mendengarnya. Sementara Kyungsoo maupun Chen mengeplak belakang kepala Jongin di masing-masing sisinya. Kyungsoo di sebelah kanan, sementara Chen di sebelah kiri.

“Enak aja lo ngomong. Siapa juga yang ngerebutin lo. Dasar tiang listrik!”

“Tau ini si hitam. Mending gue ngedesah di bawah kungkungan si Naga daripada ngegaet lo yang nggak ada bagus-bagusnya.”

Peluang Kedua [TaeKook / VKook] Where stories live. Discover now