- Sebelas -

5.6K 580 30
                                    


"Chanyeol-ah."

Bukan nya menjawab, Chanyeol malah diam memunggungi Kyungsoo yang sejak tadi memanggil namanya.

Karena jengkel dengan sikap diam Chanyeol, kyungsoo pun beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju Chanyeol yang sedang berdiri di balkon kamar nya.

GREP

Kyungsoo melingkarkan kedua tangan nya di perut datar Chanyeol, memeluknya dari belakang seraya menyandarkan kepalanya di punggung tegap Chanyeol.

"Kau masih marah ?" tanya Kyungsoo yang dibalas keheningan itu.
"Mianhae chanyeol-ah." bisik kyungsoo menduselkan wajahnya di punggung Chanyeol.
"Kau masih belum mau menjawab ? Apa aku harus pergi." ujar Kyungsoo seraya mulai melonggarkan pelukannya membuat Chanyeol terkesiap dan langsung memegang tangan Kyungsoo membuatnya tetap melingkar di perut chanyeol.

"Andwae... Nuna jangan pergi." lirih Chanyeol mengusap lengan kyungsoo yang berada di perut nya. Kyungsoo hanya menghela nafas seraya melepas pelukan nya dan menarik Chanyeol supaya berbalik menatap ke arah nya.

"Ayolah... Aku hanya pergi selama 3 hari." ucap kyungsoo
"Tetap saja itu lama." ujar Chanyeol mempout lucu.
"Hey... Aku tak pergi selamanya. Aku pasti akan kembali. Lagi pula ini sangat darurat channie." seru kyungsoo mengelus pipi tirus Chanyeol.

"Apa kau mencintai ku ?" tanya Kyungsoo.
"Tentu saja." angguk Chanyeol.
"Berarti kau harus mengerti tentang pekerjaan ku." ucap Kyungsoo menatap Chanyeol.
"Aku pergi untuk mengoperasi pasien, di canada. Bukan jalan-jalan. Biarkan aku pergi." lanjut Kyungsoo menatap Chanyeol dengan mata memohon nya membuat Chanyeol tak tega.

"Baiklah. Tapi janji 3 hari dan setelah itu kita jalan." ujar Chanyeol membuat kyungsoo tersenyum cerah.
"Baiklah. Gomawo channie." seru Kyungsoo memeluk Chanyeol erat.

____________________________________
.
.
.
____________________________________

Setelah membujuk Chanyeol habis-habisan selama 2 hari, sekarang Kyungsoo sudah mengantongi ijin untuk berangkat ke canada, menyelesai kan tugasnya. Bahkan Chanyeol ikut mengantar kyungsoo ke bandara.

"Aku pasti akan merindukan mu nuna." ucap Chanyeol menatap serta menggenggam tangan Kyungsoo erat.
"Aishh.... Belum juga aku berangkat kau sudah akan merindukan ku." ujar Kyungsoo terkekeh geli.

"Tentu saja. " seru Chanyeol.
"Jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa memnghubungi ku jika nuna sudah sampai. Jangan lupa makan, jangan lupa minum, jangan lup---" belum juga Chanyeol selesai bicara, kyungsoo sudah memberhenti kan ocehan Chanyeol.
"Stttt.... Ne. Aku akan baik-baik saja." potong kyungsoo menempelkan jari telunjuknya di bibir Chanyeol.

"Baiklah. Aku harus pergi sekarang." ujar kyungsoo membuat Chanyeol menunduk.
"Hey... Bukannya kau sudah mengijinkan ku pergi." ujar Kyungsoo yang di angguki oleh Chanyeol yang masih menunduk.
"Kau tak mau memeluk ku dulu ?" ucap Kyungsoo yang seketika membuat Chanyeol mendongak menatapnya.
"Bol--bolehkah ?" lirihnya membuat kyungsoo tersenyum.

"Boleh." ujar Kyungsoo seraya merentangkan kedua tangannya yang langsung di sambut oleh Chanyeol yang menubruk kan tubuh jangkung nya pada tubuh mungil kyungsoo.

"Hati-hati." bisik Chanyeol.
"Ne. Kau juga, jaga hati ku ini." jawab Kyungsoo seraya meraba dada Chanyeol dengan telapak tangan mungilnya.
"Tentu. Jaga hati ku juga." sahut Chanyeol.

"Baiklah. Aku pergi." pamit Kyungsoo seraya mulai melangkah mundur menuju pintu keberangkatan.
"Nuna." panggil Chanyeol membuat langkah kyungsoo terhenti lalu berbalik.
"Wae ?" tanya Kyungsoo.

[MCB#] : My Childish BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang