18. so, who?

2.1K 295 69
                                    

Author

Kedua laki-laki tersebut terduduk dengan posisi yang sama. Menenggelamkan kepala diatas lutut mereka. Hanya hening yang ada, tidak ada satu pun yang memulai pembicaraan. Hingga sang manager datang menghampiri mereka.

"Apa yang kalian lakukan? Kalian baru saja berkelahi?"

Jin menangkat kepalanya. "Hanya salah paham," jawabnya.

"Sudah jelas luka lebam diwajah kalian berdua menjelaskan apa yang baru saja kalian lakukan. Kalian lupa dengan kericuhan kalian tadi disini? Untung saja tidak ada pasien yang lewat saat kalian berkelahi, " balas sang maneger.

"Bagus sekali kalian malah saling menuduh. Suasana malah semakin kacau sekarang. Bersyukurlah karena Hoseok siuman. Kemungkinan ia akan sadar dari koma, " sela Bang Sihyuk diiringi tatapan tidak percaya dari Jungkook.

"Hoseok hyung ? Benarkah? " Jungkook menangkat kepalanya.

"Iya," balas Bang Sihyuk.

"Kalian seharusnya bersyukur masih bertahan hidup dikala member lainnya semakin lama semakin berguguran. Ini bukan salah dari antara kalian aku yakin. Anggap ini adalah takdir yang memang sudah diatur Tuhan. Kami semua akan selalu mendukung kalian, jangan khawatir, " Manager-Sejin datang untuk memberikan dukungannya di hadapan Jin dan Jungkook.

"Aku akan menuju ruangan Hoseok, ku harap kalian baik-baik disini, " Manager-Sejin dan Bang Sihyuk dengan segera meninggalkan Jin dan Jungkook yang masih terdiam di posisi mereka.

Hingga akhirnya Jin menarik nafasnya dalam lalu mulai berbicara. "Jungkook, ku rasa kau menanggapku yang melakukan semua ini hanya karena aku belum mati, bukan? Apa aku terlihat mencurigakan? Apa aku terlihat seperti orang jahat di matamu?"

Pertanyaan yang begitu banyak dilontarkan oleh Jin membuat Jungkook tertegun. Sejenak hatinya seperti tertusuk. Ia malah merasa seperti orang bodoh yang asal menuduh orang. Tapi disisi lain ia masih yakin hyung nya ini yang melakukan semua kejadian buruk yang menimpa grup mereka.

"Benar. Aku mencurigaimu karena itu juga, " balas Jungkook singkat.

"Tapi jika aku yang mati nanti, apa kau masih yakin aku yang melakukannya? "

Jungkook semakin kebingungan. Lantas siapa yang melakukannya jika bukan Namjoon, Bang Sihyuk, atau Seokjin.

"Jika bukan kau, apa Bang Sihyuk PD-Nim yang melakukannya?" Jungkook kini menatap dengan tatapan penuh tanda tanya kepada Jin.

"Aku tidak tahu. Aku sama saja sepertimu Jungkook, aku bisa saja menjadi korban selanjutnya. Ya mungkin kita hidup sekarang sama saja seperti menunggu kematian kita setelah kematian member lain. Ku pastikan Namjoon akan menjadi member terakhir yang akan mati," Jin mengacak rambutnya kasar lalu mengusap wajahnya.

"Darimana kau tahu Namjoon hyung yang akan mati terakhir? " Jungkook semakin curiga.

"Hanya mengira-ngira saja. Mungkin sang pembunuh ingin bermain-main dulu dengan orang-orang yang dekat dengan sang target. Jika sang target langsung mati, tidak asik bukan? "

Jungkook mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Hyung, jangan berpura-pura dengan mengaku kau sebagai korban disini. Penjahat tidak mungkin mengakui dirinya sebagai seorang penjahat bukan? Dan kau itu sama saja, " Jungkook bangkit dari duduknya lalu melempar tatapan tidak suka ke arah Jin.

"Aku lelah Jungkook. Kau menuduhku sejauh ini membuatku semakin sakit. Terserah kau menganggapku apa tapi yang pasti aku tidak berbohong. Ku harap jika aku mati nanti kau tidak akan menyesal. Aku akan pergi keluar, " Jin pergi begitu saja meninggalkan Jungkook yang masih setia di posisinya.

debut | kim namjoon Where stories live. Discover now