Two

175 11 0
                                    

Jungkook terbaring dengan tenang dalam ruang, ia berhasil selamat dari masa krisisnya semalam dan masih terperangkap dalam mimpi.

Siraman surya pagi memandikan Jungkook, membuat kulit putihnya nampak lebih berseri yang menandakan keadaan yang telah lebih baik. Cahaya-cahaya itu meresap masuk menembus iris mata gelapnya ketika ia membuka kelopak matanya.

Suara pintu kamarnya berdecit, pintu itu terbuka. Jungkook masih terus mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan cahaya ketika seorang pria dengan snelli kebangsawanannya masuk.

"Kau merasa jauh lebih baik, Jeon-ssi?"

Jungkook mengalihkan pandangnya, matanya masih agak buram namun ia dapat memahami seluet seorang pria dihadapannya.

"Iya-"

"Kau sudah melewati malam kritis mu dengan baik" pria itu mendekat, kali ini kornea matanya telah menyesuaikan segalanya dan ia dapat melihat jelas wajah sang dokter.

Terdapat nam-tag tertuliskan dengan jelas Hangul 'Kim Taehyung'. Wajah dokter itu nampak seperti awal dua puluh, tubuhnya tegap dengan postur yang baik. Kulitnya putih berseri, dan hidungnya nampak amat menonjol di wajah kecilnya. Jungkook sempat berpikir bahwa pria ini adalah model.

"Benarkah?"

"Kau tidak nampak seperti seorang yang baru selamat dari masa krisis ya?" Bibir Taehyung menarik sudut senyuman yang menarik. Jungkook ikut tersenyum sesaat sebelum terbersin keras. Persetan dengan flu yang terus menganggunya.

"Aku Kim Taehyung. Dokter yang menanganimu semalam. Tidakah kau ingin tahu akan keadaan mu?"

Jungkook membalas uluran tangan Taehyung, "Ya, apa yang terjadi dengan ku, dok?"

Taehyung menatap Jungkook dalam diam sesaat, ia mencoba memilih kata-kata yang bertabrakan dalam benaknya. "Mengenai itu..." Ucapannya berjeda, Jungkook membenahi posisinya menjadi duduk. "Ada yang aneh pada tubuhmu. Sesaat setelah kau tidak sadarkan diri, kau mengalami kejang-kejang hebat. Aku benar-benar berkerja keras semalam"

Iris matanya membesar, Jungkook nampak terkejut. "Benarkah?" Ia menikmati cerita sang dokter seolah itu adalah kisah drama pagi. Rasanya sulit dipercaya.

"Apa hal ini sering terjadi pada mu?"

Kepalanya kembali terasa nyeri ketika mencoba membuka rekaman hidupnya. "Ah! Iya. Terkadang. Namun tidak pernah separah semalam. Biasanya hanya rasa sakit di kepala, mual, sulit bernafas.. Aku kira itu asma"

"Apa kau memiliki riwayat asma?"

"Tidak. Aku melakukan cek beberapa kali, tapi dokter selalu mengatakan paru-paru ku baik. Tapi sesak nafas ini terkadang suka datang"

Taehyung bergeming dalam benaknya sesaat, berkacak pinggang mempertimbangkan suatu hal. "Aku rasa kita harus mengecek darah mu, dan melakukan CT Scan"

Jungkook hanya meng-iya-kan ucapan sang dokter. Setelah sang dokter keluar, selang tiga puluh menit kemudian seorang suster masuk menawarkan kursi roda untuk membawa Jungkook pada laboratorium.

Taehyung mendampinginya selama proses pengecekan dan ini cukup membantu Jungkook. Mereka berkata hasil tes darah akan keluar sore atau pagi esok jadi ia harus menunggu. Untuk CT Scan memiliki hasil positif yang berarti tubuhnya baik-baik saja.

Taehyung mendorong kursi roda Jungkook kembali pada kamarnya setelah serangkaian tes tersebut. Jungkook nampak menikmati harinya saat setelah itu. Layanan kamar yang sedikit mirip layanan hotel membuat perasaannya senang. TV kabel dengan channel seluruh dunia, wi-fi serta makanan sehat. Rasanya menyenangkan sampai ia tak berpikir bahwa hal buruk akan terjadi setelah itu.

ThantophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang