Chap. 1

16.7K 1.3K 289
                                    


Jeno tau dia sudah berubah haluan layaknya kapal. Jeno sudah tidak berjalan di jalan yang benar, namun itu tak masalah baginya.

Entah sejak kapan lelaki ber-eye smile itu melenceng. Mungkin semenjak SMP, dengan tidak sadar perasaan itu tumbuh dari dalam dirinya.

Jeno sudah biasa saja melihat siswi-siswi cantik di sekitarnya. Tidak tertarik untuk menemui mereka, atau bahkan membuat hubungan dengan mereka. Jeno pun tidak pernah melirik siswi-sisiwi itu lagi, dianggapnya angin berlalu.

Bahkan Koeun, sunbae yang terkenal seantero angkatan itu ditolaknya.

Ini semua karena Jaemin.

Ya, Na Jaemin.

Sahabat sejak keduanya masih duduk di taman kanak-kanak. Kedekatan antarkeduanya sudah tidak bisa diragukan lagi. Rumah mereka tidak terlalu dekat, namun kedua orang tua mereka bersahabat. Tak heran Jeno dan Jaemin bisa dibilang seperti surat dan perangko-nya.

Waktu demi waktu berlalu, Jeno sudah sangat mengerti Jaemin. Begitu pula sebaliknya. Namun ada yang akhir-akhir ini Jaemin tidak ketahui tentang Jeno.

Ya, Jeno jatuh cinta pada sahabat sehidup-matinya.

Jeno baru sadar bahwa rasa sayangnya pada Jaemin sudah bukan rasa sayang antarteman lagi, bukan hanya perasaan ingin bermain bersama setelah pulang sekolah namun perasaan ingin 'memiliki' dan 'melindungi'-nya muncul.

Hal itu terungkap ketika Jaemin menginap di rumahnya pada awal bulan mereka sebagai siswa SMA. Lagi-lagi di sekolah yang sama, dan kelas yang sama.

Keluarga Na terkenal dengan leluhurnya yang ahli bisnis. Maka dari itu orangtua Jaemin sangatlah sibuk sehingga sering membiarkan putra mereka satu-satunya tertinggal. Namun, tak masalah. Keluarga Lee dengan senang hati dititipkan Jaemin oleh Tuan dan Nyonya Na.

Jaemin takut petir, ketika itu hujan deras dan Jaemin sedang menginap di rumah Jeno. Seperti biasa, Jaemin akan memeluk Jeno dalam tidurnya ketika petir menyambar. Kebiasaan sejak kecil yang tidak pernah berubah.

Dan seperti biasa, Jeno akan menepuk-nepuk pundak Jaemin dan menyanyikan beberapa lagu pengantar tidur untuk teman-nya sehingga lelaki manis itu terlelap.

Namun perkataan Jaemin malam itu benar-benar membuat dunia Jeno terbalik.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

".....good night baby, mom and dad will be there soon..."

CTAAARRRRRRRR!!!!

"Uh, Jeno-ya...." Jaemin mengeratkan pelukannya pada Jeno. Semakin takut dengan cuaca di luar.

Jeno menepuk-nepuk pundak Jaemin dan menyamankan dekapannya, "Gwenchana Jaemin-ie, hujan-nya akan lama makanya kau tidur saja."

Jaemin menangis saking takutnya, dan itu tentu saja membuat Jeno makin khawatir.

"Sstt, jangan menangis, aku akan melindungimu kok, tenang saja."

"Janji?"

Jeno mengangguk pelan sehingga lelaki manis yang menempelkan wajah pada dadanya membaik. Perasaannya menjadi tenang. Sampai-sampai membuatnya mengeluarkan satu kalimat yang mengubah semuanya bagi Jeno.

"Aku sayang kamu Lee Jeno."

Dan semenjak saat itulah, jantung Jeno berdetak tidak seperti biasanya ketika bersama dengan Jaemin. Sesuatu telah berubah dan Jeno yakin apa itu. Namun sampai sekarang, hanya Jeno yang tahu tentang hal ini.

Aku Ini Siapamu? It's Jeno x Jaemin (completed)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें