i.l.m.c.b-16

13.9K 1.4K 125
                                    

Buat yang lupa sama jalan ceritanya, baca part sebelumnya gais
.
.
.

Sambil nyeruput gelas ke tiga cappuchino yang di pesannya , Fahlan terus-terusan berdecak kesal sambil ngetik di hpnya. Sudah dua jam dia nungguin Lintang sama Vicky. Fahlan  janjian ketemu mereka di cafe ini dari jam 7, dan mereka masih belum juga muncul sampai sekarang. Yang bikin kesel lagi, Fahlan udah coba hubungin mereka, tapi gak satupun nomornya yang aktif.  Udah di spam chat pun, gak di bales.

"Anjir ini babu-babu beneran gak ada yang datang!" Gumam Fahlan. Dia bangkit dari kursi, mau pergi dari cafe.

"Lo, temennya Novian yang rese kemaren-kemaren kan ?" Fahlan urung pergi waktu suara perempuan tiba-tiba muncul. Itu Lezly. Fahlan gak menggubris kata-kata Lezly barusan, dia malah ngeliatin Lezly judes.


"Lo mau kemana ?" Tanya Lezly lagi.

"Balik lah."

"Duduk dulu ih, gue pengen ngomong" Lezly tersenyum manis, persis senyuman pertamanya waktu ketemu Fahlan dulu.

"Penting gak ?"

"Penting lah. Buruan duduk!"

Fahlan akhirnya nurut dan mereka duduk saling berhadapan. Lezly melipatkan kaki kanannya di atas kaki kirinya lalu menopang dagunya dengan tangan kanannya. Dia memperhatikan Fahlan dari ujung kakinya hingga ujung rambutnya. Lalu tersenyum lagi.

"Lo sa--wan ya ?" Kata Fahlan gugup. Ditatap gitu sama cewek cantik bin sexy, siapa yang nggak salting ? Fahlan tuh masih normal tau, cuma kalo deket-deket Novian aja baru pikirannya humu banget.

"Lo itu cantik juga ya, untuk ukuran cowok. Huh! Pantes aja gue tersaingi" Lezly masih asik ngeliatin Fahlan, tapi sekarang dengan pandangan judes. 

Sumpah, Fahlan tuh paling nggak suka loh dibilangin cantik. Dia itu cowok! Biarpun banyak yang bilang dia cantik, termasuk papinya. Tetep aja dia ganteng, gak cantik. Titik. Cuma Fahlan lagi males ngebahas soal cantiknya dia. Dia lebih tertarik sama kata-kata 'tersaingi' yang dilontarkan sama Lezly.

"Maksud lo ? Tersaingi apanya ?"

"Gue tau kali, kalo lo sama Nonop itu ada something kan ?" Lezly menyipitkan matanya menatap Fahlan.

Mata dan bibir Fahlan langsung membulat. Dari mana Lezly tau mereka berdua ada 'Something' ?

Ah Novian! Pasti dia yang kasih tau. Musti dilaknat Novian nih.

"Udah gak usah mikir Nonop yang ngasih tau gue..." ujar Lezly seolah membaca pikiran Fahlan "...di Thailand udah bukan hal yang tabu ngeliat hubungan sesama jenis, temen gue banyak kok yang begitu. Makanya gue udah bisa nebak waktu liat Novian ngebentak gue cuma karna TEMENNYA ini" Lezly senyum malas.

"Awalnya sih gue gak percaya kalo Nonop 'begitu', dia emang gak pernah pacaran sih, tapi gue tau dia masih normal" Lezly mengatur dudukannya agar lebih nyaman. Dan Fahlan masih mendengarkan omongan Lezly. "Tapi setelah gue liat-liat, cowok normal kaya Nonop pasti bakalan belok juga kalo liat cowok cantik kaya lo"

"Terus, kenapa lo merasa tersaingi ?" Tanya Fahlan mengulang pertanyaan pertamanya tadi. Dia masih penasaran setengah mampus.
"Karna gue suka sama Nonop lah." Lezly bicara dengan santai. Sekali lagi, Fahlan agak terkejut. "Bukannya kalian sahabatan ya?" Tanya Fahlan.

"Karna persahabatan kita itu, yang bikin gue jatuh cinta sama Nonop" senyuman Lezly kembali mengembang.

"sejak kapan ?" Tanya Fahlan mulai kepo.

I Love My Cute Bastard ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt