22 { both of us }

422 64 14
                                    

apartment yang luas ini harusnya bisa menjadi tempat dimana orang hidup dengan tenang dan mengukir kenangan bahagia dengan orang terdekat. tapi sekarang, keadaan mencekam dan lisa gemetar.


suara dentingan sendok dengan mangkok menghiasi keheningan antara jaehyun dan lisa siang ini, hanya karena sebuah foto berukuran 2R yang terpajang disana bisa membuat seseorang bisu dan lumpuh; seperti lisa.


jaehyun mengakhiri sarapannya dengan meneguk air putih dan melipat kedua tangannya di atas meja, sembari menatapi lisa yang sedang melahap oatmealnya kira-kira baru lima suap dalam waktu lima belas menit. jaehyun tau benar bagaimana lisa kalau sedang makan, lidahnya sangat elastis dan bisa menghabiskan makanannya dalam waktu lima menit saja.




dan jaehyun juga sangat tau alasan lisa kenapa makan sangat lambat hari ini.







"lis..."

"bisa aku ngomong duluan?"


tepat sebelum jaehyun selesai memanggil nama lisa, wanita itu sudah memotongnya dan meminta agar ia yang bicara terlebih dahulu. lisa tak berani menatap mata jaehyun sekarang karena ia tau bahwa ia berada di kapal yang salah arah.

"foto di closet room tadi bukan apa-apa. aku masih majang itu karena aku belom sempet nurunin dan bingung mau taro dimana,"

"hm gitu ya?"

"iya, jay. maafin aku,"

"ku kira kamu benci banget sama Ten?"

"gak usah ditanya, Jay. aku benci sama dia sampe kepalaku rasanya sakit,"

"terus kenapa masih majang fotomu sama dia?"

" i told you, i don't have enough time to put it down! can you please just believe me? "

" i won't believe in you 'til you take the photos down. "


nada jaehyun jadi tinggi dan ninggalin meja makan dengan langkah kasar menuju kamar mandi. ia sudah muak dengan semua tingkah lisa padanya, bilang masih cinta tapi masih majang foto sama cowok lain!? itu bisa dibilang cinta?





iya, cintanya bukan sama dia.






jaehyun menggugurkan pakaiannya dan berdiri di bawah pancuran air hangat. mental dan fisiknya terasa lebih enteng, seperti semua beban dan masalah sudah luntur ke bawah tanah.

jaehyun memejamkan kedua matanya dan menggelengkan kepala, semuanya yang ia lakukan pada lisa tadi sudah keterlaluan. ia tidak seharusnya bersikap seperti itu pada wanita, sekalipun wanita itu bukan siapa-siapa baginya.

kotak shower itu sudah tertutupi dengan embun karena air hangat yang terus mengalir sejak tadi, pintu kamar mandi terbuka dan jaehyun tau siapa pelakunya. ia membuka kedua matanya dan menunggu apa reaksi lisa selanjutnya, jaehyun berprasangka salah jika lisa tak akan melakukan apa-apa.

pintu kotak shower terbuka dan menampilkan lisa dengan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang. lisa masuk ke dalam dan berhadapan dengan jaehyun, menatap matanya dan perlahan meneteskan air mata. jaehyun hanya menatapnya dan membiarkannya menangis tersedu-sedu sambil memeluk pinggang jaehyun, tubuh lisa terasa sangat dingin dan jaehyun tak tahan untuk tidak menghangatkannya.

jaehyun membalas pelukan lisa dan wanita itu menyadarinya, dia langsung mengangkat kepalanya dari dada jaehyun dan tersenyum, "udah percaya sama aku?" tanya lisa dengan mata yang merah dan bibir yang pucat. jaehyun membalas senyumannya, " of course and always be."
















" eventhough she's always get lost, but my love for her never get wrong to found a right way,"
Jaehyun.


















-to be continued-






rileks bro rileks belom kelar kok bukunya

Lit Du Matinحيث تعيش القصص. اكتشف الآن