TPP 15

22.6K 1K 43
                                    

Minta tlg cek typo ya, soalnya ga sempet krn buru2 mau update.

♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤•♤

"Berapa hari elo pergi ke Jerman ?," tanya May yang sibuk memakan popcorn dan mata yang terus menatap ke layar tv. Mereka sedang marathon film korea.

"Kayaknya bisa seminggu lebih deh. Itu aja Fabby minta perpanjangan waktu untuk kunjungan bisnisnya," Cassy menyeruput gelas yang berisi cola.

"Wah liburan lagi donk. Bulan madu terus. Doa gue semoga elo bawain gue oleh-oleh yang banyak ya."

Cassy mendengus kesal. "Dasar. Bisa bangkrut gue setiap keluar negeri, bawain elo oleh-oleh terus."

"Gimana bisa bangkrut kan yang jadi penyokong dananya si Colder."

Cassy menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehehehe..iya," ucapnya sambil cengengesan.

Cassy melihat kearah televisi, film korea yang sedang mereka tonton terlihat tidak menarik bagi Cassy. Cassy merebahkan kepalanya ke bahu May. "May, gue kok kangen Rendi ya. Udah lama banget doi ga ngasih kabar. Elo dapat kabar ga dari dia ?," tanya Cassy yang diacuhkan oleh May.

Cassy mengangkat kepalanya, dia menatap May yang menunjukkan muka mesum. Nih anak liat apaan sih ?, batin Cassy bingung. Pandangannya beralih kearah tv. "Astaga May," Cassy menoyor kepala May saat melihat adegan percintaan pemain film. "Pantesan elo mesum terus, tontonan elo kayak gini."

"Gila nih film parah banget ya," ucap May dengan gelengan kepalanya. "Eh tadi elo nanya apaan ?," May menatap Cassy yang sedang merabahkan tubuhnya diatas sofa.

"Gue kangen Rendi, May," lirih Cassy. "Dia sombong banget ga pernah kontakan sama gue. Kayaknya London bikin dia betah disana."

"Mungkin dia sibuk kali Cass. Maklum sekarang kan posisinya lumayan bagus tuh anak."

"Tapi tetep aja ga seharusnya dia nyuekin sahabatnya kayak gini."

"Terakhir dia kontak gue sih, dia lagi ngerjain proyek penting gitu. Kemungkinan itu yang jadi penyebab dia ga ngehubungin kita. Sejujurnya, gue juga kangen sama dia. Ga ada yang bisa gue ajakin ribut."

"Mmhm," Cassy mengiyakan ucapan May dengan anggukan kepala. "Tapi dia jahat kalo karna sibuk dia sampe nyuekin kita."

"Ya dah besok gue bakal coba hubungi dia lagi nanti. Bakal gue pites tuh anak kalo cuek lagi," ucap May geram.
"Tidur yuk Cass, besok kan elo harus siap-siap ke airport, ntar telat lagi," ucap May sambil meraih remote tv yang ada diatas meja lalu mengarahkannya ke tv.

"Ayo, gue juga udah ngantuk nih," Cassy bangkit dari sofa lalu berjalan kearah pintu kamarnya.

"Jangan lupa oleh-oleh buat gue ya, gue bakal telponin elo tiap hari buat ngingetin, biar elo ga lupa," May menyusul Cassy yang masuk kedalam kamar.

"Astaga. Iya May. Kalo perlu elo ingetin si Fabby juga biar ga lupa."

"Gila lo. Kalo gue ngomong sama si Colder bukannya barang branded yang gue dapet tapi surat pemecatan gue," ucap May kesal.

Cassy tertawa lebar mendengar ucapan May. Cassy tidak habis pikir, sejak dari awal dia berhubungan dengan Fabriyan, May selalu mendapat perlakuan dingin dan kaku sama seperti orang lain. Hanya dengan cassy, seorang Fabriyan Coullder akan berubah menjadi pria yang hangat dan romantis.

Lucky me, batin Cassy bahagia.

Poor me, batin May kesal.

♡♡♡♡♡

The Pregnant Proposal (Hiatus Sementara Waktu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang