#22

697 79 16
                                    

Lisa akhirnya menghampiri hanbin dan berbaring disampingnya.

"Jadi,  tadi siang ada masalah apa? " Tanya lisa yang menatap manik mata hanbin lembut, tangannya mengusap-usap lembut merapihkan rambut hanbin yang sedang menatapnya.

"Hanbyul sakit..." lirih hanbin

Hanya dengan dua kata itu Lisa mengerti bagaimana perasaan kekasihnya, Lisa mengerti alasan tadi siang hanbin sangat sensitive. Dia sangat tau bahwa hanbin sangat menyayangi adiknya.

Lisa mengusap pipi hanbin lembut, mencoba menenangkannya.
"She'll be alright,  trust me."

hanbin sedikit tersenyum kemudian mengangguk pelan, Kata kata yang keluar dari bibir gadisnya selalu berhasil menenangkan hatinya. Dia selalu percaya apa yang dikatakan gadisnya.

Dalam hitungan detik tiba tiba mimik wajah hanbin berubah, yang tadinya tersenyum lembut kini matanya menatap tajam manik mata lisa.

Lisa mengernyitkan dahinya meminta penjelasan.
"Kenapa?"

"Gue ga suka lo terlalu deket sama Yugyeom" jawab hanbin.

Lisa mengerjapkan matanya,  ia masih bingung.
"Gue ga deket banget ko sama yugyeom"

"Dia bahkan tau lo lebih suka wangi mint daripada wangi lavender" lanjut hanbin

lisa terkekeh.
"Mungkin dari bambam?"

"Tadi siang Yugyeom ngomongin lo terus di group chat 97line cowo,  gue gasuka"

Lisa terkekeh lagi,
"Segitu ngefansnya kah dia sama gue?"

"Gue serius lis" Ucap hanbin datar

Lisa mengusap pipi hanbin dengan ibu jarinya lalu mengecup sekilas bibir hanbin.
"Lo lucu kalo cemburu"

"Hati gue sepenuhnya jatuh sama lo" lanjut lisa.

Hanbin tersipu malu mendengar perkataan lisa.

"Jangan terlalu deket sama cowo" hanbin memanyunkan bibirnya.

"Lo kan cowo bin."

"Maksudnya jangan deket sama cowo selain gue"
Gerutu hanbin.

"Arasseo,  arasseo"

"Oiya bin,  minggu depan gue mau pulang ke Thailand" Lanjut lisa.

"Hah?  ke Thailand??" Hanbin buru buru bangkit dari tidurnya.

Lisa yang masih berbaring hanya mengangguk.

"Berapa lama? Nanti gue kangen" hanbin memelas.

"Seminggu-an kira kira, Kan bisa VC" Kini lisa ikut bangun dan duduk di hadapan hanbin.

hanbin menghela nafas.
"Setiap gue VC harus angkat!" Tegas hanbin.

"Iya bawel" lisa mengecup hanbin lagi sekilas.

Hanbin tersenyum malu, lalu membalas mengecup bibir lisa.

Hanbin kini telentang menatap langit langit kamarnya.

"AAA,  BISA GILA LAMA LAMA,  KENAPA SIH LO TUH CANDU BUAT GUE"  Teriak hanbin.

Lisa hanya terkekeh geli.

"GAUSAH TERIAK ANJIRNAJIS GUE DENGERNYA" Teriak bobby dari luar kamar.

Lisa dan hanbin tertawa bersamaan.

Malam ini mereka menghabiskan malam dengan saling bercerita dan tertawa bersama.

Aku harap di kehidupan selanjutnya aku akan tetap bersamamu lisa.
.
.
.
.
.
Cahaya mentari kini mulai berlomba-lomba memasuki kamar hanbin melalui sela-sela gorden kamarnya.

Lisa yang merasa terusik dengan cahaya sang mentari sedikit demi sedikit membukan matanya.

baru saja dia akan duduk,  tangan kekar yang melingkar di pinggang lisa lebih mengeratkan pegangannya.

"Jangan pergi" Suara serak hanbin khas bangun tidur terdengar.

"Bin kita kan harus ke agensi" Jawab lisa.

"10 menit lagii" rengek hanbin dengan mata tertutup.

Lisa lalu berbalik menghadap hanbin yang masih memejamkan matanya.

"Gue kan ga bawa baju bin.. "

"Pake baju gue"  jawab hanbin santai.

"Lah masa dalemannya ga ganti" Protes lisa.

"Ada di lemari sayang" Jawab Hanbin masih memejamkan matanya.

"Ko bisa? " tanya lisa sedikit histeris

"Waktu itu kan ketinggalan,  jadi di simpen"

"Ish,  byuntae!"  Lisa menyentil pelan dahi hanbin.

"Ko byuntae sih? Lagian udah sering liat juga sih."

Lisa menyentil dahi hanbin lagi.

"ayo bin,  udah 10 menit nih" Lisa mencoba menarik hanbin agar bangun.

"Gendong" ucap hanbin.

Lisa merotasikan bola matanya.
"Lo kali yang gendong gue"

"Gendong" Ulang hanbin.

Lisa hanya pasrah kemudian memunggungi hanbin bersiap menggendongnya.

Tanpa aba aba hanbin langsung merangkul lisa dan naik ke punggung lisa.

"Cuma lo bin, cowo minta di gendong sama cewe" Rajuk lisa sambil berusaha mati matian mengangkat hanbin ke kamar mandi.

Hanbin terkekeh lalu meniup telinga lisa.

Setelah mereka sampai di kamar mandi lisa langsung mulai menggosok giginya.

Sedangkan hanbin menatap lisa yang sedang menggosok gigi.

"Apa?"

Hanbin menggeleng.
"Kenapa ya lo makin hari ko makin sexy"

Lisa mengerutkan dahinya kesal.
"Gausah mulai deh"

Hanbin terkekeh lalu mengambil sikat giginya dan mulai menyikat gigi.

Lisa duduk di westafel menunggu hanbin.

Setelah hanbin selesai menggosok gigi,  hanbin langsung memberikan pisau cukur kepada lisa.

Ya, Hanbin selalu meminta lisa untuk mencukur kumis tipisnya jika sudah mulai tumbuh.

Lisa mulai mengoleskan busa cukur ke wajah hanbin dan mulai mencukurnya.

Hanbin sangat suka saat menghabiskan waktu dengan lisa, walaupun hanya melakukan hal hal kecil seperti ini. Dia selalu bersyukur pada tuhan karena telah mengizinkan lisa terus berada di samping hanbin.

Lisa adalah Motivasi terbesar dalam hidup nya, tentu setelah keluarganya.

Hanbin bilang.. Lisa adalah rest area untuknya.
Jadi kau tahu seberapa pentingnya lisa untuknya. begitu juga sebaliknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ini geje ya?  maaf ya :((((((( Kangen hanlice oy :((

you, just you.Where stories live. Discover now