An Epilogue

245 29 5
                                    

first epilogue.







Tidak ada yang tau bagaimana seorang petani bisa begitu berharga bagi orang yang ingin makan nasi.

Tidak ada yang tau bagaimana sebuah kepompong bisa menghasilkan kupu-kupu yang indah dan terbang di udara.

Tidak ada yang tau mau jadi apa diri kita di masa depan jika kita tidak merubah apa yang kita lakukan di masa kini.


Hyuna percaya, semua yang ia lakukan pasti ada manfaatnya. Dan ia akan selalu percaya tentang semua hal tidaklah selalu merugikan, sudah bertahun-tahun dirinya bekerja menjadi pelacur, apakah hanya kerugian yang ia dapatkan?

Jawabannya tidak.

Jika ia tidak jadi pelacur, ia tidak akan bisa melanjutkan hidup, mencari makan, membeli baju bagus dan layak pakai dan mungkin tidak akan bertemu dengan Jay.

Hyuna tidak percaya dengan kata 'jodoh' atau 'jodoh itu di tangan Tuhan', jodoh itu berada di tangan kita masing-masing. Tuhan hanya memberi jalan dengan apa yang kita pilih, kita pilih kanan dan Tuhan akan terus menuntun kita di jalan kanan.

Jay pun begitu. Ia tidak selalu percaya dengan yang namanya 'takdir' atau 'takdir yang mempersatukan kita'. Kita yang menjalani hidup, kenapa takdir yang mempersatukan?

Jay selalu bekerja keras untuk apa yang ia ingini, sama halnya ketika ia menginginkan Hyuna.

Menginginkan Hyuna seutuhnya, menjadi pendamping hidupnya dan menjadi ibu dari anak-anaknya. Dan Jay pikir, ia sudah sangat bekerja keras lalu pada akhirnya ia mendapatkan segalanya.


Segalanya Jay, ialah Hyuna.



Tidak ada yang bisa sabar ketika Jay dan si kecil main di ruang tamu lalu tidak membereskan semuanya, hanya Hyuna yang bisa.

Tidak ada yang bisa menerima betapa gesitnya Hyuna dalam melakukan apapun sampai suka menjatuhkan atau menyenggol sesuatu dengan tidak sengaja dan barang itu berakhir tragis, hanya Jay yang bisa.

Mereka saling melengkapi dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Jay telah merubah Hyuna yang dulunya seorang pelacur, dipakai pria sana-sini menjadi seorang wanita yang hanya boleh disentuh oleh Jay seorang.

Hyuna telah merubah Jay yang dulunya sering menghamburkan uang untuk hal tidak penting, menjadikan uang itu hanya untuk keluarga dan keperluan si kecil.

Mereka bahagia. Jay tidak akan takut kehilangan lagi, dan Hyuna tidak akan takut bermimpi lagi.

Lit Du MatinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang