Part 25

3K 422 25
                                    

Vote and comment😇

Semenjak tadi malam, baik Suho dan Johnny terus hubungin gue. Suho yang notabanenya selalu sibukpun menyempatkan dirinya untuk menghubungi gue minta kejelasan.

Gue jadi merasa kesal karena seakan-akan gue lah yang tersudutkan diantara 2 pria ini.

Gue bilang ke mereka kalau gue lagi sibuk, mungkin setelah kerjaan gue selesai barulah gue meluruskan hal ini.

Kalau kalian masih ingat client yang gue cap bego itu, dialah yang membuat gue memprioritaskan pertemuan berikutnya dibanding meluruskan masalah pribadi gue.

"Maaf tuan Taehyung sedang berhalangan, jadi saya yang akan menggantikan beliau untuk menghadiri meeting ini. Saya Irene, sekretarisnya." Wanita bertubuh ramping itu menyambut gue saat baru sampai di salah satu restaurant bernuansa klasik.

"Baiklah kalau begitu, saya akan mulai memaparkan konsep ini," ujar gue sambil memberikan hard copy kepadanya.

Setelah kurang lebih gue menjelaskan konsep itu selama 15 menit diselingi oleh beberapa pertanyaan darinya, raut wajahnya tidak melihatkan kebingungan seperti yang gue takutkan.

"Baiklah, saya mengerti dan tertarik dengan konsep yang anda paparkan," ujarnya yakin.

"Benarkah? Anda tidak meminta saya untuk memaparkan konsep ini lagi??" Tanya gue sambil membulatkan mata gue.

"Tentu saja, anda pasti kaget dan kesal saat menghadapi tuan Taehyung kemarin. Maaf atas kelakuannya, dia suka bertingkah seperti itu jika bertemu wanita cantik seperti anda." Gue tertawa kecil untuk merespon perkataannya padahal sejujurnya gue masih sangat kesal membayangkannya.

Lagi-lagi entah darimana datangnya Suho menghampiri gue yang pada saat itu masih dalam meeting.

"Hyuna saya mau bicara sama kamu," katanya dan mengambil posisi duduk di antara gue dan Irene.

Memang udah gue kabarin ke Johnny dan Suho kalau hari ini gue sibuk. Johnny mengerti kesibukan gue dan Suho memang masih terus menuntut agar diberi kejelasan.

"Kak, mohon pengertiannya saya sedang meeting," ujar gue kesal.

Irene hanya melihat heran dengan kehadiran Suho itu.

"Kakak langsung ke inti, sejak kapan kamu dan Johnny berhubungan?"

"Kenapa kakak tiba-tiba peduli dengan urusan pribadi saya?" Gue balas lagi dengan pertanyaan karena tidak ingin menjawab pertanyaannya itu.

"Tentu saja kakak peduli Hyuna, kamu itu calon istri kakak. Kakak juga mau tau apakah benar kamu punya hubungan dengan Johnny. Sewaktu dia datang ke kantor kakak, dia berkata bahwa kalian berdua memiliki hubungan spesial, makanya dihari itu kakak datang ke kantor kamu."

Irene yang sedari tadi terlihat ingin menginterupsi perkataan Suho untuk pamit meninggalkan kami beruda selalu gagal karena merasa segan untuk memotong perkataannya.

Di sisi lain, gue berpikir kalau Johnny yang memulai permasalahan antara gue dan Suho.

"Yang sejujurnya adalah Hyuna cinta sama Johnny dan Johnny juga cinta sama Hyuna. Itu kebenarannya kak," kata gue canggung.

Suho terlihat tertunduk kecewa mendengar perkataan gue. Sementara gue malu karena bersikap tidak sopan dengan client gue.

"Baiklah kalau memang itu kebenarannya. Seharusnya kakak juga ga berharap lebih jauh. Kalau begitu kita batalkan saja perjodohannya," ungkap Suho sedikit kecewa.

Itulah hal yang gue nanti-nantikan selama ini. Tapi disisi lain gue ngerasa bersalah dan khawatir. Merasa bersalah kepada Suho dan merasa khawatir tentang kakek.

Gue sama sekali ga menanggapi perkataan Suho tersebut, gue cuma bisa tertunduk diam.

"Baiklah Hyuna, maaf kakak ganggu meetingnya. Kakak balik dulu, dan anda?" Suho berpindah haluan menghadap Irene.

"Dia Irene, sekretaris tuan Taehyung," jawab gue pelan.

"Sebagai permintaan maaf saya karena telah lancang, izinkan saya untuk mengantarkan anda pulang," kata Suho ke Irene.

Irene yang tadinya menolak akhirnya menerima tawaran Suho tersebut karena Irene tidak membawa kendaraan.

Setelah Suho dan Irene meninggalkan restaurant gue menyusul keluar. Gue menghubungi Johnny menanyakan keberadaannya karena gue mau bicara.

Ternyata Johnny sedang berada di hotel dimana momm daddy nya menginap.

"Hyun mommy daddy nungguin kamu tuh di tempat gym, mereka lagi disana," kata Johnny saat dia menyambut gue di lobby.

"Oke nanti aku kesana, tapi ada hal yang pingin aku omongin, tentang kak Suho. Kamu dateng ke kantornya terus bilang tentang hubungan kita?"

"Iya, pasti kamu mau marah ke aku karena ini kan? Dengerin hyun, ini cara aku supaya perjodohan kamu dibatalin."

"Tadinya sih iya mau marah cuma ya buat apa juga. Yaudah yuk jumpain mommy daddy kamu, setelah ini aku mau ke kantor lagi," kata gue sambil menarik lengan Johnny.

Johnny melepaskan tautan tangan gue di lengannya dan memeluk gue dari belakang.

"Jangan marah sama aku, yang aku lakuin ini juga demi kita," katanya berbisik dengan nada halus.

"Iya iya, udah lepasin John, kita diliatin orang-orang malu," ujar gue sambil menyingkirkan tangan Johnny yang melinhkar di perut gue.

***

Haloo maaf banget yaa baru bisa update sekarang, berhubung sekarang aku udah kelas 3 jadi sibuk dan ga ada waktu nulis.

Ditambah lagi aku juga mentok gatau mau nulis apa, makanya tulisannya rada gaje.

Ada yang mau kasih saran untuk cerita ini?


Till We Meet Again ● Johnny NCT✔Where stories live. Discover now