8 : died

2.6K 364 59
                                    

Jimin

Aku masih menatap sekitar setelah mendengar perkataan seseorang yang lebih tepatnya terdengar seperti suara bisikan. Namun hasilnya tidak ada yang lain, disini hanya ada para member, manager, dan kedua orangtua Taehyung.

Tiba-tiba Jungkook datang dengan wajah pucat dengan langkah kakinya yang sedikit pincang.

"Hey kau darimana saja? Nyawa Taehyung tidak tertolong. Aku sudah berfirasat seperti itu. " ucapku dengan nada lirih.

Jungkook hanya terdiam setelah aku melontarkan pertanyaan.

"Kaki mu kenapa? Kau terjatuh?" ucapku sembari melirik kakinya.

"I-iya. Tapi tidak terlalu parah. " jawabnya.

"Kau ketakutan?" tanyaku.

"Tidak hyung.  Aku tidak apa,  jadi jangan banyak bertanya. " ia lalu meninggalkanku mendekati kursi di ruang tunggu.

Karena masih penasaran, aku segera bertanya Namjoon hyung mengenai sura seseorang tadi saat sebelum Jungkook datang.

"Hyung, kau mendengar perkataan seseorang?" bisikku kepada Namjoon hyung.

"Siapa?" balasnya.

"Entah, tadi aku jelas mendengarnya. Lebih tepatnya seperti suara bisikkan. " ucapku.

"Jimin.. " panggil ibu Taehyung.

"Iya?" aku segera mendekat.

"Apa yang terjadi sebelum Taehyung menghilang?" tanyanya dengan suara lirih dan isak tangis yang masih terdengar.

Aku menelan saliva ku terlebih dahulu lalu mulai menjelaskan.

"Taehyung mengajak Namjoon hyung ke suatu tempat lewat telepon, namun saat baru sebentar Namjoon hyung mengangkatnya, ada seseorang yang menjawabnya. Dan itu bukan suara Taehyung. " jelasku.

"Mengapa pelakunya belum ditemukan?" kini giliran ayah Taehyung yang bertanya.

"Entahlah, ahjussi. Aku juga tidak mengerti, padahal yang sebenarnya terkena masalah dan teror adalah Namjoon hyung."  ucapku.
"Seharusnya Taehyung tidak terlalu ikut campur terlalu dalam. Aku juga sempat khawatir, ahjumma-ahjussi. " balas Namjoon hyung.

"Maafkan aku juga. " lanjut Namjoon hyung
"Ini bukan salahmu, Namjoon. Mungkin ini pukulan untuk agensi dan para atasan kalian. Seharusnya polisi juga lebih teliti dalam mencari tersangka percobaan pembunuhan seperti ini. " jawab ayah Taehyung sembari menepuk pundak Namjoon hyung.

"Kalau begitu aku ingin masuk dulu ke dalam ruangan untuk melihat Taehyung. " ucap ibu Taehyung.

"Baik. " balas Manager-Sejin.

"Dreet dreet.. " dering nada ponselku berbunyi. Aku segera mencari tempat yang agak sepi untuk mengangkatnya.

"Halo?"

"....."   tidak ada jawaban dari sebrang telepon.

"Salah sambung?" pikirku sembari akan segera menutup panggilan.

"Jangan tutup... "

"Ini dengan siapa? Apa salah sambung? " tanyaku.

"Ini aku, Hyebin."

Refleks aku menurunkan lenganku yang menggenggam ponsel.

"Jangan hanya karena kami artis, kau seenaknya mengaku sebagai Hyebin." balasku cepat.

debut | kim namjoon Where stories live. Discover now