Ten

84 7 2
                                    

"Kau sibuk?" Taehyung mengajukan pertanyaan pertama dan dilanjutkan dengan Jungkook yang mengundurkan diri dari tempat latihan. Hoseok memberikannya ijin, mengingat seberapa resah Jungkook beberapa hari terakhir dan lagi ia ingin menghabiskan hari bersama Jimin.

"Dari mana kau tahu?" Jungkook mengerutkan alisnya, mereka berjalan berdampingan.

"Instagram. Aku menemukan Instagram mu" Taehyung menjelaskan singkat sebelum memasukin sebuah cafe yang nampak cukup sepi dengan dekorasi modern yang cozy. "Kau belum makan kan? Biar aku traktir"

Jungkook tidak banyak membantah, ia melakukan perintah Taehyung untuk memesan makanan yang ia suka, apapun.

"Aku... Sebenernya ingin menemui mu di rumah sakit. Tapi kau selalu nampak sibuk" ia berbohon. Terkadang ketika Taehyung sendiri, ia terlalu takut untuk mendekat atau bisa dikatakan, malu.

Seulas senyum tipis nampak pada bibir Taehyung. "Aku baru memiliki libur jadi baru sekarang mengunjungimu" Jungkook paham, Taehyung pasti sangat sibuk.

"Uhm.. kau terlihat baik. Apa kau minum obat dari ku?"

Jungkook hampir tersedak dalam makannya, ia lupa meminun obat tersebut. "Ah. Aku..."

"Kau lupa meminunnya?" Taehyung tampak tenang, memotong daging steaknya dan melahapnya, kemudian menaruh pandang pada Jungkook.

"Aku akan meminumnya setelah ini"

Taehyung terkekeh pelan, "itu hanya suplemen, hanya membantu tubuh mu menjadi lebih baik. Jika seperti ini saja kau sudah lebih baik. Kau tidap perlu untuk meminumnya juga"

Cepat Jungkook menggelengkan kepalanya, "tidak. Jika itu tentang kesehatan aku akan meminumnya"

Taehyung tersenyum, menatap tingkah Jungkook yang nampak canggung dalam duduknya.

Hari berlalu cepat, Jungkook menyesali bahwa mereka hanya memiliki waktu untuk makan bersama. Taehyung berkata ia memiliki urusan lain hingga tidak bisa menghabiskan waktu bersama lagi. Tapi itu cukup untuknya, karna pada akhirnya ia bertukar nomer dengan dokter tersebut.

—***—

Dalam kamarnya, siaran anime berputar pada tv dengan suara keras. Tidak yakin apakah Jungkook yang menonton tv terserbut atau TV tersebut yang menonton Jungkook. Ia tak perduli, terlalu sibuk dalam lamunannya sebelum akhirnya bergerak menyambar ponselnya

"Hyung , ini Jungkook"

Lama ia menatap layar ponselnya, sebelum benda tersebut meredupkan sinyal dan bermode tidur sesaat. Jungkook memutar matanya, berdecak kesal tanpa alasan.

Mungkin karna ramen yang tadi ia makan, atau signal yang mempermainkan dirinya, atau memang kenyataan bahwa Taehyung mengabaikan pesannya. Sekalipun, ini baru 5 menit berlalu. But, hey! Hal besar apa yang bisa terjadi dalam 5 menit? Hm, well. Banyak, kamu hanya membutuhkan waktu 1 detik untuk menekan tombol bom nuklir, atau 5detik untuk menandatanganin sirat perjanjian antar negara. Tapi ini bukan soal bom, atau perjanjian antar negara, ini hanya sebatas pesan singkat terhadap orang yang berpotensi untuk menjadi pasangannya. Tunggu. Wow! Jadi Jungkook sudah berpikir jauh untuk berpasangan dengan pria tersebut. Just, wow— Jungkook bahkan belum mengetahui apakah Taehyung Dog person atau Cat Person.

Ting—

Sebuah pesan, dan dalam hitungan detik, jemarinya sudah bergerak membuka layar ponsel tersebut.

Jimismoll
Jungkook! Br*ngs*k! Jangan campur soju dengan ice cream lagiii!!!

Ck—! Ia berdecak kesal. Bukan karna pesan Jimin, hanya saja Jimin bukan orang yang ia harapkan.

Ia melempar ponselnya pada sisi kasurnya, menarik selimut dan terpejam. Lampu kamarnya telah ia matikan, namun TV masih memutar siaran komedi malam mengantikan siaran anime yang mencapai akhir tayang jamnya.

Suara renyah tawa orang mengusiknya yang hampir terlelap, benar saja. Ia lupa mematikan TV-nya. Ia mematikan tv tersebut sebelum tertidur.

Namun ketika sang adam terlelap, ponselnya berdenting atas sebuah pesan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ThantophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang