Chapter 16 : Kejutan Yang Mengerikan

208K 10.9K 462
                                    

"Kamu yang kuat, yah. Sebentar lagi dokter bakal kasih jadwal operasi kamu, kamu yang kuat yah." Devan mengelus punggung tangan Rizky gelisah.

Rizky hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Dia ingin cepat segera sembuh dari penyakit ini. Dia tidak mau sampai terlihat lemah dihadapan Raka, dia mau menjaga adik kecilnya itu, adik yang sangat disayangi oleh Rizky.

"Sebentar lagi kamu bakal sembuh, percaya sama Papah."

"Sembuh apa sih pah? Jangan mulai drama lagi deh." Raka turun dari tangga sambil menyahut omongan papahnya itu, dia menghampiri Devan dan Rizky. Raka sudah rapih dengan seragam sekolahnya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

"Siapa yang sakit? Nyamuk?" Tanya Raka cuek sambil berjalan menuju kulkas, membuka pintu kulkas dan melihat ada beberapa makanan ringan di dalamnya.

"Raka! Yang sakit itu kakak kamu." Ujar Devan setengah kesal dengan anak bungsunya itu.

"Kak Rizky? Sakit apa dia?" Tanya Raka lagi, sama sekali tidak berbalik dan masih terus mengambil makanan ringan yang ada di dalam kulkas.

"Gue bilang, ini bukan urusan lo." Kali ini Rizky yang menyahut. Raka berdecak kesal lalu kemudian menaruh makanan ringan itu ke tempat nya semula.

Raka menutup pintu kulkas kasar, lalu kemudian berbalik melihat Rizky yang sekarang juga sedang menatapnya.

"Oh ya?"

"Sayangnya, gue juga nggak perduli sama penyakit lo." Ujar Raka dingin dengan wajah datar lalu kemudian melangkahkan kakinya pergi.

"RAKA!" Devan berdiri dari duduknya, menatap punggung Raka dengan amarah. Tidak seharusnya dia berbicara seperti itu dengan Rizky.

"Belain terus, anak satunya sendiri dilupain, udah biasa pah sama sikap Papah yang kayak gitu." Jawab Raka enteng tanpa berbalik.

"Aku dianggap kayak sampah." Ujar Raka lagi lalu kemudian segera melangkah kan kakinya pergi, laki-laki itu mengambil tas nya yang berada di sofa dan langsung keluar rumah.

***

Alana berjalan di koridor sambil membaca buku kesukaan nya, novel yang belum tuntas dia baca kemarin malam, karena Alana ketiduran sehabis mengerjakan tugas sekolah.

"Alana." Saat sedang asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba ada suara yang sangat familiar terdengar memanggilnya. Langkah Alana otomatis terhenti.

Tubuh Alana membeku ketika mendengar suara yang sudah sangat dia kenal. "Alana." Suara itu terdengar semakin dekat, sedangkan kedua kaki gadis itu sangat susah untuk digerakkan, seakan-akan kaku dan mati rasa. Alana dapat merasakan langkah kaki itu semakin dekat dengannya.

"Alana." Dan orang itu telah sampai di hadapan gadis bernama Alana itu.

Alana berani untuk melihat wajah orang itu, dia mengangkat wajahnya pelan-pelan. Hatinya langsung merasakan sakit saat melihat bahwa orang itu adalah Chandra.

***

Raka berjalan di koridor dengan kepala yang terasa pusing, dia sangat pusing sebenarnya apa yang disembunyikan oleh ayah dan kakak laki-laki nya itu? Apa penyakit yang selama ini menderita kakak laki-laki nya itu? Sampai-sampai ayahnya menaruh perhatian lebih.

Raka memijat pelipisnya pelan, berusaha menangkan pikirannya yang terasa kacau. Dia mengangkat kepalanya dengan tampang cool menatap seluruh siswa dengan tatapan dingin dan wajah datar.

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang