5

141 21 39
                                    

Matahari bersinar tepat diwajahku, kubuka kedua kelopak mataku dan tersadar bahwa aku tidur dipaha seseorang

Wajahnya manis. Dia terlihat sangat lucu dan cuddly.. He is so smol and adorable

Lagi-lagi kau membuatku tersenyum, lelaki ini ya, selalu saja menyenangkan suasana meskipun dia sedang menutup mata

Dia, matahari pertama yang kulihat pada pagi hari ini. Senyuman lagi-lagi ku tampakkan menatap wajahnya yang sedang tertidur pulas

Dia menggumam pelan, gumaman khas seseorang saat bangun tidur. Mata coklatku bertemu dengan mata birunya. Dia menyipitkan matanya dan menatapku lembut,"Ayna.." gumamnya

"pagi Louis" sapa ku sambil tersenyum dan membenarkan posisi dudukku

Dia melihat keatas atap rumah pohon ini dan tersenyum, "kita tidur disini semalaman? Maafkan aku Ayna, maaf tidak mempulangkan kau pada tepat waktu"

Kenapa Dia harus minta maaf? Justru aku bahagia

Aku menggeleng pelan, "tidak, Louis. Aku senang berada disini. Tapi, kenapa tadi malam aku tidak merasa kedinginan ya?" tanyaku bingung sekaligus penasaran

"lihat apa yang kau pakai. Kau memakai sweaterku. Sengaja, supaya kau tidak kedinginan" Dia tersenyum lalu beralih mengambil plastis putih yang sejak tadi malam tidak kuketahui apa isinya

"itu apa?" tanyaku penasaran, "plastik ini isinya makanan, sudah kusiapkan kemarin sore sebelum menjemputmu agar kita tidak kelaparan" jawabnya sambil mengambil roti sobek dan 2 susu kotak berukuran sedang

"kau sangat niat ya membawaku kesini" kataku dibalas senyuman lagi olehnya,"ayo makan cepat. Supaya kita bisa cepat pulang. Kau pasti rindu Ibumu"

Senyumanku yang kuberikan tiba-tiba saja memudar setelah mendengar kalimat 'Ibumu'. Entah mengapa, aku sedang tidak ingin memikirkan wanita yang sebentar lagi akan berumur 37 tahun itu, "kau kenapa Ayna? Ayo cepat makan"

Akupun memakan roti yang Louis berikan dan meminum susu juga. Sampai akhirnya kami merasa perut kami sudah cukup terisi, kamipun memilih turun dari rumah pohon ini

Damn!! Pemandangan dibawah ini sungguh indah. Disamping rumah pohon ini ada danau yang cukup luas. Bunga dan tanaman lainnya tumbuh dimana-mana yang membuat alam ini sangat amat indah

"kau menyukai tempat ini?" tanya Louis yang sudah berdiri disampingku saat ini. Akupun tersenyum dan mengangguk menatap keselilingku dan berharap aku bisa disini selamanya

Aku merasa ada jari yang menyentuh tanganku dan sekarang menggengamnya. Dia tersenyum lagi dan lagi, "kau lihat bukit itu?" tanyanya sambil menunjuk bukit disebelah Timur sana

Aku mengangguk, "jika kita keatas sana, maka pemandangannya pasti akan lebih bagus saat malam ataupun pagi hari"

"lalu, kenapa kau tidak membawaku kesana?" tanyaku, tangan kami sudah saling menggandeng

"lain waktu saja" jawabnya. Wajahku pun menandakan kekecewaan dan Dia melihatnya sambil tersenyum, "lain kali, aku janji akan membawamu kesana" lanjutnya. Aku hanya bisa mengangguk

Sekarang sudah jam 9 pagi, suasana ditempat ini masih seperti jam 6 pagi. Entahlah, aku sangat menyukai tempat ini. Tempat ini seperti menarik semua masalah yang kupunya secara perlahan. Membuat satu persatu pikiran tentang masalah itu memudar dan menghilang entah kemana

Aku dan Louis sekarang sudah dimobil menuju London untuk pulang. Louis berjanji akan membawaku kesini lagi dan mungkin akan membawaku ku keatas bukit sana

Sejak tadi aku tidak mendapatkan pesan diponsel dari Ibuku. Mungkin dia sedang sibuk

Akupun merasa bosan dan memilih untuk menyalakan radio dimobil Louis, "boleh kunyalahkan radionya?" Louis mengangguk

CRYING IN THE CLUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang