14

60.9K 13.7K 1.3K
                                    

[ 7 months later ]








Show must go on, and so does life.






Kurang lebih begitu yang Mark terapkan dalam hidupnya selama beberapa bulan terakhir.
Ia lebih berhati-hati dengan time turner, dan benda itu memang sangat membantu. Tapi hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan dengan lambat dan membosankan.

Tujuh bulan berlalu begitu saja.

Setiap hari kegiatan Mark hanya menjalani rutinitas, sangat normal. Selain berpura-pura saling tidak kenal lagi dengan Choi Esther, satu-satunya hal tidak normal dalam hidup Mark adalah menghilangnya Na Jaemin.

Sebagai teman satu tim yang sudah kenal sejak kecil, hal ini benar-benar mengganggu Mark. Di satu sisi ia ingin mencari tahu, tapi di sisi lain ia juga tidak tahu harus mulai darimana.

Lagipula segala aktifitas yang mencampuri urusan agensi dengan Jaemin dilarang keras. Bukannya Mark egois, tapi bukankah kalau dirinya juga bermasalah hanya akan memperkeruh keadaan NCT saja?

"Mark Lee, lo disuruh ikut kelas bahasa inggris nanti, ikut anak akselerasi," Kang Junho, ketua kelas, mendatangi Mark yang sedang asik melamun di jam kosong.

"Yo," jawab Mark lesu. "Thanks."

Mark menghela nafas sambil melihat jamㅡ dua menit lagi bel pulang. Dia segera mengirim pesan pada manager dan driver mereka tentang jam tambahan mendadak ini.

Padahal rencananya siang ini Mark ingin mencuri waktu dengan Herin, ada yang mau dibicarakan oleh pacarnya itu ㅡkatanya.
Kacau sudah.






🎶🎵🎶🎶🎵~~







Mark menyeret langkah ke kelas bahasa inggris di lantai 3.

Ia kaget saat kelas sudah begitu tenang dan rapi saat ia datang ㅡsiswa akselerasi memang beda.
Mark melempar senyum pada beberapa sosok yang ia kenal sebelum melangkah ke satu-satunya meja yang masih kosong. Di barisan ke-3 dekat tembok.

Tak lama Mrs. Smith datang dan langsung memulai pelajaran ㅡbelum lima menit saja Mark sudah ngantuk setengah mati.
.
.
.
.
.
.

"How about a quiz? Page 101, exercise 2, 10 minutes. No chatting, no cheating," titah Mrs. Smith setelah 30 menit teori gerund yang Mark sudah hafal di luar kepala.

Tapi Mark punya masalah lain.
Dia tidak membawa modul yang dibutuhkan karena kelas tambahan ini super mendadak.

"Rrr... Mrs. Smith, pardon me but I don't bring my book because..."

"Ah, I know," potong Mrs. Smith. "Just join your friend then... Miss Kim?"

Seluruh kelas menoleh pada Alice Kim yang sepertinya sedang melamun ㅡMark tidak bisa melihat ekspresinya karena ia duduk tepat di belakang Alice.

"Hello, Miss Kim? Are you here?" ulang Mrs. Smith.

Alice Kim tersentak.
"Yes, ahㅡ sorry, ma'am."

Mrs. Smith hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menunjuk Mark.
"Do you mind to share your book with that friend?"

Mark nyengir canggung saat Alice menoleh padanya.

"No, ma'am," jawab Alice.

Ia menggeser kursinya sampai menempel pada dinding, membiarkan Mark menaruh satu kursi di sampingnya.

Alice hanya tersenyum tipis sebelum sibuk menulis jawaban quiz. Mark melakukan hal yang sama, mereka saling mengabaikan.

Tidak butuh lebih dari 5 menit bagi Mark untuk menyelesaikan sepuluh soal bahasa inggris, ia menguap lebar-lebar sambil menyembunyikan wajah dari Mrs. Smith.

Kapan sih kelas ini selesai?

"Uwh, howry," Mark menutup buru-buru mulutnya saat sadar ia menguap menghadap wajah Alice yang judgy.

"Never mind," jawab Alice pelan lalu membuang muka ke luar jendela.

Iseng, Mark mengintip lembar jawaban Alice ㅡternyata sudah selesai dengan sangat rapi.

Alice mengingatkan Mark pada Jaemin. Apa anak ini tahu teman SD-nya sudah menghilang sangat lama?
Ahㅡ Mark lupa, Jaemin bilang Alice kehilangan ingatan masa kecilnya karena kecelakaan.

"Mark Lee," panggil Alice nyaris tak terdengar.

"Ya?" jawab Mark kaget, tidak menyangka cewek itu akan berbicara padanya.

"Ng..." gumam Alice ragu. "Itu..."

"Miss Kim, Mr. Lee, no chatting no cheating!" tegur Mrs. Smith.

Mereka tersentak, lalu tidak punya pilihan selain menunduk di atas kertas jawaban masing-masing. Sampai quiz selesai dan Mark kembali ke tempatnya, dan kembali menjadi siswa yang baik hingga pelajaran selesai.

"Hey," Mark menegur Alice sebelum keluar kelas.

"Ya?" Alice mengangkat wajahnya.

"Kayaknya tadi mau ngomong sesuatu," ujar Mark. "Ada apa?"

Ekspresi Alice berubah, ia seperti berpikir lalu hampir berkata sesuatu tapi menelannya lagi.

"Bukan apa-apa, never mind ㅡnggak penting, kok," jawab Alice sebelum tersenyum tipis dan berdiri dari kursinya. "Saya duluan."

Mark hanya bisa tersenyum balik lalu menyingkir supaya Alice bisa lewat.

"Ck, dasar cewek," gumam Mark. "Kirain normal, ternyata aneh juga."

Mark menyandang ranselnya lalu berjalan keluar kelas. Di kejauhan masih tampak Alice dari belakang yang berjalan super cepat.

Saat itu Mark belum tahu, cewek yang ia sebut aneh itu akan menyelamatkan karirnya ㅡatau bahkan hidupnya.
.
.
.
.
.
ㅡtbc

chapter ini mengandung side story dari nowhere ya, jangan bapereu~

Backup ; mark lee ✔ [revisi]Where stories live. Discover now