#3

1.1K 92 7
                                    

Author's POV
.
.

"Lo pasti cuma makan tteokbokki doang, ayo"

lisa terdiam dan membiarkan tubuhnya tertarik oleh kim hanbin.

DEG. Shit! ini terjadi lagi. Tenanglah jantung! jangan berdebar seperti ini, aku takut dia bisa mendengarnya. Mengapa dia selalu seperti ini?! Dasar pria jahat! berani beraninya kau membuatku seperti ini. Kau membuatku jatuh cinta seperti ini tapi kau tidak bertanggung jawab atas perasaanku!

"bin, elah ga usah di tarik juga... gue jalan sendiri bisa"
lisa melepaskan tangan hanbin dan menatap hanbin kesal

"abis lo lama, pake bengong segala"
"Lo ada masalah lagi?, tumben lu ngajak keluar. "
lisa menatap hanbin dengan serius

" emang kalo ngajak lo jalan harus pas lagi ada masalah aja? "
hanbin melirik lisa, menunggu wanita itu menjawabnya.
" ya engga juga, biasanya kan kalo ngajak keluar mau curhat"

hanbin terdiam, tak menjawab.
"lo mau makan apa?"
"lah kan lo yang ngajak makan"
"ya lo maunya apa?"
"serius nih gue yang nentuin ya? tapi lo traktirkan?"
hanbin hanya mengangguk.
"BBQ! 가짜! (kajja!)"

lisa tersenyum gembira dan berjalan duluan meninggalkan hanbin menuju restoran BBQ yang berada di depannya.

hanbin tersenyum melihat lisa yang sangat bersemangat.

Aku rindu, rindu senyuman manismu itu. Senyuman yang tak bisa ku lihat selama beberapa bulan terakhir.

lisa menoleh kebelakang ke arah hanbin dan berteriak
"Woy! buruan! kan lo yang mau nraktir, gue ga bawa duit"
hanbin berlari menyusul lisa yang telah meninggalkannya masuk ke dalam restoran.
.
.
.
.
"lo makan banyak amat, 3 hari lagi kan MMA, lo pas manggung mau gendut?"
"Tenang aja. gue kemaren makan 3 piring aja naiknya cuma seons"
lisa kembali menyuap dagingnya dengan lahap.
"pelan pelan aja makannya, gaakan gue makan"
hanbin mengelap saos yang ada di bibir lisa dengan tisu.
lisa terdiam menatap hanbin.

Ya kim hanbin, sadarlah! hatiku tak bisa di permainkan seperti ini. Kita hanya sebatas teman tapi kau memperlakukanku seperti ini.

"Lo ngapa sih ngelap ngelap segala, gue bisa sendiri"
lisa merebut tisu yang di pegang hanbin dan mengelap saos yang ada di bibirnya.
"habis lo kaya anak kecil, masa makan aja berantakan".
"udah selesai? yaudah yo pulang, gue mau bayar dulu ke kasir"
hanbin berjalan menuju kasir yang diikuti oleh lisa.
.
.
.
.
mereka berjalan pelan menuju dorm.
"lo beneran ga pengen cerita?"
tanya lisa yang melahap ice cream vanilla di tangannya

"engga"
hanbin kembali memperhatikan gadis Thailand itu.

"gue tau lo pasti mau ngomongin sesuatu makanya nraktir gue kaya gini" lisa kembali melahap ice creamnya.

"engga. gue kangen aja"

lisa berhenti berjalan.

"kenapa?" tanya hanbin tanpa dosa
lisa menatap hanbin dengan tatapan serius.

"bin, lo jangan gitu dong. Gue juga cewe, gue ga bisa terus terusan di perlakuin kaya gini. gue juga bisa baper"

"apaan sih lo lebay"

"iya, gue emang lebay, makanya lo gausah ngomong ngomong kaya gitu sama gue. Gue kan juga cewe, gue juga punya perasaan."

"kita kan temen, gue gamau pertemanan kita rusak cuma gara gara gue punya rasa sama lo" lanjut lisa lagi

hanbin menatap lembut dan menyimak setiap kata yang diucapkan gadis itu.

"kita bukan temen. gue ga pernah nganggep lo sebagai temen" jawab hanbin tegas

lisa mengernyitkan dahinya tanda tak mengerti.

CUP

hanbin mengecup pelan bibir gadis itu.
"Gue sayang sama lo lis"

lisa masih kaget dengan apa yang baru saja terjadi.
dia lemas, berdiri tegak pun rasanya tak sanggup.

"gue udah lama sayang sama lo, dari pertama kali kita ketemu di photo shoot nonagon"

lisa masih terdiam. dia tidak tahu apa yang harus dia katakan di saat saat seperti ini.

"gue udah mutusin bakal ngikutin apa kata hati gue."
"gue pengen terus sama lo"
Tutur hanbin dengan nada serius.

"bin"

.
.
.
.
.
.

.
.
.

Maafin ya kalo geje 😂
gue gabut.

you, just you.Where stories live. Discover now