Chapter 8

4.8K 264 4
                                    

Seorang yeoja nampak berjalan bolak balik didepan sebuah ruangan. Anak lelakinya masih tertidur dengan pulas dikursi tunggu. Cklek! Pintu ruangan yang tertutup tadi mulai terbuka dan menampakkan seorang namja paruh baya di baliknya.

"Dok, bagaimana keadaan anakku?..” namja paruh baya itu menghela nafasnya.

“pasien mengalami pendarahan yang hebat. Dan persediaan darah di rumah sakit ini tidak ada yang cocok dengannya..”

“kalau begitu ambil saja darahku dok. Aku ibunya pasti cocok dengan golongan darah yang dimilikinya..”

“memangnya golongan darah anda apa nyonya?..”

“A..” doktet itupun menggelengkan kepalanya.

“golongan darah putri anda AB+ dan itu tergolong golongan darah yang cukup sulit di temukan..” seohyun menundukkan kepalanya bingung. AB? itu golongan darah kyuhyun.

“kalau begitu ambil darahku saja!..” seohyun yang mendengar sebuah suara yang tak asing ditelinganya membelalakkan matanya terkejut.

Dokter itupun mengalihkan pandangannya kearah namja yang berdiri dibelakang ibu dari pasien yang di tanganinya. “memangnya golongan darah anda apa tuan?..”

“AB+..”

“jinja?! Kalau begitu silahkan masuk tuan. Kami akan mengecheck darah anda dulu sebelum di donorkan..” kyuhyun menganggukkan kepalanya setuju. Dokter yang tadi berdiri di depan pintu ruangan itu segera mempersilahkan kyuhyun untuk masuk kedalamnya. Sebelum benar benar memasuki ruangan itu, kyuhyun mengalihkan pandangannya menatap seohyun yang masih berdiri kaku didepan pintu ruangan itu.

“hyunie..” seohyun membuang wajahnya kearah lain tak mau menatap kyuhyun yang menatapnya dengan pandangan penuh kerinduan.

“tuan, kajja!..” kyuhyunpun menghembuskan nafasnya dengan pelan sebelum benar benar memasuki ruangan itu.

Cklek

Pintu kembali tertutup rapat. Seohyun mengalihkan pandangannya menatap pintu dihadapannya. Iapun menggigit bibirnya dengan gelisah. ‘kenapa dia bisa mengetahui keberadaanku. Apa dia datang untuk mengambil anakku? Tidak! itu tidak boleh terjadi!..’ batinnya dengan resah.

Seohyun mengalihkan pandangannya kearah kursi tunggu tempat yang ditiduri hyunjoo. Iapun melangkahkan kakinya mendekati kursi itu dan mendudukkan tubuhnya ditempat yang masih kosong. Seohyun mengalihkan pandangannya kearah anak lelakinya itu. Iapun mengulurkan tangannya dan mengelus kepala anaknya dengan sayang. “dia tidak boleh mengambil kalian! Kalian berdua milik eomma. dia tidak berhak merebut kalian..” gumamnya.

“engghh eomma!..” mata yang tadinya terpejam itu mulai terbuka. Seohyun segera menyunggingkan senyumnya. “kau sudah bangun?..”

“hyunjii..eothoke?..” hyunjoo dengan cepat mendudukkan tubuhnya dan menatap eommanya dengan pandangan penuh harap. Seohyun terdiam. Ia tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan hyunjoo.

“eomma..”

“eomma..”

“nde!..” seohyun dengan cepat tersadar dari lamunanya dan kembali menatap wajah hyunjoo.

“apa jii akan baik baik saja?..” seohyun menghela nafas panjangnya. Iapun menyunggingkan senyumnya berusaha menenangkan anak lelakinya itu.

“tentu saja! Kau tahu sendiri kan, adikmu itu seperti apa. Dia pasti kuat. yang terpenting sekarang adalah kau harus berdoa agar hyunjii cepat sadar dan bermain lagi dengan hyunjoo..” ujar seohyun sembari mengelus rambut anaknya itu dengan sayang.

Hyunjoo mendudukkan wajahnya. “mianhe..” seohyun menatap anaknya dengan bingung.

“hiks mianhe! Ini semua salah joo. joo tidak bisa menjaganya dengan baik seperti yang sering eomma katakan..” seohyun langsung memeluk hyunjoo dengan erat.

I Hate You But I Love YouWhere stories live. Discover now