[10] Perlawanan Makhluk Tak Kasat Mata

4.9K 250 36
                                    

Setelah mendengar cerita tersebut, kepala Desa Purun mulai memikirkan sebuah rencana untuk membantu menemukan teman Amara yang menghilang. Terlintas sebuah ide dalam benak Pak Kepala Desa Purun sebuah rencana untuk membantu Amara.

Kepala Desa Purun yakin dengan cara ini dapat membantu Amara. Dalam menjalankan rencana tersebut Pak Kepala Desa Purun mengumpulkan beberapa warga dan membaginya ke dalam kelompok serta masing-masing kelempok dibagi tugas untuk menjaga keselamatan mereka dalam membantu Amara.

“Bagi warga Desa Purun yang akan membantu mengalahkan makhluk tak kasat mata, diharapkan berkumpul di lapangan!” seru pak Kades.

Tak lama kemudian, beberapa warga berdatangan ke lapangan di depan Desa. Para warga Desa Purun pun berkumpul tepat di depan lapangan Desa beberapa warga sudah berkumpul dengan aman dan tertib.

“Kepada warga sekalian, saya mengumpulkan kalian di sini untuk meminta bantuan kepada kalian dalam membantu Amara menemukan temannya. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian yang telah bersedia membantu saya dan Amara,” ucap Kepala Desa Purun, di sela pembicaraan Kepala Desa Purun salah satu warga mengajukan sebuah pertanyaan untuk Kepala Desa Purun.

“Pak tugas kami di sini sebagai apa?” tanya Pak Oman.

Kepala Desa Purun tampak kebingungan menjawabnya, pasalnya yang mengetahui semua tugas-tugas kelompok yaitu Amara, karena Amara yang tahu situasi di dunia itu. Amara yang melihat raut bingung di wajah Kepala Desa Purun mulai berjalan mendekati Pak Kepala Desa Purun.

“Kenapa, Pak? Saya lihat sepertinya bapak sedang kebingungan,” tanya Amara pada Kepala Desa Purun.

“Eh, iya nih, Amara, saya sedang bingung” jawab Kepala Desa Purun.

“Kalau boleh saya tahu emang kenapa ?”

“Ini Amara, saya bingung para warga tidak tahu dengan tugas kelompok mereka,” ucap Kepala Desa Purun.

Amara manggut-manggut mendengar jawaban Kepala Desa Purun, lalu ia menjawab, “Biar saya saja yang membagi tugas mereka, Pak.”

“Baik, Pak.”

Kepala Desa Purun mengangguk dan mempersilahkan Amara untuk membagi kelompok serta menyampaikan tugas masing-masing kelompok. “Baik, kalau begitu silakan kamu sampaikan,” ujar Kepala Desa purun.

Dengan langkah yang cepat dan tepat, Amara mulai menyusun sebuah rencana dan mengatur beberapa warga ke dalam kelompok.

Setelah itu, Amara mulai menyusun rencana dengan membagi warga menjadi 3 kelompok, di dalam satu kelompok terdapat enam orang dan masing-masing kelompok akan diberi tugas.

Kemudian, Amara meminta perhatian kepada seluruh warga dan menyampaikan pembagian kelompok serta tugas mereka. “Baik semuanya, mohon perhatiannya sebentar. Saya akan membagi kalian ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok siaga, kelompok pertahanan, dan kelompok penyerangan,” kata Amara, perhatian seluruh warga kini terpusat pada Amara, mereka mendengarkan Amara dengan seksama.

“Masing-masing kelompok terdiri dari enam orang, tugas kelompok siaga yaitu mengenali keadaan sekitar dan waspada terhadap musuh di sekitar, tugas kelompok pertahanan yaitu mempertahankan agar musuh tidak bisa menyerang dengan mudah, dan yang terakhir, tugas kelompok penyerangan yaitu menyerang musuh dan melumpuhkannya.

" Apakah kalian paham?” jelas Amara, semuanya mengangguk, saat Amara akan melanjutkan menjelaskan strateginya.Tiba-tiba Aday teringat sesuatu bahwa Aday pernah menemukan sebuah ruangan di bawah tanah.

“Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah, mencari tempat di mana makhluk itu ber--”Ucapan Amara terpotong oleh Aday.

“Amara!” panggil Aday.

Misteri Rumah TuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang