#10

848 65 9
                                    

Lisa terduduk di sofa,  dia menyenderkan kepalanya ke tembok dan memejamkan matanya, mencoba mengistirahatkan tubuhnya.

"Ah,  cape banget badan gue" jennie berbaring di lantai ruang practice.

"SBS gayo daejun 1 minggu lagi ya?" rose yang terduduk meja komputer tiba tiba bertanya.

"Iya,  lo collab ya?  lisa juga" jisoo melirik rose yang terfokus pada komputer.

"Iya nih,  besok harus latihan di gedung Jyp kayanya" rose memutar kursi nya kearah jisoo.

"Lis,  lo kapan kumpul latihan?" kini rose memutar kursi kearah sofa.

"Besok kayanya,  Gue juga kayanya di JYP deh." lisa menjawab tanpa membuka matanya.

"Unnie,  kita besok jalan jalan yu" jennie menatap jisoo bersemangat.

"Ok,  Hongdae!" jisoo semangat.

"Woah,  kalian! " rose menganga tak percaya.

"lo ama lisa kan latihan"  jennie tersenyum nakal.

"Gue iri jadinya" Rose memutar mutar kursinya tak terima.

tanpa di sadari, seorang pria memasuki ruang practice mereka.

"Woi,  lo ngapain kesini?" Jennie sedikit heboh

pria yang diajak bicara dengan jennie hanya memberi isyarat dengan menempelkan telunjuk di bibirnya.

jennie yang mengerti langsung membuka mulutnya dan mengangguk angguk tanda mengerti.

Ketiga gadis itu kecuali lisa keluar ruangan diam diam.
sedangkan pria itu berjalan mendekat kearah lisa yang sedang memejamkan matanya.

pria itu merebahkan tubuhnya di sofa tempat lisa terduduk dengan posisi kepala di atas paha lisa.

"Mwoya?" lisa terkaget dan membuka matanya.

si pria itu hanya tersenyum manis menatap lisa.

"Aigoo kim hanbin, lo ngagetin aja" lisa menatap hanbin sedikit kesal.

"Hehe mian" hanbin hanya terkekeh geli, lalu meletakkan tangan lisa di pipinya.

"Kenapa?"

"Gapapa,  pengen liat lo aja" hanbin tersenyum menatap lisa yang ikut tersenyum.

"Gajelas ah" lisa mengambil tangannya dari hanbin

"Ya! jangan ngambil barang yang udah jadi milik gue" hanbin kembali menarik tangan lisa dan menempatkan dipipinya.

"ini tangan nempel sama gue,  ya punya gue lah" lisa terkikik geli melihat hanbin merajuk.

"Semua yang punya lo berarti punya gue juga" tegas hanbin dan masih tetap memegan tangan lisa agar tidak lari dari pipinya.

lisa hanya terkikik geli.

"Lo jangan lucu gitu dong,  jadi gemes" lisa mencubit pipi hanbin dengan tangan kanan yang masih di genggam hanbin.

"Kalo gemes cium dong" hanbin mengerecutkan bibirnya.

"Apasih" lisa tersenyum malu lalu menutup mulut hanbin dengan tangannya.

hanbin cemberut.
kemudian kedua tangannya menarik leher lisa dan mendekatkan wajah lisa ke wajahnya.

CUP!  CUP!  CUP!

hanbin mencium bibir lisa tiga kali.
posisi hanbin masih tertidur di pangkuan lisa.

Lisa yang kaget tersenyum malu.

"Ih lo jangan gitu,  gue malu jadinya" pipi lisa memerah.

"Tapi suka kan? gue suka bibir lo" hanbin tersenyum nakal.

"dasar mesum!" lisa menarik bibir hanbin dengan tangannya.

"Yang penting lo suka" Hanbin tersenyum lagi membuat lisa semakin malu.

lisa yang gemas kini menggigit hidung hanbin dengan cepat.

"au jangan di gigit hidung berharga gue" hanbin mengusap hidungnya.

"lo sih bikin gue gemes" lisa sedikit tertawa dan mengacak acak rambut hanbin.

"Lis,  Jangan tinggalin gue." kini wajah hanbin jadi serius.

"Kenapa tiba tiba ngomong gitu?" lisa tertawa kecil melihat tingkah lucu hanbin.

"Gue takut lo tiba tiba pergi dari hidup gue, pokonya ga peduli apapun lo harus terus sama gue" hanbin masih serius menatap lisa yang hanya tertawa.

"Iyain jangan?" lisa menggoda hanbin

"Iyain lah!" hanbin cemberut

"Iya,  iya.." lisa kembali tertawa lalu mengecup kedua mata, hidung dan kening hanbin bergantian.  Lisa tertawa geli lagi.

"Lo gaakan nyium yang ini" hanbin menunjuk bibirnya.

"Engga!" jawab lisa jahil kemudian dia bangkit dari sofa menjauh dari hanbin.

"Ya!  mau kemana?!" Hanbin mengejar lisa yang sedikit berlari lari di ruang practice.

"Kena!" Hanbin memeluk lisa yang masih tertawa tawa.

Keduanya terjatuh bersamaan. Kini posisi hanbin berada diatas tubuh lisa. Lisa masih belum bisa berhenti tertawa karena geli melihat hanbin bersikap manja.

Hanbin mendekatkan wajahnya ke wajah lisa

Lisa berhenti tertawa.

"Bin,  jangan" lisa kini gugup dan malu.

Hanbin hanya tersenyum menggoda.

"Gue ga ngerti" balas hanbin.

Lalu hanbin mencium bibir lisa dan melumatnya,  Lidahnya kini bermain dengan sangat cepat didalam mulut lisa.
Lisa sedikit kewalahan dengan yang hanbin lakukan.

Lisa mendorong wajah hanbin.

"Bin,  gue gabisa nafas" lisa terengah engah menatap hanbin.

Hanbin hanya diam dan mengangkat alisnya, kemudian kembali mencium bibir lisa lagi.

Lisa merangkulkan tangannya ke leher hanbin agar hanbin memperdalam ciumannya. Kini ciuman mereka terlihat semakin intens.  sesekali hanbin menggigit bibir lisa.

"Au,  jangan gigit sakit" lisa merajuk

hanbin tak bicara dia hanya tersenyum kemudian menghisap darah yang ada di bibir lisa.

mereka semakin gila dan tak sadar bahwa sedari tadi ada lelaki paruh baya yang memperhatikan mereka lewat pintu.
.
.
.
.
.
.
.
WARNING! INI AGA mesum :V
Buat yang dibawah umur maafkan :v
kebijakan gue serahkan ke pembaca ya.

you, just you.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin