i.l.m.c.b-10

19.1K 1.7K 274
                                    

Novian dari tadi sibuk berkeliling kelasnya sambil membagikan undangan kepada teman-temannya. Besok tepatnya, adalah ulang tahun Novian yang ke 16 tahun. Sebenarnya Novian itu paling ogah ngerayain ulang tahunnya, tapi dia punya tujuan sendiri kenapa dia merayakan ulang tahunnya yang kali ini.

"Raka temenin gue dong" ujar Novian sambil menarik-narik lengan Raka "kemana ?" Tanya Raka dengan raut bahagia.

"Ke kelas kak Fahlan. Undangannya dia belum gue kasih" lanjut Fahlan, seketika itu juga senyuman Raka luntur begitu mendengar kalimat Fahlan. "Kak Fahlan ?" Dia agak sensitif sekarang mendengar nama Fahlan, mengingat kejadian waktu itu yang bikin dia kecewa.

"Iya. Ayok buruan! Nanti dia keburu pergi" semangat Novian sambil jingkar kesenangan. Raka mau gak mau ya ikut soalnya tangannya udah diseret aja sama Novian ke kelas Fahlan.

Sesampainya di kelas Fahlan, ia langsung memanggil Novian dengan melambaikan tangannya sambil loncat-loncat di depan kelas Fahlan. Fahlan dengan malas ditambah malu pun menghampiri Novian "apa sih bangsat ? Masih pagi juga udah rese!" Seru Fahlan gak nyatai.

"Nih" kata Novian sambil menyerahkan undangan yang di bawanya tadi.

"Apa ini ?" Kata Fahlan.

"Undangan"

"Ya gue tau. Maksudnya undangan apa ?"

"Dibaca dulu makanya kak. Itu undangan birthday party gue"

Bego memang Fahlan, jelas-jelas di situ udah kelihatan ada gambar balon-balon sama kue. Di depannya juga sudah tertera tulisan "happy birthday" tapi masih juga nanya itu apa.

"Ngapain ngundang gue ?" Tanya Fahlan sinis.

"Kan, lo sekarang salah satu dari temen gue sekarang"

"Sejak kapan ?"

"Dih gak mau ngaku, gitu-gitu lo juga---"

"---Diem gak lo anjing!" Fahlan membekap mulut Novian sebelum ia sempat mengeluarkan kata-katanya. Fahlan sudah tau apa yang mau di omongin sama Novian. Masalahnya, di samping Novian itu ada Raka, kan bahaya.

"Okhe...okhe...lewphasin..duwluh..." ujar Novian yang mulutnya masih ditutup rapat sama Fahlan.

Fahlan kemudian melepaskan tangannya dari mulut Novian sambil melotot tajam ke arah Novian "Datang sama bokap lo ya ?" Sambar Novian nyengir kuda

"Ngapain ajak bokap gue sih!" Jawab Novian lebih melotot, matanya hampir keluar.

"Kalo gak ajak bokap lo, gue bongkar kelakuan lo di sekolah sama bokap lo"

"Tapi kan---"

"---bye kak Fahlan, jangan lupa dateng" Novian kemudian menarik Raka sambil berlari meninggalkan kelas Fahlan. Si Fahlannya mengutuk Novian dengan kesal di tempatnya.

"Lama-lama batu ya ni anak!" Fahlan jadi ngomel-ngomel sendiri di depan kelasnya

Fahlan

"Alannn! Pake baju ini aja bagus!"

"Gak usah Pi, Alan pake yang ini aja"

"Ih Daddy tau apa sih soal fashion ? Pokoknya Alan harus kelihatan manis. Kalo pake itu nanti Alan makin nyeremin"

Gue melotot ke arah papi waktu dia ngomong gitu. "Papi nyebelin!" Rengek gue waktu papi masih aja kekeh sama pilihan bajunya. Sebenarnya gue gak masalah sama bajunya, gue suka-suka aja. Tapi tujuannya beliin gue baju ituloh, masa iya dia beliin gue baju supaya kelihatan cakep depan Novian.

I Love My Cute Bastard ✔Where stories live. Discover now