Btw, yang belum ngerasa masuk grup sabar ya, soalnya aku bakal bikin 2 grup karena kalo disatu grupin bakal banyak banget. Dan kemungkinan aku bakal bikin grup ke dua besok, ditunggu yooo guyss 😊😊
Jan lupa vote + Comentnya ya^^
Beberapa hari kebelakang Mika sangat amat sensitif dengan kata 'perpisahan', jauh didalam lubuk hatinya Ia takut akan ada sesuatu yang berubah dalam sebuah hubungan jarak jauh. Entah itu sikap, emosi bahkan rasa cinta.
Saat ini Mika tak hentinya memeluk tubuh Angkasa, sangat melekat seperti lem. Angkasa tak masalah Ia juga memeluk Mika tak kalah erat.
"10 menit lagi." Ujar Mika ketika dirasa Angkasa akan melepaskan pelukannya.
Angkasa menghelan napasnya. "Bentar lagi Gue harus Otw."
Dengan enggan Mika akhirnya melepaskan pelukan Angkasa.
"Udah yuk ke bawah. Orang tua Gue udah dibawah."
"Pasti ada nenek lampir." Ujarnya dengan mencebikan bibirnya.
Angkasa terkekeh lalu mencubit ujung bibir Mika. "Hush nggak boleh gitu."
Mika berdiri dari duduknya begitupun Angkasa. "Yaudah kuy."
Angkasa menyeret kopernya dengan sebelah tangan menggenggam jemari Mika.
"Ayok sayang 40 menit lagi pesawatnya take off. Papa udah dimobil nungguin." Ujar Emi.
"Ayok Ma." Ujar keduanya lalu berjalan beriringan.
"Oma mana?" Tanya Mika. Karena Ia tak melihatnya.
"Oma udah naik mobil duluan."
Mika menganggukan kepalanya. Lalu berjalan beriringan menuju mobil.
Emi duduk paling depan, Oma dikursi kedua paling pojok kanan, Angkasa disebelah kiri Oma dan Mika disebelah kiri Angkasa. Jadi posisinya Angkasa ditengah-tengah Mika dan Oma.
"Nanti Oma pasti bakal kangen banget sama Kamu." Ujar Oma sambil mengelus pundak Angkasa.
"Sama Oma."
"Udah siap?" Tanya Wirawan.
"Siappp!!"
Dengan begitu mobil melaju dengan kecepatan sedang.
"Nanti kalo ada waktu sering-sering pulang yak Sayang."
"Iya Oma." Jawab Angkasa.
Mika memutar bola matanya.
"Kalo bisa pulangnya kerumah orang tua Kamu aja." Ujarnya sinis sambil diselingi lirikan mautnya pada Mika.
Mika cuma bisa ngelus dadanya, sabar. Orang baik mah banyak yang sirikin.
Tiba-tiba Angkasa menggenggam jemari Mika dan menariknya keatas pahanya.
Sekitar 20 menit kemudian mereka telah sampai di Bandara.
Para orang tua sibuk mengurus ini itu untuk kepentingan Angkasa. Sedangkan ke-2nya lebih memilih memisahkan diri. Dan berjalan menjauhi kerumunan.
Terhitung 20 menit lagi Angkasa akan meninggalkan Mika dalam artian yang sesungguhnya.
Angkasa tak henti-hentinya menggenggam erat jemari Mika, begitupun sebaliknya.
Setelah menemukan tempat duduk yang pas keduanya memutuskan untuk duduk. Setelah sekian lama terdiam keduanya Tak ada yang bersuara, karena mereka yakin satu kata saja yang keluar pasti akan berujung dengan menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Senior
Teen FictionMika, seorang gadis pembuat onar, sementara Angkasa adalah ketua OSIS yang paling disukai di sekolah mereka. Tidak ada yang menduga kalau dua orang bertolak belakang ini akan terjebak dalam perjodohan. Setelah melewati pasang-surut dan waktu yang me...