Four

15.1K 1.2K 33
                                    

Udah vote kan ya? Belom? Vote dulu deh ya biar kakak semangat 45' nulisnya.

♧♧♧

Anne membuktikan bahwa Lee adalah wanita yang tepat bagi Arvie. Lee diajak periksa kesehatan lengkap, hasilnya Lee tak ada masalah kesehatan yang berarti dan yang membuat Anne berkaca-kaca adalah Lee mempunyai rahim yang sehat dan masih perawan. Anne meneteskan air mata melihat Leeandra mengiyakan apa yang menjadi keinginan terbesarnya.

"Apa kau tidak mencintai suamimu hingga kau melakukan hal segila ini?" tanya Leeandra pada Anne yang akan pergi.

"Aku melakukan hal ini karena aku sungguh mencintainya. Membuat orang yang kita cintai bahagia meski tak bersama kita itu juga disebut cinta," ujar Anne tersenyum pada Leeandra.

Leeandra tak mengerti mengapa Anne begitu memginginkan isteri baru untuk suaminya. Tapi, melihat kesungguhan Anne, ia yakin Anne sangat mencintai suaminya itu, yang lebih tak masuk akal bagi Lee adalah besok  akan menikah dengan suaminya, Arvie Manuel yang ia tak ketahui wajahnya sama sekali.

Anne memberikan kunci kamar salah satu hotel yang ia pesan untuk Lee agar bisa fit besok. Ia tak lagi tidur di lantai rumah sakit lagi malam ini, melihat ke arah pojok kamar hotel yang ia tempati, tergantung sebuah gaun pengantin berwarna putih dengan aksen yang cantik dan anggun. Ia akan menikah. Memikirkan apa saja yang sudah ia lewati hari ini, merindukan kehidupannya yang dulu.

Di mana hidupnya terasa lengkap. Berada di tengah Papa dan Mamanya. Namun itu semua berakhir saat Mama sakit dan meninggal. Ia hidup berdua dengan papanya, yang meminta papanya untuk menikah lagi agar ada yang mengurusnya. Tapi ibu tirinya justru tega menjual rumah kenangannya yang indah di saat Papa sedang sakit, untuk menceraikan Papa.

Ia hidup sendirian setelah papanya sakit di rumah sakit, membiayai seluruh hidupnya ditambah biaya rumah sakit yang tak murah. Seakan tak lengkap, Lee tak punya pekerjaan pula. Dan datanglah wanita yang berhati malaikat menawarkan bantuan membiayai seluruh biaya rumah sakit yang menunggak. Lalu meminta tolong padanya agar mau menjadi isteri kedua suaminya.

Lee tertidur karena memikirkan apa saja yang sudah ia lewati seharian ini. Mungkin karena ia juga kekenyangan akibat makanan yang dipesankan juga oleh Anne ia habiskan semua.

Anne pulang dengan hati gembira. Ia meminta Nando untuk tutup mulut, termasuk Mega atas semua rencananya. Ia sudah mengirimkan gaun pengantin, sepatu dan segala yang berhubungan dengan gaun pengantin milik Leeandra. Ia memesannya sendiri, memilihnya sendiri sesuai dengan karakter Leeandra yang ceria dan tak mudah putus asa.

Ia bisa bernapas dengan lega malam ini, merasa mampu menangani Arvie yang marah besar besok padanya, saat tahu, ini semua rencananya. Anne berharap besok Leeandra datang, memenuhi permintaannya, sangat berharap. Anne melihat wajah teduh Arvie yang tertidur di sebelahnya, mengelus lembut wajah itu dengan tangannya.

"Aku sangat mencintaimu, Arvie. Sangat." Anne mengecup bibir merah muda Arvie. Suaminya tersadar meski terpejam merangkulnya.

Ini adalah hari terakhirku berstatus isteri tunggalmu, Arvie. Besok, kau akan dapatkan kehangatan dari isterimu yang lain. Anne mendesah.

Anne terlelap dalam pelukan hangat Arvie, ia begitu menikmatinya karena bisa jadi malam berikutnya ia tak bisa seperti ini. Arvie sangat menyukai seks dan ia harus menahannya sekian lama demi dirinya.

Pagi ini, Aditya dan Reno sudah bersiap di ruang tamu. Arvie yang merasa mendapati suasana berbeda menjadi aneh. Ia melihat dua anak buahnya yang setia duduk manis di ruang tamunya. Begitu juga dengan dapur. Anne sendiri yang membuat sarapan pagi-pagi untuk semua yang ada di rumah. Termasuk dua anak buahnya yang setia.

Eccedentesiast ✓ [Terbit : Ready Stock]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz