- Tujuh -

5.6K 567 13
                                    


Sudah hampir setengah jam, namun Chanyeol masih enggan melunturkan senyuman nya. Terlihat sekarang ia menatap kedepan dengan memasang senyuman lebar mengingat kejadian kemarin saat kyungsoo mencium pipinya, senyuman itu terlihat aneh yang membuat KaiHun bergidik ngeri.

"Yak... Chanyeol. Kau baik-baik saja kan ?" tegur Sehun.
"Tentu aku baik." jawab Chanyeol tak mengalih kan perhatian nya.
"Tidak panas." ujar Kai sembari menempatkan telapak tangan nya di atas dahi Chanyeol.
"Kau tidak kerasukan setan kelas kan ?" seru Kai membuat Chanyeol tesadar dan menoleh.
"Tidak." ucapnya dengan senyum 5 jarinya yang seketika itu membuat Kai menjauh lalu bergidik.

"Lalu kau ini kenapa ?" Seru Kai.
"Ahh... Cuaca nya sangat indah bukan." bukan nya menjawab Chanyeol malah berseru jika cuaca hari ini indah padahal di luar kelas langit begitu gelap dengan hujan lebat serta gemuruh petir yang sangat keras.

Sementara Chanyeol meneruskan kembali aksi *mari mengingat ciuman kyungsoo* beda lagi dengan KaiHun yang sekarang sedang berpandangan lalu...

"Dia gila." ujar keduanya.

____________________________________
.
.
.
____________________________________

Kyungsoo baru saja keluar dari ruang operasi setelah menyelesaikan operasi keduanya yang sangat memakan waktu hingga berjam-jam. Namun, saat ia akan ke kantin rumah sakit, dia di bingung kan dengan semua pekerja serta pengunjung yang sedang berkerumun dan berbisik-bisik di loby rumah sakit.

"Kyung. Hosh.... Hosh...." ujar Baekhyun terengah sembari menetral kan deru nafasnya.
"Waeyo ?" tanya kyungsoo.
"Kenapa orang-orang berkerumun ? Ada apa ? Apa ada masalah ?" ujar kyungsoo.

Baekhyun yang bingung harus jawab apa, lantas tanpa ijin langsung menyeret kyungsoo ke dalam kerumunan. Dan setelah itu yang terlihat adalah kyungsoo yang sedang membulat kan matanya ketika melihat apa yang terjadi.

Di sana terlihat Chanyeol yang sedang di marahi habis-habisan oleh seorang dokter muda yang sangat kyungsoo kenal beberapa jam lalu. Kyungsoo yang tidak tega melihat Chanyeol di marahi pun melangkah mendekat ke arah dua namja itu.

"Ada apa ini ?" tanya kyungsoo membuat namja jangkung berjas putih itu menatap kyungsoo.
"Dia tadi manabrak ku membuat semua dokumen ku terjatuh." jawab namja berjas putih itu.
"Benarkah ?" ujar Kyungsoo menatap Chanyeol yang sedang menunduk dalam di depannya.

"Ne. Tapi itu tidak sengaja, dan aku pun sudah meminta maaf." lirih Chanyeol masih menunduk.
"Tapi tetap saja. Kau membuat tugas ku terbengkalai." seru namja berjas putih itu.
"Lalu dengan cara kau memarahinya seperti ini. Apa tugas mu sudah selesai." ujar Kyungsoo yang langsung membuat namja itu terdiam.

"Dia sudah meminta maaf kan. Lalu apa lagi ? Harus kah ia mengerjakan tugas mu ?" ujar Kyungsoo menatap penuh namja berjas itu.
"Jangan kekanakan Dokter Wu Yifan, anda masih baru di sini. Jadi jagalah sikap anda." lanjut Kyungsoo seraya menarik Chanyeol ke arah ruangannya. Meninggalkan namja jangkung nan tampan ber name tag Wu Yifan itu.

.

.

.

"Bagaimana bisa itu terjadi ?" tanya kyungsoo.
"Mian. Tadi aku terburu-buru sehingga menabrak dokter itu." jawab Chanyeol lesu.
"Baiklah. Dan ada apa kau ke sini ?" ujr Kyungsoo.
"Aku hanya ingin makan siang dengan nuna. Lagi pula sekolah pulang cepat, aku juga tak latihan basket karena tadi hujan dan di rumah juga aku tak mempunyai kegiatan apapun." cerita Chanyeol mempout kan bibirnya lucu.

[MCB#] : My Childish BoyWhere stories live. Discover now