i.l.m.c.b-15

13.7K 1.4K 30
                                    

Senyum lebar Novian sejak pagi gak luntur-luntur, mungkin sekarang di otaknya cuma ada Fahlan, Fahlan, dan Fahlan. Mengingat Novian yang lagi di mabuk cinta sama Fahlan. Apalagi rencananya mereka mau pergi nonton, untuk yang ketiga kalinya mungkin, kali ini Fahlan yang berbaik hati mau traktir. Katanya sih Fahlan mau hilangin betenya akibat dua sahabatnya yang dengan tega bikin Fahlan nunggu dua jam di cafe, terus Lintang dan Vicky selaku sahabatnya itu gak dateng-dateng.

Novian juga sudah menyiapkan sebatang coklat Favorit Fahlan. Dia inget banget kakak kelas sekaligus gebetannya itu seneng banget makan coklat kalo lagi bete. Kali aja kalo Novian kasih ini, betenya Fahlan bisa agak mendingan.

Sangking bawaannya happy mulu, dia di suruh-suruh sama Pak Anton mau aja. Entah lantaran sudah dapat gelar murid kesayangan atau gelar babu--beda tipis. Tadi, Novian di suruh untuk ngambil tabung reaksi di gudang, buat praktek. Jadilah Novian pergi ke Gudang sendirian.

Sampai depan gudang, baru aja mau masuk, Novian denger suara ribut-ribut di dalam gudang. Dia mengurungkan niatnya buat masuk. Cuma dia denger suara orang yang di kenalnya di dalam sana. Setelah Novian berhasil ngintip dan nguping, ternyata bener, dia kenal sama orang-orang di dalam gudang. Itu adalah Fahlan Dan Kawan-Kawaan.

Sayangnya, apa yang barusan didengarnya justru membuatnya cengo. Apa yang dibicarakan Fahlan dan teman-temannya adalah dirinya. Novian benar-benar menyesal menguping tadi.

"BRUAKKK" sangking shocknya, Novian gak sadar kalo dia gak sengaja menyenggol dan membuat tumpukan kertas di belakang gudang jatuh berserakan.

Sadar bahwa dirinya telah membuat orang-orang di dalam gudang telah menyadari kehadirannya, ia lalu bergegas berlari meninggalkan tempat itu. Novian terus berlari sambil sesekali melihat ke belakang untuk memastikan bahwa mereka gak ngikutin Novian. Hingga akhirnya ia berhenti di taman saat nafasnya dirasa sudah tidak cukup lagi untuk berlari.

Novian lalu mengatur nafasnya yang terengah-engah dan duduk di pinggir kolam ikan yang berada di tamann itu. Setelah nafasnya teratur, ia menundukkan kepalanya. Melihat ke bawah kolam yang berisikan berbagai ikan hias. Pantulan wajahnya yang lusuh pun terlihat jelas di air itu.

Dia mengingat kembali apa yang barusan di dengarnya di gudang.

"Gue udah bikin dia bertekuk lutus sama gue, kan ?"

"Kesempatan bagus Lan. Bikin hatinya hancur. Balas dendam lo yang udah bikin keberadaan lo di sekolah ini udah semakin gak ditakutin lagi karna dia"

Hatinya benar-benar terasa seperti baru saja ditusuk dan ditombak berkali-kali. Rasanya benar-benar sakit. Novian gak nyangka, orang yang dicintainya, malah melakukan hal ini padanya.

****

Sudah dua hari ini Fahlan gak ngeliat Novian, bahkan di sekolah pun mereka gak saling ketemu. Jangankan mau ketemu, nomor, Line, dan sosial media Novian semuanya udah Fahlan hubungin, tapi gak ada satupun yang di angkat atau di balas. Padahal dia tau betul Novian aktif di semua sosial medianya.

Fahlan akhirnya mutusin buat ke kelasnya Novian. Dua hari ini dia gengsi buat ke kelasnya, takut dikira nyariin dan Novian malah jadi kegeeran nantinya. Cuma sekarang dia udah bisa gak sabar. Meski gengsi pun dia rela-relain ke kelas Novian. Sampai di depan kelas Novian, semua siswa sudah menunduk takut melihat keberadaan Fahlan yang clingukan seorang diri. Matanya mencari-cari sosok yang ingin ditemuinya, namun nihil.

"Lo...Sini!" Fahlan manggil orang yang paling sering berada di dekat Novian. Dia memang gak ingat siapa namanya, tapi Fahlan hapal mati kalau itu sahabat Novian.

I Love My Cute Bastard ✔Where stories live. Discover now