3 : suspicious

3.2K 433 20
                                    

Taehyung

07.30 am

Pagi ini aku mencoba untuk jalan-jalan keluar dorm hingga seseorang menghubungiku.

"Ku rasa member lain akan curiga.. "

"Sudah ku bilang akan baik-baik saja asal kau terus beritahu keadaannya"

"Tapi ingat imbalan dan tanggung jawabmu selama ini"

"Kau terlalu takut, berlebihan sekali. "

"Jika kau ada di posisiku, kau juga akan seperti ini. "

"Ya akan ku jamin tenang saja. "

Aku memijat pelipisku mendengar percakapan dari seberang telepon ini.

"Dan ingat jika terjadi sesuatu... "

Aku menggantung ucapanku.

"Apa?"

"...aku akan membunuhmu. " ucapku mantap.

Aku bisa mendengar suara tawanya dari seberang telepon.

"Baiklah tuan Kim, kini aku takut denganmu."

Ia memutus telepon dan aku segera menyimpan ponsel ke saku celana jeans ku.
Aku berjalan keluar dorm untuk sekedar jalan-jalan melihat hiruk pikuk kota Seoul pagi ini. Karena sedang tidak ada jadwal jadi aku bisa bebas berjalan-jalan.

Aku memasang topiku dan tidak lupa menggunakan masker. Setelah menjadi seorang idol memang rumit, tidak bisa bebas berkeliaran ke luar.

Baru saja aku akan menyebrang gadis-gadis yang berjarak sekitar beberapa meter dariku berbisik melihat keberadaanku kini.

Risih?

Tidak. Tentu saja tidak.

Namun aku tahu inilah resiko menjadi seorang idol.

Konyol memang, berniat mengantar temanku audisi tapi malah aku yang kini debut dan menjadi idol. Padahal dulu aku bahkan tidak bercita-cita menjadi seorang idol.

Seharusnya dirikulah yang mendapatkan teror yang katanya menyerang Namjoon hyung.

"Maaf apa anda member dari Bangtan?" seketika seorang gadis membuyarkan lamunanku saat menunggu untuk menyebrang.

"Iya. " ucapku dengan senyuman yang tentu saja terhalang masker.

"Boleh aku meminta foto? " tanyanya.

"Boleh. " balasku.

Ia mengeluarkan ponselnya dari tas selempang yang ia bawa.

Namun lampu penyebrangan sudah berubah menjadi hijau dan orang-orang sudah mulai menyebrang.

"Maaf bagaimana jika lain kali saja?" aku segera melangkahkan kaki pelan untuk meninggalkannya.

"Tapi-"

Aku segera menyebrang meninggalkannya sebelum gadis-gadis lainnya ikut mengerumuni ku.

Aku memilih untuk menuju gedung agensi untuk berlatih sendirian. Meskipun jadwal comeback masih cukup lama, tapi tak apa aku hanya ingin menambah latihanku.

Setelah memasuki gedung aku tidak sengaja mendengar percakapan seseorang dari ruangan PD-Nim.

"...kau memilih menetap dengan grup mu kini atau solo?! Tinggalkan grup saja jika seperti ini terus.. "

"maaf, tapi pd-nim aku sedang merasa tertekan akhir-akhir ini... "

"konyol sekali kau ini, namjoon. Kalau begitu aku akan membawamu ke psikiater bagaimana?"

debut | kim namjoon Where stories live. Discover now