WARNING!!!
Jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya author dengan memberikan voment. Lagian vomentkan gratis nggak mesti bayar. Sebuah voment itu memiliki arti tersendiri bagi penulis.Hari ini Mika mengantarkan Angkasa ke rumah sakit untuk membuka kruk dan check up terakhir.
"Cie yang bentar lagi jalannya nggak pincang-pincang lagi." Goda Mika dengan menoel-noel pipi Angkasa di ruang tunggu.
Angkasa tertawa.
"Sa, Lo kapan sertijab?"
"Bentaran lagi. Kenapa?"
"Sibuk dong entar." Rajuk Mika.
"Yaelah kayak yang mau di tinggal perang aja. Orang cuma sertijab doang."
"Ya sertijabnya bentar, rapatnya yang bikin Lo sibuk ganteng."
"Iya sih."
"Tuh kannnn."
Angkasa terkekeh. "Yaudah abis ini jalan kuy."
"Kuy kuy kuy."
"Cie semangat banget diajak jalan."
Mika nyengir lebar.
"Gimana les masaknya? Udah sampe mana belajarnya?"
ADUH
MAMPUS!!
Gara-gara hasutan Riko Mika sudah jarang mengikuti kelas memasak.
"Itu... anu... sampe.... masak..
"Angkasa (adakah yg inget nama panjangnya angkasa?? Author lupa huhu. Kalo ada kasih tau yak hehe.).
"Sa. Itu Lo dipanggil." Ujar Mika dengan antusias.
"Iya Gue denger kok."
"Yaudah sana. Gue tunggu disini." Ujar Mika.
"Nggak mau nganterin nih?"
"Udah ihhh cepetan ini orang disini lagi pada nunggu dipanggil."
"Yaudah. Jangan kemana-mana."
Mika mengangguk.
Sekitar 35 menitan Mika menunggu akhirnya Angkasa keluar juga dari ruangannya dan tentunya kruknya sudah dilepas.
"Kuy jalan." Ujar Angkasa mengulurkan lengannya.
Dengan senang Mika merangkulkan sebelah lengannya pada Angkasa.
"Nah kalo ginikan enak." Angkasa merubah posisi tangannya menjadi menggenggam jemari Mika.
"Yeuuu sa ae Lo."
Begitu sampai didepan rumah sakit Mika seolah sadar kalo Angkasa tak membawa kendaraan.
"Sa. Lo kan gak bawa mobil. Gimana dong?"
"Yak udah jalan kaki aja."
"Mentang-mentang udah sembuh yak."
Angkasa nyengir. "Gue udah pesen grab."
Mata Mika berbinar. "Nah gitu dong jadi Cowok." Ujar Mika. "Btw kita mau kemana?"
"Lo maunya kemana?"
"Lah kok balik tanya sih."
"Gimana kalo ke mall?"
"Bosen."
"Terus Lo maunya kemana sayang?"
Kok Mika merasa geli yak Angkasa bilang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Senior
Teen FictionMika, seorang gadis pembuat onar, sementara Angkasa adalah ketua OSIS yang paling disukai di sekolah mereka. Tidak ada yang menduga kalau dua orang bertolak belakang ini akan terjebak dalam perjodohan. Setelah melewati pasang-surut dan waktu yang me...