1 - Candice

70.6K 2.4K 34
                                    

Sampai setahun yang lalu, aku sebenarnya memiliki kehidupan yang menyenangkan - bisa dikatakan mewah karena ibuku menikah dengan pria kaya yang tidak segan-segan membelanjakan uangnya untuk kami.

Aku berusia lima belas tahun ketika ibuku akhirnya menemukan seorang pria yang benar-benar menghargai apa yang dimilikinya. Itulah kali pertama aku harus berbagi ibuku dengan orang lain tetapi aku tidak keberatan karena aku menyayanginya dan melihatnya bahagia merupakan kepuasan tersendiri untukku. Lagipula, ayah tiriku terlihat baik. Aku sedikit mengerti kenapa ibuku bisa tertarik - ketampanan ayah tiriku tidak tergerus usia, aku rasa ukuran kantong ayahku juga menjadi pertimbangan ibuku dan terlebih dia memanjakan kami dengan semua yang mampu dibelinya. Untuk pertama kalinya, aku berpikir bahwa segalanya akan baik-baik saja.

Hanya ada satu yang sedikit menganggu selama tiga tahun kami tinggal bersama. Saudara tiriku - anak lelaki dari pria yang menjadi suami ibuku. Aku rasa dia satu-satunya orang yang sepertinya tidak bisa bergembira di atas pernikahan orangtua kami. Dan dia satu-satunya yang memandangku dengan tatapan tidak ramah seolah aku penyusup kecil yang menganggu kententraman hidupnya - padahal aku tidak pernah melakukan apa-apa. Mungkin rentang usia kami yang jauh berbeda, nyaris delapan tahun terbentang di antara kami. Apa yang bisa kukatakan? Aku juga tidak berharap Decker akan menyukaiku.

Saat-saat awal, pria itu malah tidak menyembunyikan ketidakramahannya. Dia akan menatap ibuku tajam lalu melemparkan tatapan yang lebih sadis padaku - tatapan yang seakan-akan memperingatkan kami bahwa hal itu tidak berlangsung selamanya. Keberuntungan kami akan segera menipis, menghilang, tertelan kembali oleh nasib malang.

Maka, itulah yang terjadi.

Setahun yang lalu, ayah tiriku meninggal dalam kecelakaan. Decker tentu saja menyalahkan kami - ibuku dalam hal ini. Menurut pria itu, ayahnya tidak akan terburu-buru kembali dan tidak akan mengalami kecelakaan jika bukan karena ibuku terus mendesaknya agar tidak terlambat tiba di pesta ulang tahunnya. Bisa dibayangkan apa yang terjadi - pria itu tidak segan-segan mendepak kami keluar dari rumahnya.

Aku tidak keberatan keluar dari rumah itu, menjauh dari Decker dan menghindari tatapannya yang selalu membuatku resah. Ibuku - di lain pihak - tidak bisa menerima kenyataan ini dengan baik. Dia ditinggalkan oleh suaminya tanpa sepeserpun, semua warisan jatuh ke tangan Decker karena ayah tiriku tidak pernah sempat mengubah surat wasiatnya. Aku rasa ibuku berpikir bahwa dia masih bagian dari keluarga Morris, di mana anggaran belanja tidak pernah menjadi masalah dan berakhir dengan menghabiskan setiap sen tabungan yang masih dimilikinya. Singkat kata, kami bukan saja jatuh bangkrut melainkan terlilit utang karena nafsu belanja dan gaya hidup ibuku yang tidak lagi bisa dikendalikan - terima kasih pada ayah tiriku yang sudah meninggal itu!

Jadi, apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus menutup mata dan membiarkan ibuku berkubang dalam utang yang semakin menenggelamkannya? Sebagai anak, tentu saja aku tidak tega. Tentu aku harus - ingin - membantunya. Setelah lama mencari cara, aku tahu aku tidak bisa menghindar. Decker adalah satu-satunya orang yang bisa kuharapkan. Bagaimanapun, dulu kami sempat menjadi keluarga. Bahkan saat inipun, seharusnya kami masihlah keluarga.

Mengingat saudara tiriku tersebut, membuatku teringat pada banyak hal yang sebenarnya ingin kulupakan. Selama ini, aku tidak pernah yakin apa perasaan Decker padaku. Apakah dia tidak menyukaiku karena menganggap aku dan ibuku merebut ayahnya? Atau dia memang hanya sekedar tidak menyukaiku? Atau dia jenis pria angkuh yang berpikir kami tidak setara dengannya? Perasaanku pada Decker juga sulit untuk diuraikan. Aku ingin menganggapnya seperti saudaraku sendiri tetapi aku tidak pernah bisa. Decker tidak pernah membuka ruang tersebut dan caranya menatapku selalu membuatku mundur beberapa langkah. Jadinya, selama pernikahan singkat yang memaksa kami menjadi saudara, aku selalu memilih menghindar daripada harus berdekatan dengan Decker.

Stepbrother Lil' PetWhere stories live. Discover now