[01] Awalan

2.3M 117K 7.4K
                                    

Ini work pertama aku yg mana belum mengenal EYD dan lain-lainnya. Jadi mohon di mengerti dengan segala kesalahan EYD dan TYPO yang pasti banyak banget. Aku terlalu malas buat ngerevisi cerita ini karena emang udah ada VERSI NOVELNYA, jadi kalo mau baca versi enaknya beli aja NOVELNYA.
Intinya kalau suka ya BACA, kalau pusing sama EYD yg gak jelas mending tinggalin aja.

-SEKIAN DAN TERIMA KASIH-






Mika enggak tahu apa yang harus dilakukannya ketika Ia mendapati telepon yang menyampaikan bahwa Papanya masuk rumah sakit. Dengan menenteng ranselnya swmbarang Mika berjalan tergesa melewati sepanjang koridor kelas.

-BRUK-

"Aduhhh...." Ringis Mika ketika dirasa pantatnya menyentuh lantai dengan keras.

"Di koridor dilarang lari." Ujar seorang Cowok dengan nada datarnya.

Mika mendongak langsung saja suasana hatinya jadi tambah badmood. "Lo suka yak sama Gue. Seneng banget ngurusin hidup Gue." Ujar Mika sewot lantas berdiri. Tak ada bantuan sedikitpun dari sang penabrak atau barang uluran tanganpun tak Ia dapatkan.

Cowok itu berdecak. "Panjangin tuh Rok. Yang sekolah disini tuh semuanya Cewek terhormat. Terkecuali Lo bukan Siswi disini."

Jujur Mika teramat tersinggung akan ucapan Cowok yang ada dihadapannya. Ingin sekali Mika memakannya hidup-hidup. "Sekolah tuh yang dipake otak. Mau Gue pake rok pendek kek bikini kek terserah Gue. Hidup hidup Gue. Yang bayar sekolah disini juga nyokap bokap Gue. Bukan Lo. So, jangan ikut campur hidup Gue."

Cowok yang berdiri dihadapannya tak sedikitpun menunjukan ekspresi amarah ataupun senyuman. Mika jadi kesal sendiri sudah berbicara dengan manusia tembok.

"Susah bilangin Cewek macem Lo yang emang dasarnya enggak punya aturan." Sindirmya secara terang-terangan.

Seolah tersiram bensin api dikepala Mika makin berkobar. "YAUDAH LO JANGAN URUSIN HIDUP GUE. GAMPANGKAN?!"

Cowok itu berdecak pelan. "Jangan geer. Disini Gue sebagai Ketua osis. Kalo ada yang salah menurut mata Gue. Gue berhak benerin kesalahan itu."

Mika mendelik sinis.

"SA!" Panggilan dari arah berlawanan menginterupsi perdebatan sengit yang tengah terjadi.

Sa atau yang lebih lengkapnya Angkasa pramodya putra. Angkasa menoleh, dan mendapati Ryan teman sekelasnya yang memanggilnya.

Ryan berjalan mendekat. "Tadi kata Pak Maryanto Lo disuruh ke ruangannya."

Angkasa diam sebentar lalu selanjutnya mengangguk paham.

"Eh ada Mika." Ujar Ryan dengan cengirannya.

Mika tersenyum ramah pada Ryan. Prinsipnya orang baik ya dibaikin lagi. Orang jahat ya bales jahat. It's so simple.

Tanpa berucap terimakasih atau ucapan pamit lainnya Angkasa berjalan begitu saja melewati kedua orang manusia yang ada dihadapannya.

Mika mengelus perutnya yang rata beberapa kali sambil bergumam amit-amit.

Ryan yang melihat kelakuan Mika lantas tertawa lebar. "Yaelah Cogan macem Angkasa Lo amit-amitin. Yang lain mah pada ngedo'a supaya bisa jodoh sama Dia."

Mika bergidik ngeri membayangkan dirinya berjodoh dengan Cowok macem Angkasa. "Amit-amit deh. Mendingan Gue jombs seumur idup daripada jodoh sama Dia."

Ryan lagi-lagi tertawa. "Awas aja Lo bilang gini eh besoknya kalian jadian."

"Kak ngomong Lo bikin Gue merinding."

Married With SeniorWhere stories live. Discover now