Raka masuk ke dalam kamarnya sambil terus memikirkan kata-kata Alana yang terus terngiang-ngiang di kepalanya. Menjauh? Apa maksud perempuan itu menjauh? Bukankah selama ini banyak sekali kenangan diantara mereka dan tiba-tiba Alana memintanya untuk menjauh?
Chandra.
Pasti laki-laki itu yang sudah meracuni Alana dan menyuruh Alana untuk menjauh, ya siapa lagi kalau bukan Chandra? Akhir-akhir ini hanya laki-laki itu yang dekat dengan Alana.
Raka menghela nafas kasar lalu kemudian dia membanting tas nya kasar ke atas kasur, dia marah, Chandra tidak bisa seperti ini, dengan mudahnya dia menyuruh Alana menjauh, apa-apaan.
"Awas aja, kena lo sama gue Chandra!" Ujar Raka dengan nada marah lalu meraih ponselnya dan menghubungi Chandra.
"Temuin gue di taman sekarang! Ada yang harus gue bicarain sama lo!" Ujar Raka marah lalu segera mematikan teleponnya, mengambil jaket yang sudah tergantung di belakang pintu kamarnya dan segera keluar dari kamar.
***
Alana langsung masuk ke dalam kamarnya ketika dia baru saja sampai rumah, entah kenapa hatinya terasa sangat sakit ketika mengucapkan bahwa dia dan Raka sebaiknya menjauh saja. Ingin rasanya dia kembali dan bilang dengan Raka bahwa ini semua hanya candaa, tidak serius.
Namun, jika mengingat kembali janjinya dengan Audi dia merasa sangat bodoh, tidak seharusnya dia dekat dengan seseorang yang sudah punya pacar, karena itu sama saja seperti perusah hubungan orang bukan?
"Maaf kak, tapi, emang ini cara satu-satunya biar aku bisa melupakan kakak." Alana mengangkat lengan kanan nya, memperlihatkam gelang bertulisan 'VE', gelang couple yang sengaja dia beli untuk dirinya dan Raka.
Alana merebahkan dirinya diatas kasur, mencoba meneangkan dirinya yang ingin menangis saat itu juga, cerita cinta masa SMA memang sangat berwarna bukan?
Dia melepaskan gelang itu secara paksa dan kemudian meletakkan nya di atas meja belajar, dia tidak mau menggunakannya lagi,selamanya ya sampai luka di hatinya sudah membaik.
***
Raka sudah sampai di taman, dia tak sabar ingin menunggu Chandra dan ingin memukul orang itu, bisa bisanya dia membuat Alana menjauhinya.
"Woy ada apa?" Raka melihat Chandra yang tau-tau sudah berada di hadapannya, laki-laki itu terlihat sangat kacau, rambutnya berantakan da wajahnya babak belur seperti ada luka baru disana. Raka langsung mendekat dan tanpa basa-basi dia langsung meninju wajah Chandra, membuat luka baru disana semakin melebar.
"Lo ngomong apa sama Alana hah? Lo kan yang bilang kalau dia harus jauhin gue, iya kan? Halah brengsek lo emang!" Tanpa memberi jeda waktu kepada Chandra untuk berbicara, Raka sudah kembali menunju Chandra membuat laki-laki itu lemah tidak berdaya.
"Stop aww." Chandra berhasil menahan tangan Raka yang mau memukulnya lagi, wajahnya sudah benar benar perih, dia benar benar tidak tau lagi harus bagaimana,ingin melawan tapi tangannya terasa sangat lemah.
"Apa hah? Lo emang sialan ya!" Raka berteriak kencang di hadapan Chandra membuat emosi Chandra naik.
"RAKA! ANJING YA LO." Chandra balas berteriak kencang sampai sampai dia merasakan sudut bibirnya robek semakin lebar.
"Maksud lo apa tiba-tiba nonjok gue gini hah?" Ujar Chandra, suaranya mengecil seiring dengan rasa sakit di wajahnya. Raka semakin kalap, namun dia berusaha untuk menstabilkan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen FictionSudah tiga tahun Alana menjadi pengagum rahasia Raka -kakak kelas yang paling tampan di SMP nya - dan sekarang entah takdir atau memang kebetulan, Alana dipertemukan lagi dengan Raka. Alana dan Raka dipertemukan di satu sekolah yang sama, awalnya Ra...