Chapter 40 : Kenapa Jadi Begini?

154K 7.5K 2.9K
                                    

Raka buru-buru pergi ke kamarnya saat Devan mengatakan bahwa Audi adalah teman SD nya, atau lebih tepatnya mereka satu sekolah dasar. Raka membuka pintu kamarnya lebar-lebar dengan langkah yang lebar dia masuk ke dalam kamarnya dan mulai mencari sesuatu disana.

Hingga akhirnya matanya terpaku kepada buku berwarna pink yang tergeletak di atas meja belajarnya. Dengan cepat Raka mengambil buku itu dan tersenyum.

Kini, dia telah menemukan siapa pemiliknya, kini orang yang dia cari selama kurang lebih enam tahun. Walaupun saat itu baik Raka maupun Audi masih sangat kecil, Raka bisa merasakan hatinya bergetar setiap kali melihat buku itu. Waktu itu dia masih terlalu dini untuk menyatakan cinta, namun sekarang hatinya sudah mantap.
Namun, sesaat kemudian hatinya terasa nyeri. Bagaimana dengan perasaan dia kepada Alana? Dan bagaimana perasaan Alana saat dia berpacaran dengan wanita lain? Raka dilema.

Harus memilih Alana atau Audi. Dua gadis yang sangat penting dalam hidupnya.

Yang mana yang harus dia pilih?
Masa lalunya atau pengagum rahasianya?

***

Raka berjalan sambil menenteng buku berwana pink, dia berjalan menuju kelas Alana, karena katanya Audi sekelas dengan gadis itu.

Raka sudah memilih, dia dulu pernah berjanji pada dirinya sendiri, bahwa dia akan menikahi cinta pertamanya dan cinta pertamanya adalah gadis yang menolongnya saat dia masih sekolah dasar, gadis yang menyelamatkan nyawanya dan juga membuat Raka jatuh hati pandangan pertama walaupun dia hanya melihat mata cantik gadis itu.

Raka mempercepat langkahnya, rasanya dia sudah tidak sabar bertemu dengan gadis incarannya itu,  setengah berlari Raka tersenyum saat dia hampir tiba di kelas Alana.

Raka melihat pintu kelas 10 IPA 2 terbuka lebar, ada banyak sekali orang di dalamnya, sebagian dari mereka melihat Raka dengan tatapan heran.

Hingga akhirnya seorang gadis keluar kelas, tak lain gadis itu adalah Alana. "Ngepain kesini pagi-pagi? Nyariin gue yah?" Ujar Alana sambil tertawa, Raka buru-buru menggeleng.

"Audi udah dateng?" Tanya Raka sambil memperhatikan isi kelas yang ribut walaupun masih pagi.

"Lo nyari Audi?" Tanya Alana agak kecewa dengan Raka.

"Itu Audi." Alana menunjuk Audi yang sedang berjalan menuju kelasnya. Buru-buru Raka menoleh dan melihat seorang gadis sedang menatap Raka dari kejauhan.

Raka tersenyum lalu dia menoleh kearah Alana. "Makasih yah." Raka tersenyum lebar lalu kemudian dia berjalan menghampiri Audi.

"Audi yah?" Tanya Raka dan gadis itu mengangguk malu.

"Kenalin, gue Raka, kakak kelas lo, seneng bisa ketemu sama lo lagi." Ujar Raka tersenyum lebar sambil mengulurkan tangannya, Audi melihat tangan Raka yang menggantung lalu dia ikut tersenyum dan menyambut uluran tangan Raka.

"Audi Mahesa Wijaya." Jawab Audi sambil tersenyum.

"Kita harus bicara, ada yang mau gue omongin."

***

Raka dan Audi sudah sampai di taman sekolah, Raka memilih taman sekolah karena biasanya taman itu selalu sepi, paling-paling diisi dengan orang yang berpacaran.

Raka melihat sekitar taman yang sepi, dugaannya benar, taman itu tidak mungkin ramai, apalagi jam-jam segini., jam-jam istirahat dimana orang-orang lebih memilih di kantin daripada di taman.

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang