15

85 18 70
                                    

5 hari, tidak ada kabar lagi dari Louis. Kami tidak bertengkar, setelah dari bukit itu bersama Louis dan teman-teman lainnya, Louis kembali fokus pada pekerjaannya.

Dia sangat jarang mengirimi ku pesan, dia hanya mengirimi ku pesan saat aku bangun tidur dan ingin tidur lagi, hanya itu.

Dia pasti sedang sangat sibuk.

Ku letakkan hair dryer yang barusan ku gunakan ke atas meja dan menyisir pelan rambutku.

Sisiran ku terhenti saat aku melihat buku kecil berwarna pastel pink yang ada di atas meja ini. Selama mempunyai hubungan dengan Louis, aku tidak pernah lagi menulis sesuatu di sana. Jangankan menulis, menyentuhnya saja tidak lagi.

Senyuman pun terlihat jelas di pantulan kaca yang ada di depanku ini. Kuberitahu, Louis selalu membuat ku bahagia, itulah mengapa aku jadi jarang menyendiri dan menuliskan kalimat-kalimat sedih pada buku kecil itu.

Ponsel berdering menandakan ada yang menelpon ku, dengan mendecak pelan aku mencoba meraih ponsel ku yang ada di dekat bantal.

Tertera nama Charlotte di sana.

"Halo?" Sapa ku memulai percakapan.

"Ayna!! Siapkan makanan ya! Aku, Noura, Ashley, Zayn and also Niall akan ke rumah mu sekarang! See ya!"

"Tap———" Sialan, Charlotte sudah memutuskan panggilannya.

Segera ku lempar asal ponsel ini ke kasur dan bergegas menyiapkan makanan untuk mereka yang akan sarapan di rumahku.

Mum sudah berangkat ke kantor sejak pukul 7 pagi, dan sekarang sudah pukul 7:30.

Tidak peduli, aku hanya akan membuat sandwich untuk mereka. Selebihnya mereka bisa membuat makanan sendiri dengan bahan yang sudah tersedia di dapur kulkas.

Setelah membuat beberapa sandwich untuk teman-teman ku yang tidak tahu diri itu, aku segera akan membuat susu namun langkah ku terhenti karena suara bel rumah yang menandakan ada tamu.

"Nona Ayna, biar aku yang membukakan" Ucap Kokom——pembantu yang ada di rumah ini.

"Tidak———maksudku, biarkan aku saja yang membukakan pintunya. Itu pasti teman-teman ku. Kau istirahat saja dulu, Mum bilang, kau sedang sakit"

Well, Mum memberitahu ku semalam kalau Kokom baru saja pergi dari Dokter bersama Mum karena Kokom sedang sakit.

Meskipun dia hanya sekedar pembantu saja, kami sudah menganggapnya sebagai keluarga kami. Tidak sopan rasanya jika tetap memintanya untuk bekerja di saat dia sedang sakit seperti ini.

"Baiklah, Ayna. Terima kasih" Ucapnya tersenyum ramah lalu kembali ke kamarnya.

Aku berjalan dan membuka pintu rumah. Dan benar, teman-teman tidak tahu diri ini sudah berdiri menandakan ekspresi kesal karena mungkin lama menunggu.

"Kenapa lama sekali, Ayna?" Protes Ashley.

"Aku sedang membuat sandwich, jadi agak lama, maafkan" Jawabku tanpa menyuruh mereka masuk, karena mereka sudah masuk duluan.

Tidak tahu diri, bukankah begitu?

"Maaf, sebenarnya siapa di sini yang tuan rumah?" Tanyaku sarkastik saat melihat Niall yang sudah duduk manis di atas sofa.
"Tapi tamu adalah raja, kau tau itu" Balas Niall. Sialan. Terserah si pirang buatan salon ini saja lah.

"Jadi kau hanya membuat sandwich?" Tanya Charlotte.

Aku mengangguk sambil berjalan ke arah dapur berniat untuk membuatkan susu untuk mereka.

CRYING IN THE CLUBKde žijí příběhy. Začni objevovat