Wattpad Original
This is the last free part

9. Tuan Muda

13.2K 1.2K 38
                                    

Mobil mewah itu telah berhenti lama di area parkir, tapi pengemudinya belum juga mematikan mesin. Andra menarik napas perlahan tapi kemudian merasa muak dengan aroma sintesis dari pewangi mobil. Dia rindu aroma rumput juga tanah, dia ingin kembali pada kehidupannya di pinggiran kota. Ketika dia tak perlu memikirkan kehidupan yang begitu rumit, menikmati setiap kegiatan yang dilakukan. Tak ingin berlama-lama dengan angan-angan, Andra akhirnya keluar dan membuka pintu belakang.

Untuk sesaat dia hanya berdiri menatap seorang wanita yang sedang tertidur nyenyak, menampilkan wajah lugu yang tak pernah dia lihat selama seminggu mengenalnya.

"Apa yang kamu lakukan padaku?" tanya Andra lirih dan wanita itu sama sekali tak merespon, masih dibuai dengan mimpi yang mungkin menyenangkan karena Berlian tersenyum dalam tidurnya.

Ini bukan pertama kalinya Andra menyukai wanita, tapi tak pernah terasa serumit ini. Mungkin, karena sebelumnya Andra tak berpura-pura, tak takut menunjukkan identitasnya, tidak menjadi orang lain, dan tak mempunyai batas waktu yang mungkin akan menimbulkan rasa kehilangan.

"Bangun, kita sudah sampai," kata Andra ketika Berlian mulai membuka mata setelah hampir lima menit lelaki itu berusaha memanggil dan membangunkan atasannya. Dan selama lima menit itu dia menahan diri dari keinginan untuk mengangkat tubuh Lian dan menggendongnya hingga penthouse.

Untuk sesaat Berlian tampak sangat lugu, dengan mata yang setengah terbuka, bibir yang tak terlalu rapat. "Sepuluh menit, Ma," guman wanita itu sambil berbalik, membuat jas yang tadi Ardy sisipkan di sisi kanan terlepas, tapi Andra mengacuhkannya.

"Jika aku menggendongmu dari sini sampai kamar, apakah itu tindakan yang sopan?" tanya Andra kembali mengguncang lembut pundak wanita 27 tahun yang menjelma seperti anak enam tahun ketika tidur.

Wajah itu berkerut, alis tertaut dan bibir mengerucut ketika akhirnya Berlian membuka mata. Sambil mengucek matanya wanita itu meracau, "Aku bisa jalan sendiri."

***

"Hari ini kamu bebas tugas," ujar Berlian Minggu pagi, hari ketujuh Andra bekerja padanya. Kedua tangan menyangga kepala di atas meja, dan cepol berantakan bertahta di kepalanya. Ditambah dengan piyama motif garis kuning dan hitam yang menjadikannya seperti lebah raksasa, wanita itu tak tampak sebagai seorang Wakil Presiden yang mengatur sebuah perusahaan dengan ribuan pegawai. "Aku akan di rumah seharian."

"Pak Maulana bilang ...."

"Dan aku pun sudah bilang dari hari pertama, bahwa meski Kakek menyuruhmu bekerja 24 jam dalam tujuh hari untuk menjagaku, kamu tetap memiliki hak untuk berlibur," potong Lian tak sabar.

"Bagaimana kalau aku menolak untuk berlibur?" tantang Andra yang bersandar pada kitchen island.

Berlian mendengkus kesal sambil menatap pengawalnya tajam. Mood wanita itu sedang tak baik, Andra sudah merasakannya sejak pertama kali Bu Marni memanggilnya untuk sarapan. Setelah pengurus rumah tangga itu pamit untuk bertemu dengan teman-temannya, tinggal lah Andra yang harus bersiap menerima akibatnya.

"Aku berhak untuk libur, oke?" ujar Lian dengan nada tinggi. "Libur bagiku, artinya, tak ada orang yang bekerja untukku di sekitarku!" seru wanita itu, Andra tampak terkejut begitu juga Lian seperti baru menyadari ucapannya.

"Oke, Anda benar. Saya hanya pegawai Anda, jadi seharusnya saya menghargai libur yang Anda berikan." Andra menekankan setiap pengucapan kata 'anda', bukan untuk mengolok Lian, tapi mengejek dirinya sendiri yang berharap hubungan mereka berdua lebih dari sekedar atasan-bawahan.

Lelaki itu meletakkan gelas dan piring kotornya ke bak cuci piring sebelum melangkah ke kamar. Sementara, Lian menenggelamkan kepalanya di antara lengan yang terlipat di atas meja. Sunyi untuk beberapa saat ketika Andra berganti pakaian dan menyambar jaket. Ketika dia melewati ruang makan, Lian masih dalam posisi yang sama.

icon lock

Show your support for opi cepaka, and continue reading this story

by opi cepaka
@opicepaka
Andra dan Berlian bukan lagi sekadar pengawal dan atasan, tetapi sebe...
Unlock a new story part or the entire story. Either way, your Coins help writers earn money for the stories you love.

This story has 46 remaining parts

See how Coins support your favorite writers like @opicepaka.
(un)Shattered DiamondWhere stories live. Discover now