#12

944 58 9
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Visualisasi asli Lounge YG entertainment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Visualisasi asli Lounge YG entertainment.

Lisa sedang bermain PS sendirian di Lounge YG entertainment.

"Oy,  sendirian aja lu?!" Mino yang tiba tiba datang entah dari mana,  menghampiri lisa dan duduk di sebelahnya.

"Iye,  sambil nunggu latihan dance nanti sore" Jawab lisa tetap fokus dengan gamenya.

"Buset,  baru jam 9 pagi gini.  lo diem aja gitu disini sampe sore?" Mino kini menatap lisa yang fokus.

"engga,  ntar jam 10an gue latihan dulu ama member lain. Aelah kalah" lisa melempar stick PS ke meja di depannya.

"Lis."

"Apaan"

"Gue mau ngasih tau lo sesuatu,  dengerin gue dong,  jangan main hp" kini mino menarik hanphone lisa.

"Awas ya lo, kalo kaga penting" telunjuk lisa mendekat kearah wajah mino.

"Lu kemaren ke ruang practice ikon?" tanya mino

"Kapan?" lisa mencoba mengingat ingat.

"Itu yang pas lu bagi bagi donat"

"Oh,, iya gue ke ruang practice ikon" jawab lisa santai.

"Banyakan disana?" tanya mino lagi

"Ngapa sih emang?  langsung ke inti dah" lisa kini penasaran.

"Tapi disana lo banyakan kan?.  Kemaren gue liat sajangnim berdiri lama di depan ruang practice ikon"

"Hah?  serius?" lisa kaget, matanya membulat tanda kaget dan tak percaya.

Mino mengangguk mantap.

"Gue kemaren kan nyari lo ke ruang practice blackpink, mau ngasih tau kalo seunghoon mau nraktir bbq.  Nah elonya kaga ada.  Pas gue keluar dari ruang practice lo, gue liat sajangnim berdiri merhatiin ruang practice ikon" jelas mino panjang lebar.

lisa masih terdiam dengan pikirannya.

"Berdiri lama banget sumpah! Gue kepo tuh,  gue pura pura aja lewat mau ke Cafetaria. Gue denger suara lo ketawa ketiwi" Lanjut mino.

lisa masih terdiam.

"Itu emang lo?" mino menatap lisa yang diam.

lisa mengangguk pelan.  Dia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan mino.

"Banyakan?" Tanya mino lagi.

lisa hanya menggeleng kecil.

"Terus lo sendiri?" mino makin serius

"Gue sama hanbin" kini lisa menatap mino lekat.

"Shit!  serius?  jadi sajangnim ngeliat lo sama hanbin?" mino ternganga tak percaya.

"Gue gatau" Kini lisa menatap datar mino.  Otaknya masih belum sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi.

"Shit!  Gue udah dua kali liat sajangnim berdiri gitu. Kemaren depan ruang practice ikon,  kemarennya lagi depan ruang practice lo" Kini mino makin serius

"2 KALI??  LO SERIUS?" Kini lisa setengah berteriak lalu menjambak rambutnya sendiri.

"Itu juga lo sama hanbin lagi?" Mino kini melotot menunggu jawaban dari lisa.

"Lo kapan ngeliat sajangnim di depan ruang practice gue?" kini lisa menatap mino lemas.  dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia juga tidak mau hanbin tersakiti karena hubungan ini.

"Pokonya malem seinget gue" mino menggaruk kepalanya.

Lisa menghela nafas lemas.

"Oppa, Gue harus gimana?  gimana kalo hanbin dipecat??  gimana kalo gara gara gue dia jadi harus keluar ikon?" kini lisa frustasi. air matanya sedikit demi sedikit  mulai memenuhi kelopak matanya.

"Lo lagian sih kenapa pacaran di ruang practice?!" Mino ikut mengacak rambutnya bingung.

Lisa kini menangis,  bersembunyi di dada bidang mino.

"Gue harus gimana??  Gue gamau mimpi hanbin hancur" isak lisa

mino mengelus puncak kepala lisa dengan lembut.
Mino menghela nafas berat.  dia juga bingung apa yang harus dilakukan di keadaan seperti ini.

"Kalo sampe ada apa apa lo kasih tau gue,  gue bakal bantu sebisa gue buat ngomong sama sajangnim" mino masih mengelus kepala lisa lembut.

Lisa adalah seorang adik yang berharga untuknya.  Lisa adalah pendengar cerita mino ketika mino sedang ada masalah.  Lisa mungkin memang lebih muda dari mino, tapi lisa selalu bisa memberi solusi untuk mino.

"Gue gaakan biarin lu sama hanbin di pecat cuma karena ini" Mino mengelus punggung lisa,  berusaha menenangkan wanita blonde itu.
.
.
.
.
.
Lisa berjalan menatap kosong koridor yang di lewatinya.  Matanya sembab dan merah.  sesekali air matanya masih keluar dari sudut matanya.

"Lis,  lo kenapa?" rose histeris melihat lisa yang sangat berantakan

Lisa hanya diam tak menjawab.  air matanya kini jatuh kembali. Dia takut setengah mati.

Bukan, dia bukan takut akan dipecat oleh sajangnim.
Karena dari awal dia sudah pasrah jika dia harus dipecat.

Dia takut hanbin yang akan ikut di pecat karena dirinya. lalu hanbin akan kehilangan mimpinya.

Seharusnya aku dari awal tidak usah egois menuruti kata hatiku.
Seharusnya dari awal aku bisa menjauh dari hanbin.
Seharusnya aku berfikir dewasa waktu itu.

Seharusnya..  seharusnya..  ya itu semua yang ada di kepala lisa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Short update.

Buat readers kalo cerita ini ga gereget maaf ya.  soalnya gue gamau mempersulit hanlice.  :V gue maunya hanlice seneng seneng doang :v

you, just you.Where stories live. Discover now