Chapter 37 : Love

163K 8K 282
                                    

"Suka yah?" Raka bertanya kepada dirinya sendiri, kira-kira perasaan apa yang dia miliki kepada Alana, perasaan suka? Sayang? Atau cinta? Berkali-kali dia bertanya kepada dirinya sendiri apakah perasaan ini, namun semakin Raka bertanya, semakin dia tidak menemukan jawabannya.

"Ini, hati gue yang kaku atau gue yang bego sih?" Tanya Raka lagi lalu mengambil bantal dan memeluknya.

Dia lalu teringat sesuatu dan bangkit dari tidurnya, berjalan menuju meja belajar dan mengambil sebuah gelang dengan liontin 'LO' gelang yang pernah diberikan oleh Alana kepadanya saat mereka belum sedekat sekarang.

Entah keajaiban apa, membuat Raka dekat dengan gadis itu. Raka menjadi rindu, rindu saat dia dan Alana masih sama-sama belum kenal, masih sama-sama malu untuk mendekat sampai-sampai Alana harus mengirim hadiah setiap harinya kepada Raka dengan nama Pengagum Rahasia. Jika diingat-ingat, semua menjadi lebih indah karena Chandra. Laki-laki itu yang membuat Raka dan Alana dekat.

Raka tersenyum lalu mengambil ponselnya di atas meja belajar. Dia mencari kontak Chandra dan mengetik sesuatu.

Me:
Thanks Bro..

***

Pagi yang indah, Alana sudah sampai di sekolah dan berjalan di koridor dengan hati yang gembira. Dia terus tersenyum sepanjang jalan, untung saja koridor sekolah sepi, hanya ada satu atau dua orang saja yang lewat, ini masih pagi jam enam kurang lima belas menit, wajar saja jika masih sangat sepi.

Alana menaiki anak tangga satu persatu dengan tersenyum, kepalanya terisi penuh dengan bayangan laki-laki bernama Raka itu. Dia menunduk menatap anak tangga dan menaikinya satu persatu.

Bruk!

Karena jalan menunduk dia sampai menabrak seseorang, untung saja mereka berdua tidak sama-sama terjatuh, jika sampai Alana terjatuh mungkin dia akan guling guling di tangga.

"Aduh, maaf, nggak sengaja." Ujar Alana pelan lalu mendongak melihat siapa orang yang barusan dia tabrak.

Mulut Alana menganga lebar melihat siapa yang baru saja dia tabrak. "Itu mulutnya tutup, nanti ada lalat masuk." Orang itu tersenyum tipis, dan Alana langsung menutup mulutnya rapat-rapat, sekarang jarak antara dia dan orang itu sangat dekat.

Jantungnya berdegup dua kali lipat saat mendengar suara orang itu, perasaannya campur aduk saat melihat orang itu, takut, marah, sedih, dan kecewa. Dia tau hati kecilnya sudah memaafkan, tapi entah kenapa dia merasa sangat sebal bertemu dengan orang itu.

"Kak Chandra?" Orang itu tersenyum.

"Masih inget gue?" Alana mengangguk. Dia diam tidak tau harus bagaimana, melihat Chandra sama saja seperti melihat apa yang dia lakukan kepada Alana dulu.

Alana terdiam dia hanya membalas perkataan Chandra dengan anggukan kepala, mata Alana tidak bisa lepas dari mata Chandra, seperti sudah dihipnotis oleh laki-laki itu.

"Gimana kabarnya sekarang? Baru kali ini gue liat lo lagi." Chandra tersenyum.

"Baik kok." Alana menjawab gugup.

"Ekhem.." Seseorang menaiki tangga sambil berdeham. Alana langsung kaget dan menjauh dari Chandra, turun satu anak tangga dan berbalik melihat siapa yang datang.

Pengagum RahasiaWhere stories live. Discover now