Phoebe - Walk The Edge

410 8 4
                                    

Judul : Walk The Edge
Penulis : Phoebe/MizzBeezz
Cover : Credit by HD-core.tography

***

What do you think about BDSM?

FSOG or Something?

Iya tahu, kalau menyebut BDSM pasti tak jauh dari film Fifthy Shades Of Grey. (Buat yang udah nonton--yg belum jangan nonton :p)

Ayolah, FSOG cuma fiksi kan?

Apa kalian tahu kehidupan aslinya hubungan antara dom--sub kaya gimana?

Emang lo tau, thor?

Sama sih... Gue juga belum merasakannya secara langsung. Setidaknya gue bisa memberikan sedikit gambaran tentang hubungan dom--sub yang real kaya gimana. Diangkat dari sebuah cerita daily life seorang submissive (Phoebe or Mizzbeezz---fyi, kalau mau tahu orangnya bisa lihat wajah di cover cerita itu real kok wkwk) dengan pasangan dominantnya.

"Aneh memang, Aku paling tidak suka menulis kisahku sendiri. Tapi kali ini berbeda. Karena menurutku, hanya inilah satu-satunya cara yang tidak terbantahkan. Bukankah setiap manusia boleh saja pintar selangit, tapi selama tidak menulis, ---"

Dari cuplikan diatas, sedikit cerita buat yang penasaran sama sosok Phoebe...kalian bisa melihat sekilas sisi lainnya di cerita ini. Yah... Dulu pas jaman kolotnya aku belum kenal Phoebe aku cuma taunya dia orang Indonesia dan penulis yang berani ambil genre "mature" waktu itu. Dulu sebelum kenal wattpad... aku taunya penulis genre ginian cuma Shanty Agatha dan Phoebe doang sih. Sempet dengar Ayu Utami juga, sayang belum baca.

Pertanyaanya dari semua cerita Phoebe yang aku baca. Anehnya cerita ini malah ga ada kesan "mature" sama sekali. Padahal judulnya udah 21+. Ditambah lagi menyinggung soal BDSM. Tapi, Why?

Lumayan dekat dengan Phoebe sedikit tau... Dengan adanya cerita ini dia berharap sedikit meluruskan pandangan orang2 akan BDSM sebenarnya nggak melulu soal cambuk-cambukan doang kaya  Mr. Grey. Karena yah... Phoebe yang mengalaminya sendiri jadi dia berani menyuarakan pendapatnya BDSM itu nggak melulu harus disiksa. Soalnya setiap orang pasti nggak mau kan disiksa nggak jelas gitu. Pokoknya tiap dom--sub itu harus semacam punya chemistry dan ketentuan terkait.

“Karena, untuk bisa cocok dengan seorang sub, kita harus melalui kesamaan preferensi. Komunikasi yang bagus, saling terbuka, which not all people in vanilla life can do. Kalau kita gak saling terbuka, hubungab kita gak akan jalan."

Mereka menganggap BDSM ini semua semacam role player gitu. Kaya kita mau role player jadi naruto misalnya. (Iya mohon maaf kalau otakku masih cetek menafsirkannya, kalian bisa baca cerita Phoebe lain "Tentang BDSM" kalau mau lebih detail.)

Jadi pembacanya zonk dong nggak dapet bacaan ena-ena wkwk.

Emang intinya beliau ini memang ingin membuat cerita ini sebagai pencerahan aja gitu mau bilang edukasi juga nggak terlalu. Karena ini soal perasaan yang berbicara bung. Seolah kalau di visualisasi itu kaya nonton Mr.Grey itu kita nonton yg seri 2 Fifthy Shades of Darkest atau apa gitu judulnya. Pokonya ceritanya itu lebih ngefeel ke perasaan satu sama lain yg udah saling ketergantungan. Chemistry udah terlanjur kuat rasanya kalau pisah pun mereka lebih milih sendiri aja daripada cari orang baru.

Diceritain dari awal mereka bertemu sampai ke tahap selanjutnya. . . Menurutku random sih, kok bisa ya chatting sesimpel itu buat jatuh cinta. Tapi gue orangnya gak mikir ribet sih soalnnya cinta mah nggak peduli mau siapa dan momennya kaya apa. Yang penting nyaman aja nggak peduli dia tampangnya jelek apa cantik. Setuju mah sama pendapatnya Hadya,

“Gw udah keseringan bikin atau  lihat foto-foto pakaian minim. Jadi buat gw, fisik semua cewe hampir sama. Yang bedain itu isi kepalanya.”

Bagi gue, BDSM ini hubungan yang tak berbatas. Lo sadar gak? We can be dirty together, we could hurt each other but love each other in same time.

Kita harus sering evaluasi. Pasangan vanilla ada
evaluasi? Segelintir, itu juga gak rutin. “Segelintir, itu juga gak rutin. Lo tau sisi palingjahat dari diri.gue, gue tau sisi paling gelap dari lo." “Kalo di vanilla orang pasti kabur ya, daddy."

“Karena mereka ngarepin kesempurnaan. Tapi kita
gak berhubungan karena kesempurnaan. “We won't be perfect when we are separated. Gue sebagai Dom gak sempurna tanpa Lo sebagai sub, begitu pula sebaliknya. Kita di ciptakan untuk saling
membutuhkan, saling mendukung satu sama lain."

Dan masih banyak lagi rahasia dari cerita "Walk The Edge" yang harus kalian ketahui... Biar nggak dibilang spoiler, karena masih banyak keseharian seorang submissive yang harus kalian ketahui sendiri dari orangnya biar nggak salah presepsi lagi. Yah meskipun cerita ini masih dibumbui fiksi nama tokoh dan cerita masih menggantung disana-sini.

Karena itu kalian harus membaca ceritanya sendiri. Atau kalau sabar bisa nunggu bukunya terbit. :)

***
Finally, akhirnya bisa mewujudkan keinginan momski untuk mereview cerita ini. Padahal bahasa gue jijaaay abisss.. Sedikit telat juga reviewnya karena sok sibuk wkwk. Ini aja curi2 waktu nulisnya sambil nonton goblin. Itu sibuk? Sebelumnya saya mohon maaf jika ada salah-salah kata yang kurang berkenan jika ada salah kata mohon dikonfirmasi karena topik ini terlalu riskan kalau pembacanya salah tanggap. (Nggak yakin sih ada yg baca review ku taiu jaga-jaga aja) Maaf nulisnya berantakan karena di hp jadi edit typonya ribet.

Salam

Review Novel & Wattpad ✔Where stories live. Discover now