Chap. 11

6.5K 1K 177
                                    


Keduanya hening, menatap meja di hadapan mereka yang sebenarnya tidak perlu ditatap itu.

Jaemin tidak tahu harus berbicara apa, ia takut salah bicara.

Renjun juga sama. Ia hanya menunduk dan sesekali melihat ke Jaemin yang juga bungkam.

Tapi Renjun tau ia harus mengatakan sesuatu pada Jaemin.

"Maafkan aku."

Satu kalimat akhirnya terlontar dari mulut Renjun.

Rasanya itu sudah cukup membuat hati Jaemin mencair. Hatinya yang selama ini kesal, marah, dan kecewa pada orang di hadapannya ini.

Tetapi Jaemin masih tidak tau apa yang harus ia katakan.

"Aku benar-benar minta maaf, aku benar-benar tidak bermaksud untuk melukai hatimu. Namun, aku tidak sanggup menolak," kata Renjun.

Jaemin mendengarkan.

"Aku memang suka dengan Jeno, aku punya perasaan padanya, namun aku sama sekali tidak bermaksud untuk mengganggu hubungan kalian, Haechan bilang kalau semuanya akan baik-baik saja...."

Jaemin yang sedari tadi diam saja mendengus, "Baik-baik saja?"

Renjun menelan ludahnya, "Anieyo, maksudku-"

Jaemin tersenyum, entah tulus atau tidak, "Ya sudah Jun, aku sudah tau semuanya kok, tenang saja."

Renjun mengerjapkan matanya, "Eh? Tau semuanya? Se-mu-a-nya?"

"Iya. Sudah tau kok... Aku hanya masih kesal saja denganmu karena sudah merebut posisiku selama dua minggu."

Renjun masih menatap Jaemin tidak percaya, "Kamu benar-benar sudah tau semuanya?"

Jaemin cemberut, "Iya jun, ih astaga apa kamu tidak bisa dengar? Makanya aku masih bisa cukup tenang di hadapanmu, kalau aku belum tau semuanya bisa-bisa aku sudah pergi saat tadi melihatmu."

Renjun terkikik, "Benar juga... Kalau begitu, Jaem, apa kamu memaafkanku?"

Jaemin tersenyum, "Yah, untuk saat ini aku masih belum terlalu bisa...namun lambat laun pasti Jun, tenang saja, karena kau juga temanku."

Keduanya tersenyum. Syukurlah.

Rasa canggung tadi perlahan hilang.

"Aku yang harusnya minta maaf, Renjun," Jaemin membuka suara.

Renjun masih tersenyum, "Buat apa Jaem?"

"Buat semuanya, kalau aku tidak bodoh seperti ini, kamu pasti tidak akan masuk ke dalam hal ini," kata Jaemin, "Lalu, aku....suka dengan Jeno."

Renjun tersenyum, "Dari awal memang seperti itu kan? Aku yang tidak ada sangkut-pautnya Jaem, kamu tidak salah.."

Jaemin tersenyum, ternyata Renjun sebaik ini. Ia merasa bersalah karena beberapa hari ini menghujat di belakang orang itu habis-habisan.

"Kalau begitu Jaem, pergilah pada Jeno. Selesaikan masalah ini dan berbahagialah," kata Renjun menepuk punggung tangan Jaemin.

"Aku turut bahagia untuk kalian."

Senyuman Renjun yang menampakan gigi-gigi gingsulnya itu sangat manis. Dan Jaemin tau, itu adalah senyuman Renjun yang tulus.

Hati Jaemin tersentuh.

Jaemin tersenyum, "Terima kasih,  Renjun."

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰














































Aku Ini Siapamu? It's Jeno x Jaemin (completed)Where stories live. Discover now