Chap 19

3.5K 355 15
                                    

Semakin hari taehyung semakin dekat dengan juyoon, terkadang taehyung selalu menjemput juyoon untuk sekedar bermain di  taman.

Yoongi yg melihat kedekatan juyoon sering merasa senang namun juga merasa takut, takut jungkook suaminya tau dengan kedekatan taehyung dan juyoon.

Yoongi yg baru pulang bekerja segera mandi dan menistirahatkan dirinya di ranjang, ia kembali mengingat dimana taehyung yg menjemput juyoon di kantornya dan bermain bersama di taman.

Jujur hati yoongi menghangat melihat ayah dan anak kandungnha bersama.

"Aku takut tae, takut jungkook tau dengan kedekatanmu dan juyoon"

Yoongi asik melamun sampai-sampai tidak mengetahui bahwa jungkook sudah berada di dalam kamar, dan mendengar pembicaraan yoongi.

"Apa maksut ucapanmu yoongi"

Yoongi yg kaget langsung saja menengok ke sumber suara, disitu sudah ada jungkook yg berdiri di samping ranjang melihat yoongi dengan muka sulit di baca.

"Jungkook-ah kapan kau datang"

"Jelaskan padaku jeon yoongi, apa yg kau sembunyikan"

"A...aku tidak menyembunyikan apapun"

"Bohong, lalu apa yg kau maksud dengan kedekatan juyoon dan taehyung"

"I..itu"

"Sudahlah, aku tidak mau tau, juyoon itu anakku dan selamanya akan menjadi anakku"

Ucap jungkook final, lalu jungkook masuk ke dalam kamar mandi dan...

Blam

Jungkook menutup pintu kamar mandi dengan kasar.

Yoongi yg tidak terima di bentak langsung saja pergi keluar dari kamar menuju kamar putra sematawayangnya.

"Ini semua karnamu juyoon"

Brak

"Mommy"

Plak

Yoongi yg sudah di ambang batas langsung menampar pipi juyoon begitu saja.

"Hiks..hiks mommy apa salah juyoon"

"Salahmu karena kau lahir di dunia ini"

"Hiks.. Ampun mommy maafin juyoon"

"Memangnya dengan kau meminta maaf semuanya akan kembali dengan normal"

"Hiks..."

"Aku minta mulai besok kau jangan dekat2 lagi dengan taehyung"

"Tapi kenapa mom"

"Gara gara kau aku terkena marah jungkook, anak sialan"

"Hiks..hiks"

"Cukup jangan nangis lagi"

"Hiks.. Iya"

"Dengar itu, awas kalau aku sampai melihatmu denganya lagi, mengerti"

"I..iya hiks"

Yoongi langsung pergi meninggalkan juyoon yg dengan memegangi kepalanya karena merasa pusing yg sangat hebat.

"Aakkkhh sa..sakit sekali"

"Kau harus kuat juyoon, kau harus bisa menyatuhkan mommy dan appa lagi"

Kata juyoon menyemangati diri sendiri.












































Siang harinya juyoon sedang menunggu supir menjemputnya di depan gerbang.

Tiba tiba bmw hitam melintas dan berhenti di depannya.

Terlihat sesosok yg sudah tak asing lagi bersiri di depannya.

"Juyoon-ah ayo pulang"

"Eee tidak perlu taehyung appa, juyoon sedang menunggu supir menjemput"

Juyoon memang di suruh taehyung memanggilnya appa, karna taehyung ingin sekali juyoon memanggilnya begitu.

"Tapi juyoon belum makan siang hm? Ayo makan bersama"

"Tidak usah appa, juyoon tunggu supir di sini saja"

"Apa mommy mu melarang juyoon dekat2 dengan appa"

"Eh ee ti..tidak appa"

"Hahh sudahlah nanti biar appa yg bicara pada mommymu"

"A.. Tidak buka.. "

Brak

Belum sempat juyoon melanjutkan kata2nya tetapi ia sudah terkapar lemah terlebih dahulu.

"Juyoon-ah bangun"

Ucap taehyung panik, bagaimana tidak panik, hidung juyoon mengeluarkan darah, dan itu pertama kalinya taehyung melihatnya.

"Juyoon bertahan sayang, kita segera kerumah sakit"
































Tbc









Work ini hampir end ya say, wkwk w mau fokus buat work baru nih 😆




Votmen

[END] ObedientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang